Chapter 21

97 12 0
                                    

Mile mengambil pedangnya dan memperlihatkan kilatan mata pedang kearah ketiga sekutunya. Mungkin mereka bertiga akan menjadi mantan sekutu dari Klan Sumettikul.

Zraak!!

Dengan tenaganya yang secepat kilat membuat Mile telah membunuh Pong. Kali ini tubuh kekar milik Ketua Klan Ponsantigul mendapati luka dari mulai bahu sampai ke perutnya.

"Tapi itu salah." Kata Mile pada ketiga kepala Klan di hadapannya itu. Job yang melihat Pong tewas pun terkejut akan tindakan Mile. "Klan Sumettikul menganut prinsip mewariskan kekuasaan pada anak sulung. Yang menjadi kepala keluarga hanyalah Hia Bible, putra tertua. Yang kalian ucapkan benar." Darah segar itu telah mengalir di pedang kilat nan tajam. "Aku hidup bukan untuk Hia Bible, melainkan demi Klan Sumettikul. Meskipun Hia Bible kehilangan semangatnya, peraturan tetap di jaga." Kata Mile dengan membasuh pedang itu pada jubah putih miliknya. "Hanyalah dengan menekankan peraturanlah, Klan Sumettikul mampu untuk berdiri. Klan yang melanggar peraturanlah yang tidak akan memiliki masa depan."

Iris mata Bright melihat kearah Mile yang berdiri tak jauh dari harapannya. "Rupanya kau sudah menjadi gila setelah membunuh anakmu sendiri." Kata Bright cukup menusuk ke dalam diri Mile. "Itu adalah takdirmu. Pada akhirnya, Klan Sumettikul pun akan hancur di tanganmu. Mile Phakphum Sumettikul."

Ketika mendengar perkataan dari Bright membuat Mile tidak sabaran. Dengan kejam membuat Wakil ketua Klan Sumettikul pun menebas kepala Ketua Klan Chivaaree.

Zraak!!

Darah segar telah menetes ke lantai batuan yang berada di ruang rahasia kuil suci itu. Kali ini Buddha telah menyaksikan bila tempat di jadikan tempat pengeksekusian para pemberontak.

Kembali lagi di kediaman utama Klan Sumettikul saat ini terlihat Ayah dan putranya telah bertemu. Bocah berusia 13 tahun itu melihat kearah sang Ayah yang di katakan sangatlah mirip dengan dirinya. Mata yang penuh akan pertarungan dan kegelapan.

"Saya yang telah melakukannya." Kata Kyle dan mendapati tatapan dingin dari Bible. "Saya sudah mengalahkan anak-anak dari 3 keluarga demi Daddy. Demi Klan Sumettikul, pemberontak 3 keluarga sudah saya hentikan. Ini akan menjadi contoh bagi keluarga-keluarga yang lain." Mayat-mayat para pemberontak dan tubuh anak-anak 3 keluarga yang sekarat tergeletak di lantai kayu. "Mereka bahkan tidak bisa bermimpi untuk memberontak kembali."

Kyle benar-benar sangat bersemangat hari ini. Bahkan dia menceritakan semuanya pada sang Ayah. Dia juga berharap akan mendapatkan sebuah nama dan keluarga yang harmonis seperti yang dirinya idam-idamkan.

"Apa yang kau bicarakan tadi?" Tanya Bible pada remaja muda di hadapannya itu. "Memangnya kau siapa?"

Sampai detik ini juga Bible sama sekali tidak mengetahui anaknya. Dirinya juga tidak pernah tahu bila di hadapannya itu adalah keturunannya. Sebab Bible hidup bukan untuk merasakan hal ini. Karena di pikirannya hanya bertarung dan membunuh musuhnya hingga tak tersisa.

"...Eh?!" Kyle pun sedikit bingung dengan ucapan sang Ayah. "Saya siapa...?"

Panin pun berjalan mendekati Ketua Klan Sumettikul dan membisikkan sesuatu yang terdengar serius. Namun tatapan Bible pada Kyle terlihat begitu dingin nan acuh. Seperti seseorang yang tidak mengenali wajah anaknya sendiri.



"Bocah ini adalah anakku, katamu?!" Tanya Bible dingin. "Aku tidak tertarik." Ketua Klan Sumettikul pun berjalan melewati Kyle. "Apa kau mengharapkan kasih sayang seorang Ayah dariku? Ini salah kalian semua yang menciptakan anak ini sejak awal." Kata Bible dengan melihat kearah Jitmakusol bersaudara. "Dia bukan putraku. Aku tidak ingin berurusan dengannya. Sampaikan pada Mile. Jangan membuat anak ini muncul di hadapanku lagi."

SUMETTIKUL | The Hand of GodsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang