Malam itu hujan deras telah menguyur di wilayah Pattaya. Kali ini di pelabuhan terjadi sebuah perang antara mafia. Bible hanya sibuk menyalakan rokoknya dengan mendongakkan kepalanya untuk merasakan air hujan membasahi tubuhnya.
Para anggota Klan Sumettikul berusaha untuk melindungi sang Ketua. Lalu pria kejam itu pun membuang puntung rokoknya ke tanah dan menginjaknya. Kali ini dirinya tahu betul ada seseorang yang ingin menikamnya. Bible pun segera membalikkan badannya dan memegang kepala musuhnya. Dengan tangan kosong Bible mencabut kepala musuhnya, bahkan ini terlihat seperti mencabut singkong dari tanah. Darah segar pun menodai setelan jas mahal milik sang pemimpin Sumettikul. Bible mengamuk dan membunuh semua orang yang menghalangi langkahnya. Dia membunuh orang-orang mengunakan sebuah besi beton dengan membabi buta.
"Ya, darah malam ini sangat manis." Monolog Bible setalah dirinya menang di dalam perang ini.
Bible pun berjalan memasuki mobil mewahnya. Bahkan wajah tampan bersimbah darah bekas cipratan mayat-mayat itu. Dengan santai dirinya merokok sambil melihat pemandangan kota Pattaya.
Tak selang lama mobil mewah itu telah sampai di safe house Keluarga Sumettikul. Kali ini kepulangan Bible pun di sambut oleh Wakil ketua Klan Sumettikul yaitu Mile Phakphum Sumettikul. Iris mata tajam milik Bible melihat adiknya dengan tatapan yang begitu dingin. Bahkan Mile mengakui jikalau kakaknya sangatlah berambisi nan kejam.
"Bila kau menjadi ketua. Lakukan semuanya dengan bijak." Kata Mile pada sang adik.
Bible pun mengangkat satu alisnya. "Ya. Bila aku melakukan itu. Jangan berharap apa-apa pada Klan kita."
Pria kejam dengan surai kelamnya yang panjang itu pun memasuki safe house. Bahkan kali ini Build tengah melihat kearah Tuannya yang baru saja kembali, seketika dia pun memutuskan untuk membuat wewangian di pemandian air hangat. Pintu ruang pemandian air hangat di geser dengan perlahan. Iris mata cantik itu melihat kearah sang Tuan yang baru saja bertarung hebat.
"Khun Bible." Sapa Build dengan lembut.
Bible tidak merespon dan dirinya pun memandang kearah Build yang terlihat begitu cantik. Bahkan ini menjadi malam yang begitu melelahkan untuk pria kejam itu. Lirikkan mata Bible bisa melihat bila pria cantik itu akan pergi. Namun sekarang ini dirinya membutuhkan sebuah bantuan.
"Hei, kau mau pergi kemana?" Tanya Bible pada si cantik.
Build pun segera membalikkan badannya kearah tuannya. "Saya harus kembali."
"Temani aku mandi sebentar. Setelah itu tolong gosok punggungku." Kata Bible pada pria cantik itu.
Kali ini Bible duduk di sebuah kursi kayu tanpa sandaran. Build pun melepaskan pakaiannya hingga telanjang tanpa sehelai kain pun. Setelah itu Build segera membungkuk dan memberikan hormat pada sang tuan. Dengan perlahan Build membuka bathrobe milik Bible.
Iris mata pria cantik itu bisa melihat sebuah tatto seekor naga dan serigala di punggung sang pria. Serta beberapa bekas luka pisau dan senjata api yang akan membekas seumur hidupnya. Dengan lembut Build mengambil sebuah kain di dalam wadah. Jemari lembutnya segera mengusap punggung lebar itu dengan hati-hati. Tidak ada yang berani melawan sang ketua, bahkan Bible terkenal sangatlah beringas. Dia tidak pernah memandang lawannya dan menyerang tanpa ampun.
•
•
•Build termasuk pria cantik yang begitu penurut, bahkan dia melayani Tuannya dengan sepenuh hati. Kali ini Bible tengah menikmati gosokan lembut dari sentuhan tangan Build.
"Khun Bible, apakah anda membutuhkan sesuatu?" Tanya Build lembut.
Kali ini pria kejam dengan segala kuasanya itu hanya terdiam, lalu dia pun merenggangkan otot lehernya yang terasa tegang. Tubuh Bible sangatlah besar dan berotot dan membuat pinggang Build hanya sepaha sang penguasa. Lekuk tubuh Build terlihat seperti gitar Spanyol yang begitu indah. Hal itu berbeda dengan Bible yang serasa seperti Dewa kematian dengan tangan Tuhannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMETTIKUL | The Hand of Gods
FanfictionSi tangan dewa yang terlahir dari rahim seorang pria cantik dari Klan rendahan. Kehilangan masa kecilnya yang berharga untuk mencari jadi dirinya, serta ingin mendapatkan pengakuan dari Ayahnya yang telah mati rasa dengan julukkan sang mesin pembunu...