"Ah! Hnghhh.. Ngh..! Ahh..!"
Bible pun mengigit leher mulus milik Perth dengan begitu kuat. Bahkan terlihat bekas gigitan di leher jenjang itu. Sampai pada sodokkan kelima terakhir membuat sperma milik Bible pun muncrat ke dalam lubang hole itu. Kali ini Bible menekan penisnya lebih dalam pada lubang sempit milik si manis.
Hingga akhirnya, pria kejam itu menjatuhkan tubuh Perth pada lantai kamarnya. Nafas pria cantik itu terengah-engah dan lubang holenya mengeluarkan sisa sperma milik Tuannya.
"Segera bereskan kekacauan ini dan keluar dari kamarku." Kata Bible dingin dengan melihat kearah Perth.
Pria manis itu pun segera memakai celana dalam berendanya. Tidak lupa juga dia mengambil jubah gaun malamnya. Kali ini Perth meninggalkan kamar Ketua Klan Sumettikul. Jemari pun menyentuh perutnya yang sedikit menggelembung karena cairan sperma. Bahkan sekarang ini di luar sedang turun gerimis.
Sementara itu, Build keluar untuk melihat pemandangan malam. Iris matanya melihat gerimis turun dan menetes perlahan hingga membasahi genting. Jemari tangan Build pun terulur ketika gerimis itu semakin deras. Bahkan saat ini pria cantik itu terkejut ketika merasakan sebuah tangan menyentuh pinggangnya. Pria cantik itu menarik tangannya dan membalikkan badannya, hingga sebuah petir menggelegar dengan kilatnya. Seketika Build pun berteriak dan memeluk tubuh kekar milik Tuannya.
"Akhh!!" Build terkejut.
Pria kejam itu hanya terdiam di depan ketika tubuh indah si cantik jatuh ke dekapannya. Lagi-lagi Bible tidak melihat kearah wajah Build sama sekali. Bahkan ini hal yang begitu langka bagi Build merasakan betapa kokohnya dada bidang milik Tuannya, aroma tembakau bercampur dengan ganja terasa di tubuh kekar sang pria. Bible hanya membeku di tempat dengan memandang kearah hujan yang mengguyur taman. Lalu Build pun mendongak untuk melihat Tuannya yang begitu di dambakan oleh para pria cantik, kali ini dirinya paham dengan melihat begitu banyak para madunya. Build tidak munafik bila mengakui bila Tuannya sangatlah tampan dengan surai yang terlihat panjang berwarna hitam, tangan yang begitu besar dengan urat tangan yang membuat perut bawahnya menggelitik.
Saat ini Build terlihat bingung melihat Tuannya menemuinya. Bahkan seharusnya pria kejam ini harus bermalam dengan Perth. Namun saat ini malah menemui dengan cukup diam-diam. Build melihat kearah sekelilingnya dan tidak ada seseorang pun yang melihat kebersamaan ini.
Hingga akhirnya, pria kejam itu pun bersuara. "Di luar sedang ada petir. Kenapa kau ada di luar?"
"Khun Bible, bukankah seharusnya anda bersama Perth? Sangat tidak baik bila anda pergi begitu saja." Kata Build pada Tuannya yang sama sekali tidak melihat kearahnya.
"Kenapa kau berteriak ketika ada petir?" Tanya Bible dan mengabaikan pertanyaan Build.
Dengan lembut Build pun mengeleng pelan. "Saya hanya terkejut saja."
Kali ini Bible pun menjaga jarak dan segera meninggalkan Build. Bahkan pria cantik itu harus mengantarkan Tuannya untuk pergi menuju ke bagian sayap kanan safe house Klan Sumettikul. Disana Build bisa melihat beberapa lukisan mahal. Kali ini tangan kekar milik Bible berada tepat di leher jenjang Build. Bahkan pria kejam itu terlihat tidak nyaman ketika melihat wajah Build sekilas. Hal itu mengingatnya pada mantan mendiang Ketua Klan Puttha.
•
•
•Pria kejam itu pun mengingat seseorang yang membuat sebuah bekas luka yang dalam di bahunya. Luka itu akan terus membekas selama seumur hidupnya.
"Kau... mirip Avram Pravat Puttha." Kata Bible dingin.
Air mata Build pun menetes ketika cekikan itu semakin kencang. Bahkan saat ini dia rela mati di tangan seseorang yang membunuh Ayahnya, tapi sialnya lagi orang itu adalah suaminya. Dengan demikian pula, Bible melepaskan cekikannya dan membiarkan Build bernafas dengan lega. Tangan kekar itu pun segera menoyor kepala Build untuk menyingkir dari hadapannya. Iris mata Build melihat pria kejam itu pun memasuki sebuah kamar dengan pintu kayu jati yang begitu kokoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMETTIKUL | The Hand of Gods
FanficSi tangan dewa yang terlahir dari rahim seorang pria cantik dari Klan rendahan. Kehilangan masa kecilnya yang berharga untuk mencari jadi dirinya, serta ingin mendapatkan pengakuan dari Ayahnya yang telah mati rasa dengan julukkan sang mesin pembunu...