20. Bertemu dengan Lusi

1.3K 149 9
                                    


Hari ini Gerald terpaksa harus tidur di kamar lain karena Hanan marah kepadanya.

Dia sudah meminta maaf dan memohon untuk bisa tidur bersama Hanan tetapi tetap saja tidak ada pergerakan dari dalam, sepertinya Ananya benar benar marah kali ini.

Dengan terpaksa Gerald tidur di kamar sampai.

1 jam berlalu 2 jam berlalu dan dia belum bisa tidur, dia sudah terbiasa tidur sambil memeluk Hanan. Di suruh untuk tidur sendiri seperti ini benar-benar sebuah siksaan baginya.

Lusi, sepertinya dia harus menyelesaikannya sekarang jika tidak ingin Hanan terus marah kepadanya.

Dengan tekat yang sungguh sungguh dia membuka blokiran pada nomer Lusi kemudian menelepon nya.

"Hallo kak Gerald!!" Terdengar suara centil yang sangat bersemangat keluar setelah telepon nya tersambung.

"Ada yang mau saya bicara dengan mu"

"Apa ya kak, apa tentang masa depan kita"

"Bisa di bilang iya jadi bisa bertemu sebentar di taman dekat kediaman mu?"

Lusi memekik dengan kegirangan setelah mendengar jawaban dari Gerald.

"Tentu saja kak Gerald, ayo kita bertemu" ucap Lusi dengan penuh semangat.

Gerald mematikan telepon nya, kemudian memijat pelipisnya sakit.

Dia mengambil kunci mobil kemudian keluar dengan mobilnya untuk menemui Lusi. Dia tidak khawatir Hanan salah paham karena dia tahu jika Hanan memasang penyadap suara di mobil nya untuk memantau nya. Dan lagi perangkat pelacak juga terpasang di hp mereka jadi Hanan dan dia bisa tahu di mana posisi masing masing.

Lagipula dugaan Gerald memang benar saat ini Hanan yang belum tidur memang tengah menghidupkan kamera tersembunyi dan alat penyadap yang ia letakkan diam diam di mobil Gerald, setelah mendengar Gerald bertelepon dengan Lusi tadi.

Sesampainya di taman itu dia menghentikan mobilnya di samping Lusi yang always menggunakan pakaian kurang bahan nya.

"Masuk"

"Kak Gerald~~"

"Tolong menjauh jangan dekat dekat, saya Alergi" ucap Gerald ketus

"Kak Gerald kenapa malam malam ngajak ketemuan kangen ya"

"Nggak ada yang mau saya bicarakan kepada mu"

"Apa itu "

"Bisa tolong menjauh dari hidup saya?, seperti yang saya ucapkan waktu itu saya menyelamatkan anda karena rasa kemanusiaan bukan karena maksud lain. Dan lagi saya tidak tertarik dengan anda"

"Tapi kak Gerald aku suka sama kak Gerald apa nggak bisa kasih saya kesempatan"

"Tolong buang jauh jauh rasa sukamu itu karena saya sudah memiliki istri dan lagi saya tidak akan tertarik dengan siapapun selain Hanan istri saya, dan pada dasarnya kesempatan itu sudah tidak ada karena seluruh hidup saya sudah penuh dengan nama Hanan Arya Febrian."

"Kak Gerald gay?"

"Tidak saya Hananseksual"

Hanan "🗿"

"Bukanya ini obesi?"

"Bukankah tindakan kamu terhadap saya juga obsesi?, dengar Lusi kamu masih muda, dan kamu juga wanita dari keluarga baik baik jadi tolong stop semua tindakan kamu yang sekarang Karena ini sia sia".

"Aku mendengar jika anak itu bukan anak mu"

"Tidak anak itu Adalah anak ku" ucap Gerald dengan sungguh sungguh dia yakin 100% jika itu adalah anaknya. Lagipula di kehidupan sebelumnya anaknya memiliki wajah yang 90% mirip dengan nya. Tidak mungkin wajah duplikat darinya itu adalah kecebong busuk dari si dega bangsat itu.

"Bagaimana jika bukan"

"Aku akan menerimanya"

"Walaupun dia bukan darah daging kak Gerald?"

"Apakah menjadi ayah harus memiliki hubungan darah?"

Lusi menatap Gerald dengan mata yang berbeda. Dia benar benar semakin kagum dengan Gerald, pangeran berkuda putih nya.

"Kak Gerald Apa benar benar tidak ada kesempatan?"

"Tidak ada"

"Sedikit pun?"

"Tidak ada Lusi "

"Kak Gerald apa aku kurang cantik?"

"Kamu cantik Lusi bahkan mungkin banyak yang akan tergila gila karena kecantikan mu tapi maaf semua kecantikanmu itu tidak mempan kepada ku, karena di mata ku hanya ada Hanan seorang ".

"Aku iri kepada Hanan".

"Tidak perlu iri karena aku yakin suatu saat akan ada orang yang memandang mu sama seperti ketika aku memandang Hanan istri ku".

"Kak Gerald"

"Ya"

"Bisa peluk aku untuk terakhir kalinya"

"Tidak"

"Ternyata sudah benar-benar selesai ya. Kak Gerald, bisakah aku bertemu kembali dengan mu dan istri mu besok." Tanya lusi

"Untuk apa?"

"Aku ingin meminta maaf kepadanya atas sikap ku tadi pagi di supermarket. Setelah di pikir pikir aku sudah sangat keterlaluan kepadanya."

"Aku akan bertanya kepadanya nanti "

Lusi mengangguk.

"Ini sudah larut kalau begitu aku akan pulang"

"Apa perlu di antar ini sudah malam"

"Aku datang bersama bodyguard tadi kak Gerald tidak perlu mengantar".

Lusi keluar dari mobil itu kemudian berlari menjauh dari tempat tadi sambil menahan airmata nya.

"Lusi jangan menangis ini semua salah mu karena tidak bisa menahan perasaan mu, sudah tau dia memiliki istri masih saja nekat mengejar nya" sugesti Lusi kepada dirinya sendiri.

"Tapi kak Gerald benar-benar orang baik, aku tidak mungkin bisa melupakan perasaan ku kepadanya "

Plak

Lusi menampar dirinya sendiri.

"Sadar Lusi kau tidak ingat apa yang di ucapkan kak Gerald dia risi terhadap perbuatan mu, dan lagi kamu juga menyakiti orang lain. Cukup kubur dalam dalam rasa sukamu itu Lusi, melihat dia bahagia adalah rasa bahagia juga untuk mu" sugesti Lusi kembali kepda dirinya.

Evan Bodyguardnya yang selalu memasang wajah kakunya dan terlihat acuh tak acuh Tibatiba menyerahkan selembar tisu kepada Lusi, yang membuat Lusi mendongak dengan heran.

"Jika nona membutuhkan teman untuk bercerita saya akan mendengarkan anda, jangan menyakiti diri anda sendiri".

"Hiks Evan apa aku benar-benar tidak pantas di cintai? Bahkan ibuku saja meninggalkan ku dan memilih pergi dengan selingkuhannya".

"Bukanya nona tidak pantas di cintai hanya nona salah dalam memilih untuk mencintai seseorang pria itu sudah beristri jadi tidak pantas jika nona mengejar nya. Dan untuk ibu anda itu semua bukan salah anda nona".

"Evan aku kira selama ini kau bisu"

Evan yang mendengar Lusi mengatakan itu langsung kembali merubah wajahnya menjadi serius.

"Aku hanya bercanda Evan, bisakah aku meminjam bahumu sebentar"

Evan tiba-tiba duduk di salah satu kursi taman, kemudian menarik Lusi agar duduk di samping nya. Lusi yang melihat Evan seperti nya setuju langsung menyandarkan kepalanya di bahu kokoh bodyguard nya.

Sementara itu Gerald yang saat ini tengah di jalan pulang tiba-tiba menghentikan mobilnya ketika melihat gerobak tukang sate yang masih buka. Dia ingat jika Hanan belum makan sejak sore jadi dia berniat untuk membelinya.

Setelah membeli 4 porsi sate Gerald langsung pulang ke kediamannya. Kenapa Gerald beli 4 itu karena nafsu makan Hanan yang tinggi sejak trimester kedua jadi beli 1 atau 2 saja tidak cukup.

Sesampainya di rumah dia di sambut oleh senyuman manis Hanan yang sudah kembali. Sepertinya keputusan nya untuk berbicara dengan Lusi sudah benar. Satu masalah dalam hidup sudah teratasi.





To be continued....

Return Life Evil Husband's [BL- END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang