Chapter 2

618 81 37
                                    

Chloe's POV

Krinnggg

"Wooho!" Teriak kami satu kelas. Bagaimana tidak? Bel tanda pulang sudah berbunyi dan itu artinya kami terbebas dari pelajaran sejarah yang sangat sangat membosankan ditambah lagi hari ini hari Jumat yang berarti besok adalah weekend!

"Okay class, ingat minggu depan kalian harus mengumpulkan tugas yang tadi saya berikan. Have a great weekend." Ucap Mr. Frederic yang sekarang sudah selesai membereskan buku buku sejarahnya yang tebal dan berjalan keluar kelas. Beruntung tugasku sudah kuselesaikan tadi saat Mr. Frederic menyampaikan materi.

"Chloe!" panggil seseorang dengan suara khas Irish-nya dari belakang, Niall.

"Yes Mr. Horan?" tanyaku. Kutebak pasti ingin meminjam tugasku. Itu sudah menjadi kebiasaan di kelasku. Well, mungkin tradisi.

"Kau pasti sudah menyelesaikan tugasnya kan? Aku pinjam yah," kemudian makhluk berambut pirang ini melebarkan senyumannya. Dalam hitungan detik hampir satu kelas meminta hal yang sama, tentu saja untuk meminjam tugasku.

"Bagaimana jika aku belum-"

"Tak usah repot-repot berbohong, aku melihatmu mengerjakan tugas itu tadi, Ms March,"

"Huh, terserah lah. Kembalikan hari senin saja, aku mau pulang. Kau yang bertanggung jawab Ni, awas saja kalau sampai hilang. Jangan harap aku akan mentraktirmu lagi, Horan." Ucapku seraya memberikan buku tugasku dan berjalan meninggalkan kelas yang sudah sangat riuh. Niall memang cukup dekat denganku dan Elle, sama halnya dengan Harry dan Liam. Tak jarang juga kami berlima duduk di satu meja yang sama jika aku dan Elle tak sedang membahas masalah pribadi yang tentu saja menyangkut mereka atau tak boleh diketahui mereka. Saat aku berjalan ke kelas kimia untuk mencari Selena, tiba-tiba ada sebuah tangan yang merangkulku.

"Hey babe," tanpa menoleh ke arahnya pun aku tahu dia siapa. Ladies and gentlemen, meet my annoying cousins, Justin Beiber. Dengan cepat dia mencium pipiku.

"Singkirkan mulut baumu dari pipiku, tolong. Kau menjijikan," keluhku sambil menghapus bekas ciumannya dengan telapak tanganku, lalu memasang ekspresi jijik yang membuatnya terkekeh geli sambil mencubit kecil perutku. Ya Tuhan.

**

Harry's POV

Aku melihatnya. Dengan mata kepalaku sendiri. Dia mencium pipi Chloe. Kurasakan rahangku mengeras disertai tanganku yang mengepal. Emosiku memuncak lagi? DUH. Kulihat mereka tertawa bersama. Jadi Justin official dating with Chloe? Tapi kenapa Chloe tak pernah memberi tahu jika dia punya pacar? Ah, untuk apa juga dia memberi tahuku? Toh aku bukan siapa siapanya. Dengan cepat aku berbalik dan melesat pergi ke mobil.

Dengan segera aku membuka pintu mobil dan menjalankannya.

Mendengar suara notifikasi pesan masuk, aku mengambil ponselku dan membalas pesan yang masuk dengan singkat.

From : Samanthaa;;)
Hey Pinky

To : Samanthaa;;)
Ya

Setelah membalas aku segera menyambar handukku, berniat pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, tapi suara notifikasi yang barusan berbunyi menghalangi keinginanku.

From : Samanthaa;;)
Kenapa kau meninggalkanku tadi? Btw, kau ada acara besok?

To : Samanthaa;;)
Kau memanggilku? Maaf, aku tidak dengar. Tidak, kenapa?

Beranjak menuju kamar mandi, dan lagi-lagi terganggu oleh bunyi ponselku yang menandakan pesan masuk yang kuyakini dari Chloe. Sekali kagi kuurungkan niatku untuk membersihkan diri. Karena Chloe.

Pink Pajamas | h.s  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang