Resepsi Pernikahan

265 4 0
                                    

"Kalian lama banget." Itu Gina yang muncul didepan pintu karna khawatir putrinya tidak kunjung masuk kedalam aula.

"Katanya laper, Tan." Ucap Aqila menahan tawa, sedangkan Gina menghela nafas jengah.

Gina menghampiri Humairah dengan tersenyum tipis, "MasyaAllah cantik nya anak bunda." Ucap perempuan berusia 40 tahunan itu.

"Kamu udah jadi istri orang, patuhi suami kamu." ucap Gina menasehati putrinya itu.

"Iyaaaa, bunda.Bunda udah bilang kayak gitu 10000 kali tau" Jawab Humairah itu sambil tersenyum tipis.

"Tapi Humai kangen Sagara, bunda." Ucap Humairah dalam hatinya.

Gina nya hanya bisa tertawa kecil, "soalnya kamu ini nikah karna perjodohan, Mai.Bunda takut kamu jadi istri durhaka."

"Humairah ga akan kayak gitu, bunda." Jawab Humairah dengan tenang.

"Udah ayo ayoo." Ucap Aqila menyudahi obrolan ibu dan anak itu karna hanya akan merubah suasana jadi sedih.

Setelah berjalan sekitar 3 menit dari ruangan ke pintu aula, Humairah yang di dampingi bunda nya dan Aqila berjalan di tengah aula dari depan pintu sampai kedepan Elvano.

Elvano terdiam, mengamati wajah Humairah yang tampak sangat cantik hari ini.Bahkan dia di berkedip.

"Apa saya pantas mendapatkan nya? Saat hati saya goyah dan hampir memilih membatalkan pernikahan ini?" Ucap Elvano didalam hati nya.

Elvano berdiri dari duduknya, dia berjalan kedepan meja akad, berdiri ditengah aula menunggu Humairah datang padanya.

"Anjay kakak gua cakep bener, semoga yang tersemoga kan." Ucap Zubair menahan tawanya saat melihat Humairah yang sedikit kesulitan berjalan karna memakai gaun pengantin yang membuatnya harus berjalan perlahan.

Saat Humairah berdiri didepan Elvano, Gina dan Aqila minggir untuk memberi ruang pada mereka berdua.

"Untuk mempelai perempuan dipersilahkan untuk menyalami tangan mempelai pria." Ucap Zubair untuk memandu.

"Pak, harus banget saya Salim?" Ucap Humairah pelan.

Elvano tersenyum tipis, sangat tipis. "Wajib buat kamu." Jawab Elvano sambil menyodorkan tangan kanannya.

Humairah menyalami tangan Elvano, "Cium bukan ditempeli kek pipi." Ucap Elvano yang membuat Humairah mencoba bersabar, dia mencium tangan Elvano seperti yang diberi tahu.

Pernikahan Elvano dan Humairah dilanjutkan dengan meminta doa dari kedua orang tua, dan resepsi yang dihadiri oleh kerabat terdekat dan teman-teman dari ayah dan ibu kedua mempelai.

Pernikahan Elvano dan Humairah dilanjutkan dengan meminta doa dari kedua orang tua, dan resepsi yang dihadiri oleh kerabat terdekat dan teman-teman dari ayah dan ibu kedua mempelai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Visual Zubair sebelum acara)

Selesai nge MC Zubair memilih minggir kek prasmanan karna lapar, dia baru ngambil piring dan perhatian nya langsung teralihkan pada bocah cilik perempuan yang berjinjit untuk mengambil piring.

"Heh bocah, bisa ga?" Ucap Zubair yang berbicara dengan bocah itu sambil menahan tawa karna usaha keras bocah itu untuk menggapai piring.

Bocah itu mendongakkan kepalanya dengan mata sinis, "Abang kalau ga mau tolongin jangan ketawa!" Ucap nya dengan suara cempreng nya.

"Yaudah-yaudah sini Abang bantu, mau ngambil apa- maksudnya kamu mau makan apa?" Jawab Zubair sambil berjongkok, menyesuaikan tingginya.

"Dila mau mie goleng yang banyak."

Kening Zubair berkerut bingung, "Hah? Goleng? Goleng apaan? Emang ada mie goleng ya?" Gumam Zubair sambil berpikir.

"Ihs! Maksudnya Dila goleng!" Sahut Bocah yang menyebut dirinya Dila.

"Mie goreng maksudnya, kak." Ucap seorang gadis dari belakang Zubair.

Zubair langsung bangun dan menoleh kebelakang, "ohh mie goreng, lagian bilang nya goleng." Ucapnya sambil menahan tawa saat menyadari bocah itu cadel R.

"Buset cakep amat, di sekolah kagak ada yang kayak gini." Ucap Zubair dalam hatinya.

Zubair berbalik menghadap gadis itu,"Lu-ekhem, maksud kamu kakaknya?"

Mendengar pertanyaan yang di lontarkan Zubair, gadis itu mengangguk membenarkan."Iya aku kakaknya, Nama aku Nadisya, Nadisya Aini Fitriyani.Kalau dia itu Aldira Oktavia."

(Visual Aldira Oktavia)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Visual Aldira Oktavia)

(Visual Nadisya Aini Fitriyani)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Visual Nadisya Aini Fitriyani)

"Gua Zubair, adik-"

"Adik mempelai perempuan, tadi kan pas nge MC bilang." Potong Nadisya sambil tersenyum tipis.

Zubair tertawa pelan, dia mengangguk kepalanya."Yes, I'm Forget."

Zubair menoleh kebelakang saat merasa betis nya di cubit, "Aduh, apaan sih Cil?"

"Ayo ambil mie, aku lapel." Ucapnya dengan wajahnya yang kesal.

"Oh ya lupa, ayo ambil." Zubair mengeluarkan tangannya kek Dira untuk bergandengan tangan dan ditanggapi Dira.

"Aku aja, kak." Ucap Nadisya yang merasa tidak enak.

"Ga usah, kamu ambil makan buat kamu aja." Ucap Zubair dengan nada halus.

Setelah mereka ber tiga mengambil makan, mereka duduk di kursi belakang, bagian pager ayu.Zubair duduk di tengah-tengah Dira dan Nadisya, sambil memegangi piring Dira di atas pahanya dan Dira makan sediri dengan garpu.

"Oh iya, kamu sekolah dimana?" Ucap Zubair sambil menoleh kek Nadisya.

Nadisya menelan makanannya, "Aku? Aku sekolah di SMA Negeri Purna." Jawab Nadisya, nadanya sangat halus.

"Definisi cewek tuh ya Nadisya, cantik, manis, suara nya Alus.Lah kakak gua mah setengah laki." Ucap Zubair sambil mengalihkan pandangannya kek arah panggung pengantin.

Jangan ikut-ikutan Zubair, adik minus akhlak.

Dear Pak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang