Terima kasih buat Jawabannya ya guys. Meskipun buat aku makin bingung 😅
Tapi semua sarannya udah aku baca dan aku Terima dengan baik. Makasih yaa🤍∘₊✧──────✧₊∘
Suara sayup gemericik hujan terdengar jatuh bergesekan dengan permukaan bumi. Bunyi mesin klakson kendaraan pun tertutup rapi; kalah dengan suara air yang semakin lama jatuh semakin deras. Tak ada keindahan bintang maupun bulan. Nyatanya, malam ini dipenuhi dengan kegelapan. Langit terlalu bersedih hingga terus menangis.
Memperhatikan dirinya dalam kediaman. Menatap lurus ke arah luar meski tak jelas di pandangan. Kepalanya bergejolak, memikirkan banyak hal yang dia pun tak tau harus mendahului yang mana.
Ramai pikirannya sebelum sepasang tangan bergelayut manja. Memeluk tubuh tingginya dari belakang. Sapuan hidung mancungnya pun terasa di punggung lalu digantikan dengan pipi fluffy yang bersandar di situ.
"Cici ngapain?" lucu suaranya, Indah di pendengarannya. Senyum pun terbit begitu saja.
Membalikan tubuh demi menatap si pemberi pertanyaan. Dia elus pipinya sebelum keningnya diberi kecupan olehnya. Pelukan pun terjadi sedetik kemudian.
"Cici ngapain bengong disini?" pertanyaan yang sama kembali mengalun untuk kedua kali. Gracia, gadis yang dipeluk erat oleh tunangan nya itu menunggu jawaban.
"Nggak ngapa ngapain, sayang" akhirnya jawaban terdengar. Meskipun itu bukan jawaban yang diinginkan.
"Cici mikirin sesuatu ya?" melepas kecil pelukan hanya untuk membuat jarak. Gracia sedikit mendongak demi menatap wajah sempurna yang sedang tak berbalut kacamata itu. "Cici mau nggak share ke Gege?" tanyanya lagi. Jelas tak percaya dengan ucapan gadis cantik itu sebelumnya.
Kediaman terjadi lagi. Sebelum akhirnya ada hembusan nafas yang keluar. Shani gadis cantik itu kembali menarik Gracia dalam pelukannya. Ingin menjawab dengan posisi nyaman ini.
"Aku nggak bisa yaa nyimpan sesuatu dari kamu. Pasti langsung kebaca" ucapnya
"Iya. Gege kan peka" jawab gadis bergingsul itu.
"Nyindir ah. Bayi aku nggak asik"
"Hihi" Gracia tertawa kecil. "Trus cici mikirin apa?" kembali topik pembahasan dibawa.
"Um itu.." pelukan mengerat. Sedikit ragu untuk jujur. "Aku.. Um.. Boleh nggak kalau liburan ke luar negeri?" Tanyanya akhirnya. Mengeluarkan hal yang mengganggu dirinya.
"Liburan? Ya boleh dong, ci" jawab Gracia cepat. Tentu saja merasa aneh dengan sikap Shani. Padahal dia tidak akan melarang jika itu yang dia inginkan. "Kalau mau liburan nggak apa apa. Nanti aku ke rumah mama kalau kamu takut tinggalin aku sendirian disini"
"Tapi.. Aku perginya lusa"
"Lusa?" sekarang Gracia yang terdiam. Terkejut dirinya. Kepalanya langsung ramai begitu saja. Bukankah itu terlalu mendadak? Kenapa baru di beritahu sekarang? "Berapa lama?" alih alih menanyai soal pembelian tiket yang tidak dia ketahui, Gracia mempertanyakan hal lain yang lebih mengganggu dirinya.
"Aku balik diawal bulan. Jadi 2 atau 3 harian disana"
"Ah" berlahan lingkaran tangan di pinggang dilepas oleh Gracia. Mundur selangkah membuat jarak. Dia lebih shock mendengar itu. "Ya udah. Boleh kok, ci" lanjut dia mengucapkannya. Meskipun ada kekecewaan yang menampar dirinya saat itu juga.
"Tapi..aku nggak bakal ada saat ulang tahun kamu"
"Iya. Nggak apa apa" Gracia tersenyum. Memberitahu Shani jika dia tak masalah.
![](https://img.wattpad.com/cover/368122922-288-k957191.jpg)