Diam-Diam

143 21 2
                                    

Travelling places I ain’t seen you in ages
But I hope you come back to me
My mind’s running wild with you faraway
I still think of you a hundred times a day

Suara halus Earn membuka konser malam itu. Dalam. Sedalam perasaaan Earn pada seseorang. Yang lain mungkin tidak tau. Yang lain mungkin berpikir Earn hanya menghayati lagu itu. Tapi, Offroad tau. Dia memang yang paling tau isi hati Earn.

Sejak awal Earn memilih lagu itu sebagai pembuka, Offroad sudah tau. Sejak Earn ngotot bahwa dia harus menyanyikannya bersama Offroad, Offroad juga sudah tau. Tau kalau Earn begitu merindukannya.

Dia.

I just need to know that you’ve safe, given that I’m miles away
On the first flight back to your side
I don’t care how long it takes, I know you’ll be worth the wait
On the first flight back to your side

Suara keduanya kembali berhasil membuat penonton meremang. Saling bertatapan sambil berpegangan tangan. Ada yang getir dalam lagu itu. Dalam suara itu.

Offroad mengeratkan genggamannya. Dia tau bahwa dia harus bisa menguatkan. Jika saja Earn tak menatapnya, mungkin Earn akan kelepasan. Terlalu terbawa perasaan hingga Offroad dengan jelas dapat melihat mata gadis itu berkaca-kaca.

Musik melemah. Penonton hampir bisa mendengar deru nafas Earn dan Offroad. Yang sama-sama terdiam. Sebelum akhirnya, Offroad kembali mengoyak hati mereka.

I don’t want to be wasting time without you
Don’t wanna to throw away my life I need you
Something tells me we’ll be alright,
Something tells me we’ll be alright, alright

Offroad memang sedang bernyanyi, tapi dia juga sedang berbicara. Melalui lirik indah itu, Offroad mencoba bicara. Melalui melodi yang syahdu itu, Offroad mencoba menyampaikan pesan.

Pada Earn.

Jangan membuang waktumu, tanpanya.
Semua, ya semua, akan baik-baik saja.

Atau, pada dirinya sendiri?

###

“Pastikan kau tidur cepat malam ini,” Nun berpesan sebelum Daou keluar dari mobil. Daou hanya mengangguk ringan sebagai jawaban.

Mereka batal makan malam bersama sutradara, aktor/aktris, kru, dan Tuan Max sebagai perayaan syuting terakhir mereka. Tiba-tiba Tuan Max membatalkan acara makan malam itu secara sepihak tanpa alasan yang jelas. Tuan Max hanya berjanji akan mentraktir mereka di lain waktu. Lego tentu senang. Dia masih belum menyerah untuk kembali mengajak Daou nonton konser. Tapi, Lego mengajak Daou tepat di depan Nun. Tanpa Nun saja, Daou menolak tawaran itu, apalagi di depan Nun?

Lego kesal setengah mati. Akhirnya, dia memilih untuk nonton bersama Joong karna Dunk harus terbang ke Malaysia untuk event solonya. Daou sendiri, memilih untuk pulang. Dia juga menolak ajakan managernya untuk makan malam bersama. Daou bilang dia terlalu lelah. Nun pun memesan makanan untuk dibungkus agar Daou dapat memakannya di apartemen.

.

.

.

Daou benar-benar berencana tidur cepat sesuai pesan managernya. Bahkan, dia lupa untuk makan. Setelah membersihkan diri, Daou langsung berbaring di ranjangnya. Seperti biasa, sebelum tidur Daou akan mengecek ponselnya. Bukan, bukan untuk melihat media sosialnya, karna dia sudah tak pernah lagi melakukan itu. Dia hanya memeriksa apakah ada panggilan atau pesan dari orang tuanya, managernya, atau lainnya yang dia kenal.

Rupanya ada pesan dari Lego. Dia mengirim sebuah foto dan sebuah video. Saat Daou mengunduhnya, dia sempat berdebar. Daou takut kalau-kalau Lego mengiriminya foto si penyanyi itu.

Shipper (DaouOffroad Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang