Setelah selesai chat an dengan Elvano, Humairah segera memasuk kembali dessert nya yang tidak habis kedalam kulkas dan langsung membawa ponsel berserta novelnya kembali kekamar.
Dia segera shalat isya, dan Menganti pakaian nya.Lalu dia mengirim pesan ke Kenzo, bahwa dia sudah siap, Humaira mengganti pakaiannya lalu turun ke bawah, ruang tamu.
Hasan yang sedang duduk di sofa ruang tamu dengan Gina menoleh kearah tangga, "Kamu mau kemana?" Tanya Hasan yang melihat Humairah turun dari lantai 2 dengan pakaian berbeda.
"Aku mau main sama Aqila, jam 11 aku pulang" jawab Humairah sambil menghampiri orang tuanya di ruang tamu.
"Balapan?" Tanya Gina yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Humairah.
"Kamu yang balapan?" Tanya lagi Humairah, yang dijawab dengan gelengan kepala oleh Humairah, "Jadi Penumpang doang" jawab Humairah yang diangguki oleh Gina.
Tok tok tok
"Assalamualaikum" Ucap seseorang dari luar, suara yang cempreng, Aqila.
Humairah segera berjalan kearah pintu rumah dan membukakan pintu nya, "waalaikumsalam, mau masuk dulu ga?" Ucap Humairah dan hanya di jawab gelengan oleh Aqila.
Aqila Arenza, teman Humairah dari Smp hingga kuliah.Hanya mereka berbeda jurusan.
Aqila melongokan kepalanya ke arah ruang tamu, "Bunda, papah.Aqil, pinjem Humairah nya ya.Aman kok" ucap nya sambil mengedipkan sebelah matanya dan diangguki oleh orang tua Humairah.
"Pulang nya jangan malam-malam ya" ucap Gina, dan diacungi jempol oleh 2 gadis itu.
"Pah, mau ikut balapan ga?" Tawar Aqila yang membuat Hasan menyengir.
"Papah udah pensiun dari balapan liar.Kalian aja penerus nya" jawab Hasan dengan ramah.
Hasan sewaktu SMA dulu lebih nakal dari Humairah, Balapan liar, tauran, club (cuman sebatas nemenin tmn nya, ga ikut minum atau dll), ngumputin sendal guru yang lagi shalat di pot tanaman cabai.Jadi ga perlu di ragukan lagi kalau Humairah anak siapa, plek ketiplek dengan Hasan.Sedangkan Zubair plek ketiplek dengan Gina, kalem, nurut, ga tengil.
"Aku main dulu ya, assalamualaikum." Ucap Humairah sambil keluar rumah.
"Waalaikumsalam" jawab Hasan dan Gina bersamaan.
Hasan menatap Gina dengan cengiran, "apa?" Tanya Gina yang wajah heran.
"Nambah yuk"
"nambah apa?"
"Anak"
Mendengar itu Gina langsung melempar bantal ke wajah Hasan, "Ngaco!" Ucap Gina dengan kesal.
"EKHEM" mendengar deheman dari belakang mereka, Hasan dan Gina menoleh bersamaan.
Zubair berkacak pinggang dengan mata melototi orang tua nya, "ga ada nambah-nambah ya! Aku ga mau punya saingan" Ucap nya dengan kesal.
"Kalau di kasih sama Allah gimana? Kan ga bisa nolak" Jawab Hasan dengan santai.
"Yaudah ga usah bikin selamanya! Bunda tidur sama kak Aira aja" jawab Zubair yang membuat mata Hasan membelalak.
"Gak bisa gitu dong!'
"Bisa lah!"
"Gak lah! Mamah kan istri papah!"
"Tapi mamah kan mamah aku!"
Zubair yang berbeda dengan Humairah, dia memiliki 2 panggilan untuk Gina, mamah dan bunda
sedangkan Humairah cuman satu Bunda."Kalau ga ada papah kamu ga akan jadi!"
"Bisa aja! Kalau kuasa Allah mah, bisa apa?"
"Pokoknya papah mau satu anak lagi"
"Enggak!"
"Emang kamu yang bikin? Kan papah sama bunda yang bikin"
"Tapi aku ga mau punya adik!"
"Tapi papah mau anak bayi!"
"Yaudah nikahin kak Aira aja, kan jadi papah dan bunda bisa punya cucu!"
Mendengar ucapan Zubair, Gina dan Hasan saling memandang satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Pak Dosen
Fiksi Remaja"Ihh cantik nya anak bunda." ucap perempuan yang umurnya sekitar 40 tahunan itu, saat melihat anak gadis nya satu-satunya yang akan menikah hari ini. "Sebentar lagi kamu jadi istri orang, patuhi suami kamu" ucap perempuan itu menasihati putrinya. "I...