Chapter 21

171 22 13
                                    

"Jadi kau mengenal Harry?" tanya Amber saat mereka semua-Amber, Chloe, Cameron, dan Nash-berada di kantin. Zayn sedang mengikuti seleksi tim basket, sehingga ia belum bisa ikut berkumpul bersama teman-temannya. Begitu juga Selena yang sedang ada keperluan dengan salah satu guru menyebalkan.

"Ia kekasihku. Tentu saja aku tidak mengenalnya," jawab Chloe dengan sarkas.

"I don't even need your sarcasm, ms. Anyway, kau masih ingat teman kecilku yang kuceritakan padamu?" balas Amber enteng sembari meneguk cokenya.

"Ya aku ingat. Bocah lelaki menggemaskan bermata hijau, yang selalu bermain dengan kalian, dan mendengarkan cerita kalian, dan melakukan hal menggemaskan lainnya sebagai seorang balita. Dan kau merindukannya, tentu saja si penjilat itu juga merindukannya,"

"Kau ingat siapa namanya?"

"Harry Edward bukan?" Chloe menjawabnya sambl mengetikkan sesuatu di ponselnya, sementara Cameron dan Nash memperhatikan Amber dan Chloe, layaknya mereka sedang menonton sebuah acara televisi atau apalah.

"Serius kau tidak menyadarinya?" tanya Amber dengan mata yang dipicingkan.

"Menyadari apa? Kekasihku Harry Styles, yang kebetulan nama tengahnya adalah Edward, sama dengan nama teman masa kecil-" Chloe berhenti sejenak, mencerna perkataanya sendiri.

"Harry, Edward, mata hijau, dimples, jadi maksudmu Harry-mu adalah orang yang sama dengan Harry-ku?" ia melanjutkan kalimatnya yang mendapat anggukan kecil dari Amber.

"Jadi, apakah kalian sudah selesai? Karena kalian bahkan tidak menyadari fakta di mana aku sudah membawa sebuah nampan yang indah ini sedari tadi," terdengar suara khas dari belakang tempat duduk Chloe dan Amber, yang membuat mereka berempat menoleh ke arah sumber suara dan apa yang mereka temukan adalah seorang remaja sebaya mereka dengan jersey dan keringat yang mengucur dari rambutnya.

"You're hot, dude," kalimat itu tidak sengaja keluar dari mulut Cameron, dan tidak perlu menunggu lama, kalimatnya langsung mendapat tanggapan dari salah satu temannya.

"Cam, jika kau memang gay, percayalah, kami akan selalu menerimamu apa adanya," ucap Amber dengan ekspresi yang dibuat semelas mungkin. Mendengar itu Zayn hanya menatap jijik ke arah Cameron, sedangkan yang lainnya tertawa terbahak-bahak.

"Terserah kalian sajalah. Hayati lelah,"

"Be patient bro. Aku yakin ada yang tertarik padamu," ucap Nash sembari menepuk-nepuk punggung Cameron yang kelihatannya sudah sangat pasrah, diikuti kekehan dari yang lain. Mereka mulai berbincang-bincang tentang hal acak, lalu terdengar ponsel Chloe berdering, menandakan ada panggilan masuk. Sebenarnya, untuk saat ini, ia malas mengangkatnya, namun karena teman-temannya meyakinkan, terlebih Zayn, akhirnya ia menjawab panggilan tersebut.

"Halo? Untuk apa? Baiklah, iya-" Ia berhenti sebentar, seperti mendengar orang di ujung sana. "Iya Hars, iya aku akan menemanimu. Itu Beatrice?" saat mendengar nama 'Beatrice', teman-temannya berpandang-pandangan serta memberikan tatapan penasaran, ditambah lagi dengan ekspresi Chloe yang tersenyum kemenangan.

"Oh yeah, baiklah. Daah," setelah mematikan panggilannya, tentu saja orang pertama yang menanyakan apa yang terjadi adalah Nash.

"Ada apa?"

"Nothing, dia hanya memintaku menemaninya ke supermarket pulang sekolah ini," jawab Choe santai.

"Lalu ada apa dengan Beatrice?" kali ini giliran Amber yang bertanya.

"Aku mendengarnya mengajak Harry berkeliling London, lalu Harry menolaknya karena ia sudah berencana mengajakku pergi terlebih dulu, so yeah. Kalian tahu sekarang kenapa aku tersenyum tadi. Terlebih aku bisa membayangkan wajahnya yang kesal dari nada bicaranya," lalu ia menirukan nada kesal yang tadi didengarnya, diikuti dengan kekehan teman-temannya.

Pink Pajamas | h.s  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang