Kehangatan sinar pelangi di padang terbuka itu meninggalkan kesan mendalam pada Ayla dan Kael. Mereka merasa lebih dekat dan lebih kuat dari sebelumnya, seakan ikatan mereka telah diperkuat oleh sesuatu yang jauh lebih besar dari keduanya. Namun, meski perjalanan ke ujung pelangi telah membawa harapan baru, ancaman kegelapan yang mereka lihat dalam visi itu terus menghantui Ayla.
Malam itu, setelah mereka kembali ke istana, Ayla merasa sangat lelah. Ia memutuskan untuk beristirahat lebih awal, berharap tidur bisa membebaskannya sejenak dari kekhawatiran. Namun, saat ia memejamkan mata, sebuah mimpi yang janggal dan penuh misteri mulai muncul di benaknya.
Dalam mimpi itu, Ayla berada di hutan yang asing, jauh berbeda dari Hutan Ilusi atau tempat-tempat lain yang pernah ia datangi. Pepohonan di sekitarnya tampak berwarna gelap, dan angin berhembus kencang, membawa bisikan yang terdengar samar. Ayla melangkah perlahan, merasa ada sesuatu yang mengawasinya.
Tiba-tiba, dari dalam kabut di hadapannya, muncul sosok wanita yang memancarkan cahaya keemasan. Wanita itu memiliki mata lembut dan senyum yang menenangkan, membuat Ayla merasa tenang dan aman.
“Ayla…” panggil wanita itu dengan suara lembut.
“Siapa… siapa Anda?” tanya Ayla, merasa suara itu begitu familiar namun sulit untuk diingat.
“Aku adalah Eleanor, leluhurmu, pelindung pertama Aethir,” jawab wanita itu, tersenyum hangat. “Aku datang untuk memberikanmu pertanda tentang masa depanmu, tentang nasib Aethir, dan tentang takdir yang kini kau genggam.”
Ayla terdiam, hatinya berdebar melihat sosok Eleanor yang selama ini hanya ia dengar dalam cerita-cerita. Wanita itu tampak begitu agung, namun penuh kasih, seolah bisa merasakan setiap emosi yang tengah Ayla rasakan.
“Ada kegelapan yang lebih besar dari Dalion, kekuatan yang tak pernah sepenuhnya pergi dari Aethir,” kata Eleanor. “Dalion hanyalah perwujudan kecil dari ancaman yang sesungguhnya. Dan hanya dengan cinta serta keberanian, kau bisa menghadapi semua itu.”
Ayla merasakan ketakutan dan keraguan merayap di dalam hatinya. “Bagaimana caranya, Eleanor? Aku merasa begitu kecil di hadapan kegelapan yang kau bicarakan.”
Eleanor mendekat, meletakkan tangannya di bahu Ayla. “Kau tidak sendiri. Ada Kael di sampingmu, dan dia adalah pendamping yang dipilih takdir untukmu. Bersama, kalian akan menjadi cahaya yang menghalau bayangan kegelapan. Tapi ada sesuatu yang harus kau temukan… sebuah kekuatan yang tersembunyi jauh di dalam dirimu.”
“Kekuatan?” tanya Ayla, bingung.
Eleanor mengangguk. “Kekuatan cinta sejati yang hanya akan muncul ketika hatimu terbuka sepenuhnya, tanpa rasa takut atau keraguan. Kau dan Kael adalah kunci bagi satu sama lain. Kau akan memahami ini ketika waktunya tiba.”
Eleanor perlahan memudar, meninggalkan kata-kata yang menghangatkan hati Ayla namun juga penuh misteri.
“Ayla, ingatlah, cinta akan selalu menjadi pelindung terkuatmu. Temukan dirimu, dan kau akan menemukan jawabannya…”
Ayla mencoba untuk bertanya lebih banyak, namun bayangan Eleanor semakin samar, hingga akhirnya menghilang. Di saat yang sama, Ayla terbangun dengan napas terengah, seolah baru saja mengalami pertemuan yang nyata. Jantungnya berdebar kencang, dan ia masih bisa merasakan kehangatan dari tangan Eleanor di bahunya.
Pagi harinya, Ayla segera menceritakan mimpinya pada Kael. Mereka duduk berdua di taman istana, di bawah pohon besar yang teduh.
“Aku merasa ada pesan yang tersembunyi di balik mimpiku, Kael,” kata Ayla, suaranya lembut namun penuh keteguhan. “Eleanor ingin aku menemukan kekuatan cinta sejati yang ada di dalam diriku.”
Kael meraih tangan Ayla, menatapnya dalam-dalam. “Kalau begitu, kita akan mencari tahu apa yang dimaksud oleh Eleanor. Aku akan selalu bersamamu, Ayla. Apa pun yang terjadi.”
Mereka berdua duduk dalam keheningan sejenak, membiarkan kehangatan dari genggaman tangan mereka menjadi pengingat akan ikatan kuat yang mereka miliki. Saat itu, mereka menyadari bahwa cinta mereka bukan hanya untuk satu sama lain, tetapi juga untuk menjaga Aethir dan semua orang di dalamnya.
Beberapa hari kemudian, Elara datang dengan berita baru. Ia menemukan sebuah kitab kuno di perpustakaan, yang menurutnya berisi petunjuk untuk memanggil kekuatan pelindung terakhir yang bisa digunakan untuk melawan kegelapan besar.
“Kalian harus pergi ke Puncak Tempest, gunung tertinggi di Aethir. Di sana terdapat altar kuno yang bisa membuka kekuatan yang tersembunyi di dalam jiwa kalian,” kata Elara, sambil menyerahkan kitab itu pada Ayla.
“Ayla, Kael, perjalanan ini akan menguji kalian lebih dari apa pun yang pernah kalian hadapi. Tapi, dengan cinta dan keberanian, kalian akan mampu melaluinya,” tambahnya.
Dengan semangat dan keyakinan baru, Ayla dan Kael bersiap untuk perjalanan panjang mereka ke Puncak Tempest. Mereka menyadari bahwa perjalanan ini mungkin akan menjadi penentu dalam pertempuran besar yang akan datang. Meski tantangan di depan mereka penuh misteri dan bahaya, mereka tahu bahwa mereka tidak akan pernah menghadapi semuanya sendirian.
Dengan kitab kuno di tangan dan cinta yang semakin dalam, mereka melangkah bersama, bersiap menghadapi segala rintangan yang menanti. Sebab mereka tahu, bahwa dalam hati mereka tersimpan kekuatan yang lebih besar dari sihir mana pun—cinta sejati yang siap menerangi jalan mereka, bahkan di kegelapan paling pekat.
Bersambung ~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi Aethir { END }
RomanceAwal mula kisah cinta dan petualangan Ayla dan Kael di antara dua dunia yang saling terhubung oleh takdir, Dunia magis yang penuh misteri dan ancaman, Namun juga berisi harapan dan cinta yang tak terkalahkan. 🔸🔸🔸 [ Season 1 Selesai ] 📍 [ Season...