Hari ini agenda mereka adalah berziarah setelah itu Mereka langsung pulang ke kota A
Gerald awalnya ingin berziarah ke makam ibu Hanan terlebih dahulu, tetapi Hanan mengatakan jika dia ingin berziarah ke makam Ibu Gerald terlebih dahulu.
Beruntung makam mereka berada di kompleks pemakaman yang sama jadi tidak perlu bolak balik di perjalanan.
Sesampainya di area pemakaman Gerald berhenti untuk membeli air mawar dan bunga. Gerald membeli bunga Lily putih untuk ibunya kemudian Gerald bertanya kepada Hanan yang ada di samping nya, bunga apa yang ingin dia berikan kepada ibunya.
Hanan mengatakan jika ibunya juga menyukai bunga Lily putih jadi mereka membeli 2 buket Lily putih.
Mereka berjalan beberapa meter dari penjual bunga tadi dan akhirnya sampai di makam ibu Gerald yang terlihat terawat.
Gerald dan Ayah Roni berjongkok untuk menyapa wanita spesial di hati mereka itu. Sementara Hanan berdiri karena kondisi perut nya yang besar tidak memungkinkan dia untuk berjongkok.
Gerald menatap batu nisan dengan Nama Davina dan tanggal kematian nya yang tertera di sana kemudian meletakkan bunga yang ia beli tadi.
"Hai ibu Gerald sama Ayah Dateng lagi. Sudah lama nggak ketemu, maaf karena Gerald baru bisa Dateng sekarang. Oh ya ibu Gerald hari ini bawa menantu ibu yang menggemaskan dia juga sedang mengandung cucu ibu."
Hanan tersenyum kemudian menyapa makam itu menirukan cara Gerald tadi.
Setelah banyak bercerita kepada ibunya Gerald berdiri dan hendak membawa Hanan ke tempat peristirahatan terakhir ibunya.
Ayahnya bilang ingin di sini lebih lama jadi dia hanya berjalan berdua dengan Hanan.
Sementara Gerald pergi pak Roni yang biasanya terlihat serius tiba-tiba menitihkan air matanya. Dia mengelus batu nisan yang terdapat foto cantik istrinya itu dengan sedih.
"Davina Anak kita Gerald sudah berubah, sekarang dia sudah menjadi laki-laki yang bertanggung jawab tidak lagi menjadi bocah ingusan nakal yang selalu membuat mu khawatir".
"Davina seperti nya sebentar lagi kita akan bertemu lagi"
"waktu itu Gerald membawa ku untuk pemeriksaan rutin dan dokter menemukan sebuah sel kangker di hatiku, Gerald bilang dia akan berusaha mencari obat untuk menyembuhkan ku, tetapi aku tahu tubuhku sendiri. Tunggu aku, aku akan memastikan anak kita bahagia dan berjalan di jalan yang benar, agar kamu tidak menyalahkan ku karena tidak bisa mendidik nya dengan benar. Dan Setelah 2 sampai 3 tahun aku akan menemuimu mari kita kembali bersama aku sangat merindukanmu".
Gerald tidak tahu apa yang ayahnya bicarakan kepada ibunya. Saat ini dia tengah berjongkok di depan makam ibu mertuanya membantu Hanan membersihkan rerumputan yang bersarang.
Sementara Hanan dia sudah mengeluarkan air matanya sedari tadi sambil mencabuti rumput di atas makam ibunya.
Berbeda dengan makam ibunya yang terlihat bersih dan terawat, kondisi makam ibu Hanan benar-benar terbengkalai. Batu nisan yang terlihat roboh, rumput liar tumbuh di atasnya dan ranting ranting pohon menimpa makam itu.
Gerald semaikan tidak tega dengan makam ibu mertuanya itu ketika melihat foto cantik ibu mertuanya di penuhi lumpur.
Gerald mengambil foto itu kemudian membasuh nya dengan air mineral yang dia bawa.
Ntah karena tertular oleh suara isakan tangis Hanan atau karena cuaca yang mendukung. Tiba-tiba air matanya ikut merembes keluar.
Dia memeluk tubuh Hanan dengan lembut, ketika melihat Hanan semakin menguatkan tangisnya. kemudian ia berjanji kepada Hanan jika dia akan membangun kembali tempat peristirahatan ibunya dengan bagus, dan menyewa orang untuk merawat makam itu dengan rutin.
Setelah di bujuk oleh Gerald beberapa kali akhirnya Hanan berhenti menangis.
Hanan meletakkan bunga yang dia beli di atas nisan ibunya, kemudian menyiramkan air mawar di atasnya.
Sepertinya Gerald tadi Hanan juga banyak bercerita kepada ibunya. Tidak lupa dia juga memperkenalkan Gerald kepadanya serta meminta restu untuk hubungan mereka berdua.
Tiba-tiba angin bertiup pelan sambil membawa aroma bunga Lily. Seperti menandakan ibunya hadir di depan mereka dan menyetujui hubungan mereka.
Hanan akhirnya kembali tersenyum, Gerald mengusak rambut Hanan gemas kemudian dia berbicara kepada nisan mertuanya.
"Ibu saya berjanji akan selalu bersama Hanan selamanya baik suka maupun duka saya akan tetap mencintai Hanan sampai maut memisahkan kita nanti".
Hanan tersenyum bahagia setelah mendengar janji yang di berikan Gerald di depan makam ibunya.
Dia percaya Gerald akan melakukan semua sumpah nya. Tidak hanya Gerald dia juga akan selalu bersama dan mencintai Gerald baik dalam rasa suka maupun duka hingga maut memisahkan mereka nanti.
_____________________________
Setelah selesai berziarah mereka pergi ke sebuah restoran untuk makan siang.
Setelah makan mereka akan langsung terbang kembali ke kota A
Malam harinya mereka sampai di rumah. Saat hendak memasuki gerbang rumah mereka, Tiba-tiba mereka melihat sosok yang sangat ingin mereka hindari.
"Kamu sama Ayah masuk aja biar Aku yang hadapin dia".
Hanan memegang tangan Gerald erat kemudian menatap nya dengan sungguh sungguh.
"Mas aku ingin berbicara dengan dia, sudah saatnya aku menghadapi masalah ku sendiri"
"Tapi---
"Udah masuk dulu, nggak enak kalo masalah di bicarakan di luar, ajak anak itu masuk" ucap pak Roni dengan tenang.
Gerald mengangguk kemudian meminta pak Slamet untuk membuka gerbang dan mengundang Dega untuk masuk.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Return Life Evil Husband's [BL- END]
Fiction généraleDi ujung hidup nya, Gerald teringat akan perbuatan buruknya dulu. Terutama perbuatan buruknya kepada istri dan anaknya dulu. Karena Perbuatan buruknya lah yang memaksa Istrinya bunuh diri melompat ke dalam sungai bersama dengan anaknya yang sakit sa...