"Apes banget gua." Gumam Humairah sambil berjalan kearah jalan raya, kebetulan sekali ada warung, dia haus.
Humairah berjalan ke arah warung Madura itu, dia mengambil teh pucuk di kulkas warung."Bang, berapa ini?" Tanya sambil meletakan teh pucuk itu diatas konter warung.
"4 ribu" Jawab penjaga warung madura yang masih muda itu, Humairah merogoh saku celananya.
"Njir... dompetnya ketinggalan" ucap nya dalam hati.
"Yah, bang.Dompet saya ketinggalan, ngutang dulu bisa ga?" Ucap nya dengan melas sambil menyembunyikan rasa panik nya.
"Jangan ngutang." Ucap seseorang di belakang Humairah, suaranya ga asing baginya.
Humaira menoleh kebelakang, "Pak El? Ngapain disini?" Yap, Elvano, dosennya itu.
"Menurut kamu saya ke warung untuk apa?" Jawab tanpa nada bicara, dia mengeluarkan dompetnya menyerahkan uang 20 ribu.
"Indomie goreng nya 3" ucap Elvano, penjaga warung mengambil 3 Indomie goreng dan memasukkan kekantong plastik bersamaan dengan teh pucuk Humairah.
"Kembali nya 5.500" ucap penjaga warung sambil menyerahkan kembalianya.
Elvano mengambil kembaliannya, dan menyerahkan teh pucuk nya ke Humairah yang sedari tadi melongok.
Humairah mengambil teh pucuknya, "Makasih."
"Ngapain kamu disini?" Tanya Elvano sambil berjalan keluar warung yang diikuti Humairah dari belakang.
"Tadi...itu...nonton balapan" Humairah sedikit ragu untuk menjawab.
"Oh."
Terjadi keheningan diantara mereka hingga Elvano lah yang memecahkan keheningan diantara mereka.
"Kesini naik?"
Humairah menoleh ke elvano, "Ha? Bapak ngomong apaan?" Elvano yang mendengar itu menghela nafas sambil naik ke atas motor nmx yang berwarna hitam.
"Kamu kesini naik apa?" Elvano mengulangi pertanyaan dengan nada yang sama.
"Ohhh, saya sama Aqila.Terus Aqila nya pergi ke cafe ayah nya, saya mau pulang naik ojek." Jawab Aqila dengan nada biasa aja.
"Oh, dimana?"
"Apanya?"
"Rumah kamu"
"Itu di Permata indah"
"Lumayan jauh."
"Ga ada yang bilang dekat, pak.Bapak sendiri ngapain disini?"
Elvano menaikan satu alisnya merasa bingung dengan pertanyaan Humairah, "saya ke warung, rumah saya di komplek itu, paling pojok." Ucapnya sambil menunjuk kearah gang perkompleks an.
"Ohh, yaudah sana pulang."
"Saya antar kamu dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Pak Dosen
Fiksi Remaja"Ihh cantik nya anak bunda." ucap perempuan yang umurnya sekitar 40 tahunan itu, saat melihat anak gadis nya satu-satunya yang akan menikah hari ini. "Sebentar lagi kamu jadi istri orang, patuhi suami kamu" ucap perempuan itu menasihati putrinya. "I...