7 tahun kemudian.
Hari itu terlihat begitu cerah dengan burung yang berterbangan dan berkicau dengan begitu merdu. Mile pun memutuskan untuk sekedar jalan-jalan dan di kawal oleh Chane. Saat ini mereka melihat kearah seorang anak laki-laki yang kuat sedang berlatih beladiri.
"Waktu berlalu dengan begitu cepat." Celetuk Chane ketika melihat anak laki-laki itu.
Mile pun melihat kearah pandang pengawal setianya itu. "...Begitu, ya?"
"Khun Noo Kyle, sudah berusia 7 tahun. Kejeniusannya menonjol dan sekarang dia diajari langsung oleh Jitmakusol bersaudara." Kata Chane yang begitu bangga pada calon penerus Klan Sumettikul. "Apapun yang dipelajarinya, dia bisa mempelajari semuanya dalam waktu kurang dari sebulan. Bakat yang luar biasa, pantas dia menjadi anak Ketua. Dengan kecepatan seperti ini. Tak lama lagi dia akan melampaui kedua gurunya. Tapi sayang sekali, ya."
Mile pun terlihat penasaran dengan kelanjutan ucapan Chane. "Apa maksudmu?"
"Sayang sekali dia sama sekali tidak memiliki marga dan hanya mendapatkan satu nama. Karena Ketua masih belum memberinya nama." Jelas Chane yang menyayangkan hal itu. "Kira-kira kapan Ketua akan memberikan nama pada Khun Noo?"
"Jangan khawatir." Jawab Mile santai dan melanjutkan jalan-jalannya. "Ketua sebentar lagi akan pulih. Dan memberikan nama yang sesuai untuk Khun Noo. Dia adalah harapan dari Klan Sumettikul. Jadi tidak mungkin dia tidak memiliki marga atau mengunakan marga Puttha."
Ketika Mile ingin berjalan meninggalkan area area pelatihan. Tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya.
"Papa."
"Ooh!"
Mile pun menoleh kebelakang dan melihat putra semata wayangnya. "Papa, sedang memperhatikan Khun Noo lagi, ya?" Tanya David yang ceria. "Kalau terus diawasi seperti itu, bisa-bisa Khun Noo menjadi jenuh?"
"Hoho... Apakah Papa terlihat seperti itu?" Tanya Mile dengan santai. "Kau mau pergi kemana?"
"Saya sedang menuju ke perpustakaan karena katanya ada buku baru." Jawab David pada sang Ayah.
Kali ini Mile memegang bahu milik sang putra. "Bagus! Demi membantu Khun Kyle, kau harus bekerja keras."
"Baik, Papa."
Hingga akhirnya, David undur diri dari hadapan sang Ayah untuk melanjutkan rencana pergi ke perpustakaan. Lalu Chane pun berceletuk kearah Wakil ketua Klan Sumettikul.
"Khun David sangat disayangkan, ya." Kata Chane santai.
"Kau ini terlalu menyayangkan banyak hal." Jawab Mile sedikit kesal.
Chane kali ini cukup lancang. "Saya hanya menyayangkan bakat luar biasa Khun David. Bukankah Khun David lebih cocok menjadi ketua keluarga dibandingkan Khun Kyle?"
Saat ini Mile benar-benar sangat marah dan mencengkram kedua pipi milik Chane mengunakan satu tangan. Hal itu membuat wajah Chane menjadi penyok karena cengkraman kuat dari sang Wakil ketua Klan Sumettikul. Seharusnya Chane berpikir terlebih dahulu sebelum mengatakan hal itu.
•
•
•"Tutup mulutmu itu! Bagi Klan Sumettikul peraturan adalah hal yang suci. Klan Sumettikul mengikuti prinsip mewariskan kekuasaan pada anak sulung. Oleh karena itu, Khun Kyle harus menjadi ketua." Cengkraman itu semakin kuat dan membuat gigi Chane patah. "Jika kau mengucapkan hal yang melanggar aturan lagi, akan aku cabut organmu itu sialan! Jangan lupa. Bahwa harapan Klan Sumettikul hanya Khun Kyle."
Mile pun segera mendorong wajah Chane dengan kasar. Kali ini pria itu melanjutkan langkahnya dengan emosi yang sedang memupuk.
Sementara itu, Build sibuk membaca buku tentang traveling. Walaupun pria cantik itu belum pernah mengalami hal itu. Tapi dia sangat menyukainya, di tambah lagi dengan pendidikannya yang rendah. Membuat dia merasa senang bisa membaca sebuah buku. Bila di ingat kembali bahwasanya Build hanya lulusan SMP dan tidak lebih.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMETTIKUL | The Hand of Gods
FanfictionSi tangan dewa yang terlahir dari rahim seorang pria cantik dari Klan rendahan. Kehilangan masa kecilnya yang berharga untuk mencari jadi dirinya, serta ingin mendapatkan pengakuan dari Ayahnya yang telah mati rasa dengan julukkan sang mesin pembunu...