Chapter 04: Happy birthday, Ar (1)

56 12 0
                                    

17-02-22•Home L¡on

Bab ini hanya karangan Author, jadi ga sesuai hari ulang tahun Ashel.
!!!

Dari waktu ke waktu, ternyata Arcela sudah menambah umur dan bertambah juga parasnya, di sayangkan, hubungan nya belum seperti hari ulang tahun Ar yang satu tahun lalu.

"Lo kenapa susah-susah bikin bucket? Tinggal beli apa susah nya?" Adelion tersenyum, menunjukkan aplikasi note's yang bertuliskan 'Ar>3'.

Dan di list pertama tertulis 17 Februari adalah hari bertambahnya umur Arcela, romantis sekali.

"Hari ulang tahun Arcela, ya. Tapi kenapa ga beli langsung aja? Secara, bikin bucket itu susah, Del,"

"Ar itu suka perjuangan dan usaha, jadi, gue usahain usaha gue ini memengaruhi suka dia, ke gue, Nan," Arnan hanya cemberut melilitkan hiasan yang tak ada habis nya ini.

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Cela, happy birthday darling," Ucap seseorang lewat telefon, Arcela hanya tersenyum mendengar suara itu yang jarang sekali ia dengar.

"Thank you Kak, btw kamu dateng ke acara ulang tahun aku?" Zean tampak menghela nafasnya, ia sudah menebak jawaban yang di lontarkan nya.

"So sorry Cel, aku ada penelitian dan aku belum revisi skripsian," Kan, ia sudah menebak kata-kata maaf itu terlontar kan kembali.

"Kak? Huh, oke. Selamat bertemu lagi, selamat pagi," Arcela langsung mematikan hubungan telfon tersebut, lalu berbaring menatap langit-langit kamar nya melamun.

"Kak Zean ga dateng lagi di acara yang seharusnya penting bagi dia. Dulu aja, waktu ketemu dia lagi, dia romantis banget, bahkan dulu gue hampir putus sama Lion gara-gara Zean,"

Dirinya bermonolog untuk mengungkap isi hatinya. Saat tengah melamun, ketukan pintu terdengar membuat dirinya bangkit.

"Selamat ulang tahun kesayangan ayah, Bunda!" Arcela menubruk kedua orang tua nya, rasa kesal nya sedikit berkurang terhadap Zean.

"Yah, ini kan boneka yang aku pengen dulu. Kok ayah bisa tau? Perasaan aku ga pernah cerita ke ayah," Heran Arcela membuat ayah nya tersenyum.

"Memang bukan dari ayah Bunda, tapi dari Adelion, dia nanti datang katanya,"

****

-Mall

Sekarang Adelion dan juga Arnan sedang berkeliling mengitari mall, salah satu nya mencari hadiah untuk di beri ke Arcela. "Lo mau beliin Arcela sweeter?" Adelion mengangguk.

"Emang lo tau ukuran baju nya?"

"Tau, kalo sweeter L. Kalo kaos XL," Balas Adelion santai, memilah kembali sweeter yang pas untuk Arcela.

"Salah nanya orang gue, btw Fiera ikut ngga?" Adelion menggeleng, ia tak berniat mengajak gadis itu, jujur saja waktu nya sedikit singkat dengan Ar jika terus di kintili Fiera.

"Gue udah nemu Nan, lo jadi mau ngado Ar apa?" Arnan mengetuk ngetuk dagunya berfikir.

"Biasa nya cewe tuh doyan jajan di Miniso, gie kadoin dia lotso aja," Adelion mengangguk setuju dan membawa belanjaan nya ke kasir terlebih dahulu.

*****

Home Ar.

Arcela sudah berkacak dengan make up yang tak terlalu tebal, yang membuat cantik nya gadis itu terlihat. "Perfect, " Puji nya berputar melihat gaun yang tak terlalu pendek bewarna biru.

Arcela dengan cepat menelfon sahabat nya, Khaterina.

"Halo Khat! Lo udah dateng?" Tanya Arcela ketika telfon nya di angkat cepat oleh gadis itu.

"Udah, bilangin ke bapak lo dong, kalo nyetel lagu jangan pake salon segede orang kondangan," Arcela mengumpat pelan lalu mematikan telfon tersebut.

Dengan lihai dirinya langsung menuruni anak tangga, turun menemui teman-teman dan kerabatnya. Hiasan ayah nya tidak pernah gagal, selalu terkesan megah sekali.

"Oy Cel!" Sapa Khaterina mengenakan gaun panjang bewarna hitam, elegan.

"Tampang nya udah bener, lembutin dikit kek kalo ngomong.." Bisik Arcela membuat Khaterina terkekeh.

"Yaudah yok ketengah, nyokap bokap lo udah nunggu," Khaterina tanpa aba-aba langsung menariknya ke tengah-tengah. Dirinya di perhatikan oleh orang sekitar.

Saat sesi bernyanyi 'Tiup lilin nya' tiba tiba ada seorang pria berjas hitam dan sepatu kulit hitam itu maju ke arah nya membawakan kotak kado berjumlah 19.

"Selamat ulang tahun, Ar. Semoga selalu bahagia, do'a gue untuk lo selalu terdaftar setiap hari nya,"

"Lion.." Panggil nya lirih, melihat Adelion yang menaruh satu persatu kotak kado. Terakhir, memegang satu bucket bunga bewarna merah dan hitam.

"Ini dari Lion, untuk Ar,"

"Berjuta-juta sinonim cantik untuk mengagumi lo di malam ini, Ar,"

"Berjuta-juta sinonim cantik untuk mengagumi lo di malam ini, Ar,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC.

Selama pun lo nungguin dia, kalo dia belum ngelupain masa lalu nya, buat apa?

Orang lama atau orang baru?

Serana 20 Min ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang