38.Elin VS Mira

224 29 10
                                    

Malam ini begitu sunyi di Puncak, tak ada kegiatan balapan yang seramai malam Minggu, tapi Elin dengan nyalinya berani datang ke Puncak bersama Michie dan Gracie. Meskipun rasa takut menyelimuti mereka, tapi Elin yang pasti mengesampingkan rasa takutnya untuk saat ini.

"Michie takut..." Rungut Gracie.

"Oh... Jadi ini, Evo girl yang di hebat-hebatkan itu?" Tanya seorang wanita.

"Anda siapa?" Tanya Elin.

"Aku Mira, dari Wing's Angel!" Jelas Mira.

Elin dengan mata melebar langsung tahu siapa lawannya kali ini, Mira merupakan kaki tangan Ara semasa kebangkitan DRT dulu, meskipun sudah dikalahkan 2 kali oleh Christy dan Muthe, tapi rumor dan desas-desus bahwa ia akan selangkah lebih maju dalam balapan membuat Elin meneguk liurnya.

"Anda Mira ya?" Tanya Elin sedikit gemetar.

"Kenapa? Mental kamu bahkan sudah jatuh saat melihatku. Eh..." Mira pun melihat Evo 3 Elin, lagi-lagi mengingatkan Mira akan Tito. Sang Legenda yang sulit bahkan mustahil dikalahkan.

"Oh... Jadi benar kamu anaknya Red Wolf?" Tanya Mira.

Elin yang awalnya canggung pun langsung menatap tajam Mira, Ayahnya tak pernah berurusan dengan urusan Elin, tapi semuanya mengaitkan Elin dengan Ayahnya yang membuat Elin makin tak bisa membendung rasa iri nya kerana selalu saja mengungkit Ayahnya.

"Yang kamu lawan ini anaknya ya, bukan Red Wolf!" Ucap Elin dingin dengan rahang yang ia keraskan sebagai bentuk emosinya.

"Oh, begitu ya? Apa kah kau mampu mengalahkanku?" Tanya Mira dengan nada ejekan.

Mata Elin yang tajam pun menatap Mira dengan penuh ambisi, senyuman sinisnya ia layangkan kepada Mira. Rasa haus akan kemenangan dan pengakuan pun segera menguasai dirinya, sebagai respon ketidakpuasannya yang selalu dikaitkan dengan Ayahnya.

"Kamu kira Type-R mu itu cukup tangguh melawan Evo ku?" Tanya Elin.

"Cih... Anak jaman sekarang, ga ada sopannya!" Kesal Mira.

"Jangan omong kosong Nyonya Mira, sekarang waktunya penentuan. Apakah seorang legenda seperti anda akan dikalahkan oleh seseorang yang baru saja mengguncang dunia balapan gunung?" Ucapan Elin yang penuh intimidasi membuat Mira makin emosi, Michie pun tersenyum tipis mendukung Elin yang benar-benar ambisius untuk menang tersebut.

"Satu set, turun gunung!" Ucap Mira.

"Mau aku mengalah atau melawan??" Tanya Elin.

"Jaga mulutmu ya!" Kesal Mira.

Evo 3 dan Civic Type-R EK9 sudah berjejer di garis start, menunggu waktu untuk melepaskan kopling dan berakselerasi dan saling menyalip. Michie pun berdiri diantara 2 mobil.

"Bersiap!!!" Teriak Michie.

Keduanya hanya fokus di jalanan, pedal gas mereka injak untuk menyesuaikan RPM yang tepat untuk start.

"1..... 2..... Go!!!"

Kedua mobil berakselerasi, lagi-lagi Elin pilih untuk mengalah dan membiarkan Mira mengungguli balapan. Bukan kerana agar Elin bisa menyerang, melainkan agar ia bisa membuktikan bahwa Mira telah membuat kesalahan besar dengan melawan Elin.

"Mira mengungguli dengan baik, apakah Elin mampu untuk mengovertake?? Legenda melawan pemula, apakah ini adil??"

"Ayo Elin kamu bisa!" Ucap Gracie.

Mata Elin hanya tertuju kepada bumper belakang Civic Type-R EK9 itu, pikirannya terus berputar memikirkan serangan yang cocok untuk mengalahkan Mira.

"EK9 itu lincah dan cepat di tikungan, tapi mobilnya FWD, tapi aku punya keuntungan dalam traksi dan akselerasi, apa?" Batin Elin bertanya-tanya.

Generation Racer (Nachfolger)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang