Rutinitas

181 24 9
                                    

Daou tidak ingin menjadi tidak tau balas budi. Dia menghormati managernya lebih dari siapa pun setelah orang tuanya, tentunya. Dia hampir tak pernah tidak menuruti apa pun kata managernya karna dia percaya bahwa itu pasti untuk kebaikannya.

Namun, sejak bertemu Offroad, semua berubah. Sejak Daou tau bahwa managernya tak sesuka itu pada Offroad, Daou sadar dia berubah. Dan sampai sekarang, Daou juga belum paham mengapa dia harus berseteru dengan managernya hanya untuk seorang Offroad.

Di saat yang genting begini, Daou malah harus menerima fakta bahwa pada pekerjaan berikutnya, dia harus melakukan adegan mesra dengan Offroad dalam sebuah FM. Daou belum tau pasti bagaimana konsepnya. Managernya bilang akan mempelajarinya lebih dulu, barulah setelah itu dia akan diberi tau. Mengingat bagaimana ketidaksukaan managernya pada Offroad, Daou yakin managernya akan menolak mentah-mentah konsep itu. Lalu, tidak jelas dari mana datangnya, Daou merasa ada rasa kecewa menyelip di dadanya.

Usai Lego memutus panggilannya, Daou berguling-guling tidak jelas di kamar. Semua hal berputar di kepalanya. Seingat Daou, hidupnya tak pernah serumit ini.

Hampir satu jam berlalu. Bermodalkan nekat, Daou mengirim DM pada Joong.

chen_rcj

Joong, beri aku nomor ponsel Offroad. Penting!

Tanpa basa-basi.

###

Mulanya, Offroad mengawali karier dengan menjadi pemeran dalam sebuah series. Mengikuti casting beberapa kali, akhirnya sebuah peran dia dapat.

Menjadi orang ketiga.

Entah terlalu mendalami peran, atau fans yang terbawa suasana berkepanjangan. Tiba-tiba, akun media sosialnya diserang. Berbagai komentar buruk membanjiri akunnya. Bukan soal akting, melainkan tentang kehadirannya sebagai orang ketiga. Bahkan, saat dia secara real berteman dengan aktor dan aktris lain, semua orang tetap menggunjingnya.

Jika hanya sekadar itu, mungkin Offroad masih bisa berjalan. Sayangnya, Offroad mulai terseok-seok saat beberapa oknum mulai terlalu ikut campur dalam kehidupan pribadinya. Mencari tau tentang latar belakang keluarganya.

Lalu, fakta digiring ke publik. Tentang dia yang ditinggalkan oleh ayah dan ibunya, juga diabaikan keluarga besarnya. Bahkan, rumor yang dibumbui dengan kebencian begitu cepat merebak.

Saat itu, Offroad masih terlalu muda.

Offroad tau, dia harus selesai.

Bahkan, saat dia baru memulai.

.

.

.

Offroad pernah bertemu banyak orang dengan berbagai macam karakter dalam hidupnya. Namun, baru kali ini bertemu dengan seseorang seperti Daou. Offroad kesulitan untuk mendeskripsikan Daou itu makhluk macam apa. Yang jelas, Daou adalah hal baru dalam kehidupan Offroad.

Offroad tidak takut pada Nun. Dia juga sudah terbiasa dengan haters. Pernah ditinggalkan oleh fans. Ya, Offroad sudah mengalami itu semua.

Lalu, apa yang harus dia takutkan?

Ketakutan akan kejatuhan kariernya, memang membuat Offroad merasa trauma. Hal itu juga yang membuat Offroad sempat menutup diri dari dunia luar. Kemudian, berangsur-angsur berani untuk kembali. Membuat gebrakan dan mengambil alih kendali. Memaksa dunia untuk kembali memperhatikannya.

Offroad bukan pendendam. Tapi, semua perlu balasan, kan?

Beginilah cara Offroad membalas semua. Dengan cara menunjukkan bahwa dia bisa bangkit setelah semua kejatuhannya.

Namun, saat semua sudah berjalan begitu rapih, seorang Daou tiba-tiba hadir dan berhasil membuat semua eksistensinya kabur dari tujuan semula.

Lalu, kabar buruknya adalah, Offroad tidak bisa membencinya. Tak bisa menghindarinya.

.

.

.

Dari (+66) xxxxxxx

Malam. Kau sudah tidur?

_Daou_

Offroad sudah membaca pesan itu lebih dari sepuluh kali. Tak tau harus bagaimana merespon. Nun ingin dia menjauhi Daou. Padahal saat Daou benar-benar memutus komunikasi dengannya tempo hari, entah bagaimana Offroad merasa ada yang hilang. Meski Offroad tau pasti bahwa Daou bukanlah rutinitasnya.

Dari Pond

Offroad, apa kau sudah baca konsep FM-nya?

Offroad malas sekali harus membahas masalah pekerjaan yang berhubungan dengan Tuan Max. Dan apa ini? Pond malah mengingatkannya dengan hal itu. Mengabaikan Pond, Offroad menyingkirkan ponselnya. Mematikan lampu dan bersiap untuk tidur.

Yang terjadi berikutnya, ponselnya berdering panjang. Sebuah panggilan yang menuntut jawaban. Dapat ditebak dari ponsel yang terus saja berdering, Offroad yakin itu bukan Pond. Pond takkan melakukan itu. Itu juga pasti bukan Earn atau anggota band-nya. Mereka semua tau apa saja yang bisa membuat Offroad merasa kesal. Dan mereka takkan melakukan itu.

Lalu, siapa?

Di menit ke lima, Offroad menyerah. Diraih ponselnya. Dilirik nomor baru yang tak asing itu.

Iya, nomor yang sama dengan yang mengiriminya pesan beberapa saat lalu.

Siapa lagi?

.

.

.

“Kau sudah tidur?”

“Menurutmu?”

“Hehehe, aku membangunkanmu, ya?”

“….”

“Iya, aku tau kau tidak keberatan.”

“…?”

“Ehm…kau sudah makan?”

“Ini terlalu malam untuk makan malam.”

“Kau menjawab? Kupikir sudah tidur.”

“…?”

“Ehm… hari ini dingin ya?”

“Kau yakin itu bukan karna AC di ruanganmu?”

“Oh, iya kau benar. Hahaha.”

“….. Daou, kau harus segera istirahat.”

“Ha? Iya, ini aku sudah siap untuk tidur. Aku tidak percaya kau begitu perhatian. Terima kasih sudah mengkhawatirkanku. Tapi, aku memang biasa tidur larut apalagi kalau ada pekerjaan sampai malam. Besok pagi-pagi benar aku harus sudah bangun karna Phi Nun akan marah jika aku kesiangan. Bla… bla… bla….”

“….”

.

.

.

Sinar mentari mulai mengintip ke celah-celah jendela. Meraba-raba hingga tepat mengusik mata yang masih terpejam. Kerutan demi kerutan timbul di dahi. Membantu kelopak mata untuk terbuka perlahan.

Dering ponsel kembali terdengar.

Jemari lentik berusaha menggapainya. Mencari benda berwarna hitam itu. 

“Halo?”

“Pagi, Offroad. Kau sudah bangun?”

Sepertinya, suara itu akan menjadi rutinitas pagi dan malam Offroad.

###

“Ada banyak yang bisa kita bagikan di media sosial. Ini akan menjadi heboh, Bos,” suara itu terdengar bersemangat.

“Sabar dulu. Jangan terburu-buru. Gunakan ini sebagai kartu joker kita.”

.

.

.

To be continue….

Shipper (DaouOffroad Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang