*Sebelum membaca alangkah baiknya siapkan dulu hati, okay segitu saja 🤭
Musik klasik yang sedang dimainkan oleh sang dewi sedang berlangsung. Para penonton sekaligus penikmat dan penggemar sangat senang menyaksikannya.Sudah lama menunggu kedatangan sang pemain harpa ke tanah air dan sekarang ada di depan mata, sangat berkilau.
Wanita bergaun merah muda dihiasi kristal yang berkilau begitu menikmati permainan harpanya. Senyum menawan yang tidak luput di wajah cantik menambah pesona pertunjukan, memikat para pendengar untuk terus tertuju padanya.
Bak sang dewi turun dari khayangan, rambut hitamnya terjuntai panjang, menari-nari mengikuti nada-nada dihasilkan.
Tangan-tangan ramping nan lentiknya begitu lihai menarik senar-senar, menghasilkan lagu menawan.
Sepasang maniknya pun ikut berkilauan, perasaan sang pemain harpa sedang baik membuat musik yang diberikan sampai jelas ke telinga penonton.
"Mari nikmati malam ini bersama-sama, Sayang. Aku... sangat bahagia," gumam Lusi tersenyum sangat lebar.
Permainan harpanya kian semarak, semua penonton ikut dalam melodi yang dihasilkan, di mana kali ini diikuti oleh alat musik lain juga seorang penyanyi.
Di tengah kesenangan konser dilakukannya, dengan segala hiruk pikuk kegembiaraan menyertai juga harapan setinggi angan, kebahagiaan kian melingkupi kala membayangkan apa yang terjadi di rumah sang tunangan.
Lusi mendongak, seolah melihat tayangan secara langsung adegan yang kemungkinan tengah terjadi sekarang.
"Malam yang sangat indah," benaknya lagi
Mansion utama Keluarga Wang malam ini terasa sunyi, sepi. Semua asisten rumah tangga sengaja diistirahatkan lebih awal dan sudah berada di gedung belakang, tentu hal itu atas perintah Lusi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMARTA
FanfictionDi saat dua insan saling mencintai, tetapi semesta tidak mengizinkan saling memiliki hanya mendatangkan air mata kesedihan. Lima tahun sudah Xiao Zhan berperan sebagai istri palsu dari seorang casanova Wang Yibo. Terjebak dalam hubungan toxic membua...