Chapter 13

82 11 2
                                    

Upacara kematian Apo pun di laksanakan pada hari itu juga. Bahkan Bible mengetahui bila adiknya telah tiada setelah melahirkan seorang bayi. Dia pun terlihat terlihat sangat acuh, sebab di pikirannya saat ini Mile tengah memakamkan seorang sundal yang baru saja melahirkan. Iris matanya melihat kearah jendela kamarnya yang terlihat tidak ada keberadaan sundal yang dirinya kenalin.

Pria kejam itu pun keluar dari dalam kamarnya yang berjalan melewati lorong untuk melihat upacara pemakaman. Semua orang berpakaian putih dan hanya Bible yang memakai baju hitam pekat dengan surai panjang yang tidak berantakan.

Iris mata Build melihat kearah Tuannya yang datang untuk melihat pemakaman Apo. Bahkan para madu Bible tidak ada yang mengendong bayi. Hanya terlihat Build yang bersama dua bayi dan satu lagi bayi yang asing baginya. Iris mata Bible melihat Mile yang terlihat berduka. Bahkan biksu sedang membacakan sebuah mantra suci untuk orang yang meninggal dunia. Hingga akhirnya Mile pun sadar bila Ketua Klan Sumettikul telah keluar dari dalam tempat persembunyian.

"Dia, istriku telah tiada." Kata Mile pada sang kakak.

Bible pun hanya terdiam mendengar penuturan dari adiknya itu.

Hingga akhirnya, suara tangisan bayi yang di gendong oleh Build. Bahkan Mile itu yakin bila bayi itu adalah putranya dengan Apo. Sementara itu, Bible tidak peduli siapa anaknya dan siapa istrinya saat ini. Sebab dia hanya tahu akan kehancuran dan perang, dia tidak tahu soal bayi sama sekali, sebab pria kejam itu hanya tahu bila itu hanya seonggok daging yang berliur.

"Cup..! Cup..! Jangan menangis, sayang." Kata Build pada bayi milik mendiang Apo yang baru saja lahir.

"Kau..."

Bible pun segera menunjuk ke arah Build yang mengendong bayinya Apo. Bahkan semua madu Bible merasa iri, sebab hanya Build yang menarik perhatiannya.

Pria cantik itu pun berjalan mendekati Ketu dan Wakil ketua Klan Sumettikul. Bahkan untuk pertama kalinya, Mile melihat bayinya yang mirip dengan mendiang Apo. Bayi itu pun mulai tenang ketika Build menyusuinya. Hanya pria cantik itu yang tidak merasa malu untuk mengumbar dadanya yang terlihat besar seperti wanita tulen, karena dada itu tengah menampung air susu.

"Maafkan saya, seharusnya saya meminta izin untuk menyusui bayinya Nang Apo. Tapi bayi ini sedang kelaparan setelah lahir ke dunia ini." Jawab Build pada kedua pria di hadapannya itu.

Mile pun bersuara. "Jadilah, Ibu asuh untuk putraku. Dia bernama David Anurak Sumettikul."

"Baik, terima kasih." Jawab Build lembut.

Upacara pemakaman ini hanya di hadiri oleh orang-orang tertentu. Bahkan Bible yang menjadi ketua Klan pun segera menutup wajah ayu Apo yang pucat dengan kain merah bersimbol Klan Sumettikul, tindakan ini menunjukkan bila Apo di terima oleh Klan Sumettikul yang berhasil melahirkan bayinya dengan Wakil ketua Klan Sumettikul.

Iris mata Mile pun melihat peti milik Apo di masukkan ke dalam liang. Iris mata Bible hanya melihat upacara pemakaman itu di dalam mobil. Dia tidak melihatnya secara langsung.

"Beristirahatlah dengan tenang. Aku akan membesarkan anak kita dengan baik. Itu janjiku." Kata Mile pada pusaran Apo.

Kali ini Wakil ketua Klan Sumettikul terlihat hancur kehilangan belahan jiwanya.



Hari-hari telah berlalu setelah kematian mendiang Nang Apo. Kali ini Build harus mengasuh dua bayi sekaligus. Dia melakukan dengan senang hati tanpa harus mengandalkan seorang pengasuh. Uniknya lagi dia membiarkan kedua bayi itu menghisap dadanya dengan sangat alami. Build tidak takut bila dadanya akan turun atau tubuhnya rusak. Sebab dia nyaman dengan hidup barunya sebagai seorang Ibu dan Ibu asuh. Dadanya yang indah dan besar, di tambah lagi dengan puting yang menonjol keluar dan berwarna ranum. Pria cantik itu menyusui kedua bayi itu bergantian.

SUMETTIKUL | The Hand of GodsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang