Chapter 09: Hubungan kita

45 10 0
                                    

12-04-22•Andaresta

Adelion sudah menjalankan sekolah dengan normal, hanya saja ia harus membutuhkan walker yang terhampit di kedua sisi ketiaknya.

"Udah cocok nih," Ujar Arnan membuat dirinya bingung.

"Jadi kakek-kakek," Sambung cowok itu lagi yang membuat dirinya tak segan segan mengangkat satu walker nya untuk menimpa punggung Arnan.

"Ssh! Gue bercanda!" Pekik nya, ia hanya berdehem menuju kantin dengan langkah yang tak stabil.

****

"Aduh anak ganteng udah sekolah," Goda ibu kantin yang termasuk bagian dari salah satu fans Lionrawr, alias pemuja-pemuja Adelion.

"Biasa aja bude," Elak nya tersenyum.

"Takut pacar kamu cemburu ya?" Tanya Bu Narsi, alias, si ibu kantin.

"Jangankan punya pacar bu, ngelupain masalalu aja hampir gila dia," Sahut Arnan sembari menyeruput mie ayam pesanan nya.

"Bu, lebih sakitan gamon apa lebih sakitan ga di respon sama sekali?" Sindir Adelion mempan membuat Arnan hampir mati karena tersedak.

"Waduh susah semua ini," Balas Narsi.

"Berisik. -Eh! Arcela, Khaterina! Sini!" Panggil Arnan melihat dua gadis itu seperti kebingungan mencari tempat duduk untuk istirahat.

"Ada Ar?"

"Duduk sini Cel, Khat," Ucap Arnan mengacuhkan pertanyaan Adelion.

"Ini nak ganteng! Di makan sampai habis ya!" Ucap Bu Narsi mencolek dagu panjang nya membuat dirinya berhasil bergidik ngeri.

"Terimakasih bu,"

"Ini kita beneran duduk di depan kantin banget nih Kak? Ga di belakang?" Hampir saja Arnan menjawab, perkataan nya sudah di potong cepat oleh Adelion.

"Kenapa? Lo ga nyaman ya, Ar? Kita bisa pindah dulu," Khaterina dan Arnan sepakat memberi tatapan sinis nya kepada dua orang yang sudah pindah status menjadi 'mantan' itu.

"Persetan dengan hubungan mantan, sahabat gue aja bisa," Batin Arnan memalingkan wajah nya.

"Engga kok Lion, nyaman. Udah, lanjut aja makan nya," Sebenarnya Arcela hanya risih celotehan fans Adelion yang terus menggunjing nya.

Adelion yang melihat gerak-gerik Arcela yang tampak ketakutan itu paham. Dirinya sedikit mendekatkan tangan nya untuk membelai halus tangan Arcela.

"It's safe, Ar," Isyarat, namun Arcela tersenyum melihat bibir Adelion yang mengatakan seutas kata itu.

"Thank you, Lion," Adelion tak kuasa menyembunyikan senyum nya. Rasanya, bibrinya menyungging lebar sekarang.

****

"Mau beli perlengkapan camp apa aja?" Tanya Adelion yang masih setia menunggu Arcela memilih perlengkapan untuk di bawanya ke hutan.

Satu minggu lagi, kelas 11 di umumkan akan adanya kegiatan kamping di hutan dekat dengan Jakarta Selatan ini. Jujur saja, ia malas membeli perlengkapan kamping ini.

Hanya saja, malasnya tersingkir karena tau siapa yang menemaninya.

"Beli kompor portabel aja, Lion," Adelion meraih kompor tersebut karena melihat kompor portabel mini itu yang lebih tinggi rak nya dari jangkauan tinggi badan Arcela.

"Makasih," Adelion tersenyum, menyimpan kedua tangan nya di saku celana nya.

"Selanjutnya, apa lagi, Ar?" Tanya Adelion seraya mendorong troli.

"Ke tempat cemilan! Gue udah nunggu ini masuk ke isi vlog gue!" Riang Arcela, memang gadis itu sangat hobi nge-vlog. Bahkan, video nya bersama Arcela dulu masih tersimpan rapi di channel YouTube Arcela.

"Siap, kita kesana sekarang,"

"Siap, kita kesana sekarang,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC.

Kalo gue minta kita sekali lagi dengan status yang lebih menyenangkan, gue egois, ya?

Orang lama atau orang baru?

Serana 20 Min ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang