Chapter 12

283 44 6
                                    

"Babe!" Aku dan Edward langsung menoleh ke sumber suara. Lelaki
berjambul yang berjalan dengan gaya sok coolnya itu seketika menjadi
pusat perhatian bagi orang yang berada di sekitarnya. Tapi ia berjalan
tanpa peduli bahwa ia menjadi pusat perhatian, seperti yang biasanya.

"You left me little bitch." Ucapannya langsung membuat Edward yang di
sampingku membelalakan matanya dan mengambil posisi seakan siap
menghajar Zayn.

"H-hey! Easy man!" Zayn terlihat kaget, tapi aku tahu ia
menyembunyikan tawanya di balik reaksinya.

"Jaga ucapanmu asshole!"

"Kalian bisa berhenti tidak sih?" Leraiku malas karena sebenarnya yang
mereka perdebatkan tidak penting. Um- mungkin bagiku.

"Tapi tadi ia mengataimu jalang, Chlo! Apakah kau terima?" Sebenarnya
biasa saja jika Zayn yang berkata. Tapi tentu saja aku tidak
mengatakannya. Aku hanya diam, memikirkan kata yang tepat untuk
menjawab pertanyaannya.

"Jawab aku Chloe."

"Well, it doesn't really matter tho-"

"Seriously Chlo? What's wrong with you? Kau dikatai jalang dan kau
terima begitu saja?" Edward menyentakku, sekali lagi yang tentu saja
membuatku kesal.

"Karena kau tidak mengetahui apapun, Harry. You know nothing." Ucapku
dingin. Sebenarnya aku sudah berniat berbaikan dengannya, tapi melihat
sikapnya yang seperti ini membuatku malas. Kulihat rahangnya mengeras,
tapi aku tak peduli jika ia akan marah. Karena aku merasa ada Zayn yang
siap melindungiku kalau aku selemah itu. Mungkin itu terdengar sedikit berlebihan.

Lagipula memangnya dia saja yang terlalu emosional dan tak mau mendengarkan penjelasan. Walau kuakui, aku sedikit menyesal bersikap dingin padanya tadi.

"Terserah." Ucapnya lalu pergi meninggalkan kami.

"Dia siapa sih? Enak saja mengataiku asshole. Duh." Terdengar Zayn
mengomel di sebelahku.

"Shut up Zaynie, lagi pula kau memang asshole." Jawabku yang mendapat
jitakan dari Zayn. Oh Tuhan, Sudah berapa kali hari ini aku mendapat
jitakan?

"Enak saja. Tapi tetap saja kau mau denganku kan?" Godanya sambil
menggerlingkan mata.

"And you left me, bastard. Tanpa alasan yang jelas." Jawabku sambil
melirik ke arahnya dan ia hanya menggidikan bahunya.

"Kau belum menjawab pertanyaanku, Marchie,"

"His name is Harry Styles, and don't make mess with him. Or i'll hate you."

"Siapa kau bagi dirinya sampai kau akan membenciku, hm?" Memutuskan
untuk tidak membalasnya, aku berjalan meninggalkannya dan pergi ke
perpustakaan.

I'm nothing.

--

To : Bitch
Aku berada di perpustakaan.

Aku meletakkan ponselku di sebelahku lalu melanjutkan membaca novel
yang kuambil acak dari rak. Tidak ada balasan yang masuk dari Elle,
tapi sebagai gantinya ia mencoba mengejutkanku namun gagal.

"Apa yang kau lakukan?" Tanyaku dengan datar saat melihatnya duduk di
depanku dengan rambut yang menutupi wajahnya. Ia langsung
menyingkirkan rambutnya dan memperlihatkan wajah datar dan putus
asanya, mungkin karena ia tak pernah berhasil mengejutkanku.

Aku menggelengkan kepalaku pelan sebagai reaksi dan kembali
melanjutkan novel yang sebenarnya tidak terlalu menarik untuk dibaca.
Beberapa menit berlalu, kulirik Elle yang duduk di sebelahku sedang
memainkan aplikasi Snapchat. Sungguh jika aku bukan sahabatnya mungkin
aku sudah meninggalkannya karena tingkah laku idiotnya yang membuka
tutup mulutnya. You know, Snapchat filters got everbody like.

Pink Pajamas | h.s  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang