Bengkel tengah sepi-sepinya, hanya ada 2 pasien bongkar mesin dan 3 pasien servis ringan yang kesemuanya sudah Chakra dengan santainya ngopi ditemani rokok di depan Elin yang tengah mengelas sebuah pipa injector mobil diesel. Sementara itu Alya senang-senang sendiri saat tengah Chatingan dengan Simon, membuat Anindya semakin khawatir akan kesehatan mental Alya.
"Senggang nih, main ah kerumah Pak Mamat!" Ucap Lulu.
"Heh, mau ngapain?" Tanya Anindya.
"Main gaple lah, lumayan duit rokok!" Ucap Lulu lalu pergi.
"Yee... Ga paman ga bibi semuanya judi aja terus." Ketus Anindya.
Regie pun tengah asik main kartu bersama Kimmy yang juga kebetulan kafenya juga senggang.
"Aku menang, kamu kalah!" Regie pun mengambil 2 bungkus kue sus milik Kimmy.
"Yah kalah, main lagi. Aku punya rasa blueberry sama keju!" Kimmy pun mengeluarkan 2 bungkusan kue sus lagi.
Regie melihat kebelakang kursinya dimana sebuah kardus berisi tumpukan kue sus sudah hampir memenuhi kardus.
"Hah... Diabet kayaknya aku." Ucap Regie.
Elin pun mencelupkan pipa injector ke air setelah selesai ditambal.
"Kak ini tinggal pasang!" Elin pun menyerahkan pipa tersebut ke Chakra.
"Oke, nanti beliin rokok ya!" Perintah Chakra.
"Beli sendiri!" Ketus Elin yang ogah membelikan Chakra rokok.
"Elin, nanti malam temenin aku yuk COD mobil!" Ajak Lana.
"Hah? Ga bisa, soalnya nanti malam aku ada balapan!" Tolak Elin.
"Yah, siapa dong yang nemenin aku?" Tanya Lana.
Tak lama kemudian sebuah type R FK8 muncul berbarengan dengan AE86 panda, siapa lagi kalo bukan Flora dan Kathrina.
"Eh ada Mbak Mplor!" Ucap Regie.
"Gimana bengkel?" Tanya Flora.
"Ya ala kadarnya kayak biasa!" Jawab Regie.
"Oh, Tante nitip Trisha ya Elin!" Ucap Kathrina.
Seketika mata Elin melebar, ia tahu ada acara reuni akbar aliansi puncak, ayah dan ibunda Elin sudah terlebih dahulu pergi ke kantor aliansi di Puncak, tapi Kathrina baru akan pergi dan menitipkan anaknya ke Elin.
"J... J... Ja... Ja.. jangan bilang sama Gendis." Ucap Elin.
"Iya kebetulan ada Gendis!" Gendis dan Trisha pun turun dari mobil, wajah Elin tampak sudah pasrah, mengingat 2 sepupunya ini yang tak mau diam plus selalu bikin repot.
"Oh itu sepupu kamu Elin? Gemesin ya?" Ucap Lana.
Baru saja turun dari mobil Trisha dan Gendis melayangkan tatapan maut ke sesama mereka, seolah-olah ada sisi rivalitas di dalam mereka.
"Baik-baik ya, jangan nakal. Dengerin Kakak kalian!" Tegas Kathrina.
"Iya!" Ucap mereka berdua.
Kathrina dan Flora pun pergi meninggalkan anak-anak mereka kepada sekumpulan orang tak jelas tersebut. Deo pun menghampiri mereka dan memberikan sambutan hangat kepada Trisha dan Gendis.
"Halo Kathrin junior, halo Flora junior!" Sapa Deo hangat.
Namun yang ada Gendis langsung memukul perut Deo, dilanjutkan dengan Trisha yang menendang selangkangan Deo sehingga rasa sakit yang luar biasa di rasakan Deo, sementara Chakra tertawa terbahak-bahak melihat Deo kesakitan. Definisi bahagia melihat kesulitan orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Generation Racer (Nachfolger)
FanfictionPerjalanan DRT 20 tahun lalu menjadi legenda jalanan tak terlupakan, kemenangan setalah menghadapi KMS membuat DRT menjadi Tim paling sukses di Indonesia. Rata-rata semua anggotanya menduduki peringkat teratas dalam sebuah kategori balapan. Berimbas...