Cemburu?

71 3 2
                                    

13.00, selesai shalat Dzuhur dimasjid terdekat, Elvano membawa Humairah kek cafe terdekat untuk makan siang.

Cafe nya ga terlalu jauh, Elvano memesan 2 roti bakar, 1 ice cream vanilla, 1 kopi.Humairah, menyendok ice cream nya sambil sedikit melamun.

"Hati kamu masih milik dia?" Ucap Elvano sehabis meminum kopinya.

Humairah mengerjapkan mata nya, dia tidak berani melihat kearah Elvano. "Diam mu pertanda Iya, Humairah." Ucap Elvano.

Elvano mengigit roti bakar nya sambil melihat keluar melalui pintu cafe yang terbuat dari kaca.

"Tuhan memang satu Humairah, tapi keyakinan kalian yang berbeda.Kamu tidak bisa menggunakan cara Fatimah Az-Zahra, mendekati ciptaan nya tapi di jauhkan, tapi saat kau mendekati pencipta nya, kamu di dekatkan ciptaannya."

Humairah hanya diam, ada helaan nafas sedikit."Saya tau, pak."

"Gua duharka ga sih? Tapi mau gimana lagi, gua masih sayang sama Sangkara." Ucap Humairah dalam hatinya.

Elvano menganggukkan kepalanya, dia menggenggam tangan Humairah di atas meja nya, "Saya ga ngelarang kamu buat tetap komunikasi dan menjali silahturahmi sama dia, tapi ingat batas."

Ibu jari Elvano mengusap punggung tangan Humairah, "Tapi ingat Humairah, kamu Istri saya, kekasih saya, ibu dari anak saya kelak, Juliet saya, dan satu-satunya untuk selamanya ratu dihati saya dan di rumah saya."

Humairah mendongakkan kepalanya, katanya berkacak, "Pak.."

Elvano menggelengkan kepalanya, "Jangan nangis, saya ga suka liat kamu nangis.Saya ga menyala kan kamu, karna kita ada hubungan ini bukan karna atas kemauan."

"Pak Elvano bisa bicara manis juga?"

Humairah menganggukkan kepalanya, "Pak, mau pipis.."

Elvano mengehela nafas jengah, "Sana."

Humairah menganggukkan kepalanya, dia langsung pergi kek toilet cafe.

"Ya Allah hilangkan rasa cemburu saya yang berlebihan, agar tidak tergoda oleh godaan syaitan." Ucap Elvano dalam hati nya sambil menghela nafas gusar.

🍁🍁🍁

Disisi lain..

Sangkara dan Tina berada taman kecil, Tina membeli beberapa Jajanan, sedangkan Sangkara yang membayar.

"Humairah sekarang berhijab ya? Makin cantik.Sayang nya kita berbeda." Ucap Sangkara dalam hatinya, ada rasa lega dan sedikit tak ikhlas.

"Sayang, ayo pulang.Ibu chat, katanya udah masak makan siang, jadi ga usah makan siang di luar." Ucap Tina sambil memegang seplastik yang berisi jajanan.

Fyi, Di Lamongan Sangkara tinggal dirumah Tina, bersama orang tua Tina.Sedangkan orang tua Sangkara tetap di bandung.

"Ayo." Ucap Sangkara sambil merangkul pundak Tina, berjalan kearah mobil mereka yang terparkir.

"Yang tadi mantan kamu yang beda agama ya? Cantik." Ucap Tina secara tiba-tiba.

Sangkara mencubit pipi Tina sedikit, "Ga usah di bahas, dia masa lalu.Dan aku ga akan biarkan masa lalu masuk kedalam kehidupan baru aku."

Tina tertawa pelan, dia bukan tipe perempuan yang mengekang kekasih nya, cemburu iya tapi tau mana yang harus di cumburu kan.

"Jangan cemburu, kamu bukan yang pertama.Tapi kamu yang terkahir untuk selamanya, Christina." Ucap Sangkara, sambil membuka kan pintu mobil sebelah penumpang samping pengemudi.

Tina masuk kedalam mobil, Sangkara berjalan memutar dan masuk kedalam mobil.Dia menyalakan mesin mobil dan menyetir.

"Aku ga cemburu karna dia mantan kamu, tapi aku cemburu karna dia pernah menjadi yang pertama buat kamu." Jawab Tina sambil memakan jajanan nya.

Sangkara menggelengkan kepalanya, "Gapapa, tapi kayak tadi aku bilang.Kamu terakhir dan selamanya." Ucap Sangkara tanpa ragu.

Tina sendiri tau betapa tulus nya Sangkara saat mencintai seseorang, bahkan terhadap Humairah, dulu.Tapi apakah Sangkara sudah move on? Sudah, kenapa cepat? Karna Christina berhasil mengisi hati nya dalam waktu singkat.

🍁🍁🍁

Selamat membaca gais 🤍🤍

Oh iya judul nya aku ganti sedikit ya, sama cover nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Pak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang