Chapter 7

371 60 5
                                    

"Jeane?"

"C-Chloe?"

"Hey, kenapa kau? Aku masih berwujud manusia kok, aku bukan hantu," melihat dia yang gugup, kata-kata itu langsung meluncur dari mulutku.

"I know Chloe, kau tak perlu menyamakan dirimu dengan hantu. Aku hanya kaget melihatmu tiba-tiba," ucapnya sambil terkekeh. Well, personally, aku kurang setuju kalau kau kaget. Kau gugup, bukan kaget. I'll pay you if i wrong.

"Oh ya kau tadi duduk bersama siapa? Aku sangat familiar dengan orang itu,"

"Umm–tadi itu t-temanku?" jawabnya yang menurutku lebih seperti pertanyaan. Sebenarnya Jeane ini kenapa? Dia mencoba menyembunyikan sesuatu atau apa? Pertama, dia gugup tapi ia malah bilang kaget. Kedua, dia malah balik bertanya, tak yakin dengan jawabannya.

"Kau kenapa Jeane?"

"Tadi-mantanku," okay, aku jadi merasa bersalah beranggapan yang buruk padanya.

"Sorry Jeane, i didn't mean to—"

"Sudah lah Chloe. Aku kan sudah bilang kemarin bukan salahmu kami putus. Lagi pula, ia juga sudah mencintai orang lain. Jadi ya kurasa aku harus move on," aku hanya mengangguk menanggapi ucapannya yang disertai tawa singkat.

Sungguh, siapa sih yang meninggalkan Jeane? Entah kenapa instingku berkata bahwa disini yang ditinggalkan itu Jeane, bukan mantan kekasihnya. Walau aku tak seberapa dekat dengannya, tapi aku tau bahwa Jeane sangat baik dan sabar. Jeane itu bagai tuan putri. Ia anggun, dan jangan mulai berbicara tentang postur tubuhnya yang bak model, wajahnya jauh dari kata jelek. Aku makin penasaran kenapa mereka bisa putus dan siapa lelaki yang disebut mantannya.

"Kau mau bergabung bersamaku dan Justin?"

"Tidak perlu, masih hal yang harus ku urus. Terima kasih tawarannya, dan titipkan salamku pada Justin ya?"

"Pasti," jawabku seraya terkekeh lalu mengangguk.

"Baiklah, bye Chloe!"

"Bye Jeane!" setelah itu aku berjalan menghampiri Justin.

"Kenapa kau lama sekali?" tanya Justin tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya. Belum juga aku mendaratkan bokongku. Orang ini sungguh tak sabaran. Aku menghiraukan pertanyaannya dan memilih membuka ponselku yang terdapat tiga pesan belum terbaca.

From : Daddy
Hello love,
Maaf dad tak bisa pulang besok karena ternyata ada meeting mendadak dan tidak bisa digantikan oleh bawahan dad karena ini meeting penting.Dad akan pulang mungkin seminggu lagi, apa kau ingin menitip sesuatu girl?
Sorry once again, i love you girl

From : My bitch
Will you pick me up tomorrow for school? Ofc yes.
Thank you Sam, love you! ;;)

Aku yang membaca pesan darinya memutar mataku. Kalian tahu kan siapa? Jika tak tahu, ku beri tahu bahwa ia Selena.

From : Harry
Maaf aku tak bisa mengantarmu pulang, babe. Kau sudah sampai? x

To : Daddy
Hello dad, yeah it's okay. Tidak perlu repot repot, aku tidak ingin menitip apa apa hehe, just take care
Thanks dad, i love you too

To : My bitch
Tidak jika kau tidak membelikanku 1 dozen of krispy kreme, honey.
And yeah, i love me too.

To : Harry
Tak apa Har, aku juga masih mampir dulu untuk membeli keperluanku bersama Justin. Apakah itu yang kau maksudkan sampai? I swear jika kau tertular the 'babe' thing karena Justin, aku akan menghabisk kalian berdua, darl.

Pink Pajamas | h.s  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang