Hai

190 22 2
                                    

Daou sedang ditata rambutnya saat seseorang itu masuk. Dia bisa melihatnya dari kaca. Seseorang itu datang bersama teman duet dan teman band-nya, diantar langsung oleh pemilik acara. Daou ingin menoleh. Mencari managernya dan memberitau ini. Berdasarkan daftar undangan, harusnya penyanyi itu tak ada di sini, kan?

"Kau kenapa Nong?" penata rambut menyadari perubahan ekspresi Daou.

Daou hanya menggeleng dan tersenyum. Melirik ke arah pemilik acara yang seolah memperlakukan penyanyi itu dengan istimewa. Melihat dengan intens meski hanya dari pantulan kaca. Lalu, melihat wajahnya sendiri.

'Aku masih sedikit lebih tampan.'

###

Offroad duduk di ruang kecil yang masih kosong. Sebenarnya itu ruangan besar yang terbagi atas beberapa celah. Masing-masing artis yang diundang sedang bersiap-siap. Offroad dan timnya juga melakukan yang sama. Karna mereka akan tampil sebagai pembuka acara, mereka harus bergegas. Offroad tak sempat mengamati sekelilingnya. Offroad tak banyak memiliki teman di dunia hiburan ini. Mungkin hanya beberapa itu pun tidak terlalu dekat. Sekadar pernah bekerja sama.

"Aku akan ke depan sebentar untuk checksound dengan Pond," Earn berpamitan.

"Ingin checksound atau...," Offroad kembali menggodanya. Earn hanya menggelengkan kepala lalu mengabaikannya. Membuat Offroad ingin tertawa.

.

.

.

Nun kembali ke ruang persiapan para artis setelah membeli dua cappucinno. Melewati ruang kecil di mana ada Offroad yang sedang mencoba jaketnya. Lalu, mematung selama beberapa detik. Menoleh ke arah Daou yang tidak jauh dari sana. Daou sudah selesai menata rambut. Kini seseorang sedang membantunya mengenakan pakaian.

"Biar aku saja," Nun memotong. Mengambil alih pekerjaan penata gaya itu. Membuat sang penata gaya mendengus kesal. Nun tidak peduli. Dia manager Daou. Dan selama ini dialah yang selalu mengurus semua hal tentang Daou.

"Phi, kau dari mana saja? Aku ingin memberitaumu sesuatu," Daou berbisik.

"Aku membeli itu," Nun menunjuk 2 cappucinno yang ada di meja dengan dagunya. Membuat Daou menoleh ke arah yang dia tunjuk.

"Apa kau tau, si penyanyi itu ada di sini," Daou makin mendekat. Takut ada yang mendengar ucapannya.

"Hm... aku sudah melihatnya. Aku juga tidak tau kenapa dia ada di sini. Bukankah dia tidak ada dalam daftar undangan?" Nun ikut berbisik sambil mengancingkan lapisan luar kemeja Daou. "Dengar. Kau harus menjaga jarak dengannya. Jangan sampai ada fans yang mencuri foto kalian yang sedang berdekatan. Jangan menyapa apalagi bicara dengannya. Pura-pura lah sibuk dengan fashion show-mu. Atau mengobrol saja dengan yang lain. Kau mengerti?" Nun berbisik panjang lebar. Sambil sedikit menarik kerah Daou. Daou hanya mengangguk. Menurut.

###

Pond memetik gitarnya. Merdu. Lalu, suara Earn yang halus menyempurnakannya. Daou mencuri dengar di balik layar. Dia sudah siap bersama jajaran model lainnya. Setelah penampilan Offroad dan Earn, maka tiba gilirannya untuk tampil.

Suara penonton makin riuh saat Offroad naik ke atas panggung. Berbalas syair lagu dengan Earn, mereka nampak serasi seperti biasa. Terdengar suara Offroad dan Earn dengan nada tinggi membuat yang mendengar meremang. Begitu juga dengan Daou.

Lagu pertama selesai dinyanyikan. Masuk intro lagu kedua. Pond kembali memetik gitarnya diiringi suara kibor dan drum dari lainnya. Kali ini, Offroad yang menyanyikan bait pertama. Lagu kedua lebih energik membuat penonton ikut menggerak-gerakkan badannya. Mereka terbawa suasana. Begitu juga dengan Nun.

Shipper (DaouOffroad Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang