Hallo awalnya aku nggak mau sambung cerita ini karena bingung mikir alur yang selanjutnya karena cerita nya agak mlenceng dari plant awal. Tapi ntah dapet angin apa tiba-tiba aku ngetik lagi ntah lah apa ini, tapi semoga nyambung.
Happy reading all....
..
..
Gerald baru saja menyelesaikan meeting penting nya dengan walikota, tentang projek pengembangan kota kolaborasi antara perusahaan nya dan pemerintah. Setelah selesai Gerald dengan buru-buru keluar dari ruangan meeting karena tadi asisten nya dengan gugup mengatakan kepadanya jika Anan bertengkar dengan seseorang di pusat perbelanjaan.
Sebelum pergi Gerald Mengatakan kepada sekertaris nya untuk mengosongkan jadwal nya untuk hari ini ini.
"Maaf pak Direktur tapi sebentar lagi ada pertemuan penting dengan direktur dari perusahaan XY teknologi dari Amerika".
"Apa tidak bisa di tunda dulu?".
"Tidak bisa pak, waktu yang di miliki Direktur Simon di negara kita tidak banyak, dan lagi perusahaan kita memerlukan kerjasama dengan XY teknologi".
"Biarkan Fajar yang mewakili saya"
"Maaf pak tapi Direktur Simon hanya mau membahasnya masalah ini dengan anda"
"Kalau begitu Batalkan saja pertemuan nya"
"Tapi pak bagaimana dengan penjualan cip baru yang kita produksi jika tidak dengan XY teknologi."
"Aku memiliki rencana cadangan kamu tenang saja XY teknologi hanya salah satu opsi yang saya punya."
"Kalau begitu Baik saya akan membatalkan nya".
"Apa ada lagi?".
Clara wanita cantik yang menjabat sebagai asisten Gerald itu menggelengkan kepalanya dengan lesu sebagai jawaban.
"Kalau begitu saya akan pergi"
"Pak Gerald"
Calara tiba-tiba memegang lengan Gerald kemudian mengapit nya dengan gunung kembarnya yang terlihat akan meledak itu. Sebenarnya clara sudah lama mengagumi Gerald, walaupun Gerald sudah memiliki istri dia merasa jika Gerald tidak cocok dengan Hanan dan lagi pula Gerald hanya bersama Hanan karena tanggung jawab.
Jadi dia masih memiliki kesempatan, lagipula dia lebih cantik dari Hanan, tubuhnya juga sangat menonjol depan belakang dan yang paling penting dia adalah wanita bukan makhluk aneh yang seperti laki-laki tetapi bisa hamil itu.
Makanya dari tadi dia mencari banyak alasan hanya karena tidak ingin Gerald pulang menemui Hanan.
Tetapi dia tidak tahu jika otak kecilnya sudah di ketahui oleh Gerald. Jika di hitung dua kehidupan Dia sudah berkecimpung di dunia bisnis selama bertahun-tahun. Dan wanita licik dengan pikiran seperti dia tidak hanya 1 atau 2 orang saja. Hanya di lihat dari pakaian dan gesture yang selalu ingin menggoda nya saja dia tahu jika asisten nya ini juga merupakan spesies jalang yang ingin menaiki tangga sosial dengan cara cepat.
Sebenarnya Gerald ingin memecatnya sejak lama, tetapi karena sibuk dengan pengesahan group baru dan pemindahan kantor utama ke gedung yang lebih baik dia jadi lupa.
Gerald melepaskan tangan nya dari jepitan maut itu kemudian mendorong Clara agar menjauh darinya.
"Kemasi barang-barang mu, saya tidak ingin melihat mu di perusahaan ini lagi".
"Pak Gerald memecat saya? apa salah saya pak kenapa bapak lakukan ini ke saya".
Gerald memutar matanya malas, kemudian menyuruh fajar untuk menyelesaikan surat pemecatan nya.
Clara menangis sambil memohon untuk tidak di pecat. Dia terlalu malas untuk meladeni jadi dia serahkan semuanya kepada fajar. Poor fajar.
Lalu dia segera pergi dari perusahaan nya karena khawatir Hanan kenapa napa.
Sesampainya di rumah dia hendak masuk ke dalam rumah. Tetapi tiba-tiba seseorang memanggil nya dari belakang.
"Mas Gerald"
Gerald membalikkan badan nya kemudian melihat ke arah Hanan yang tengah duduk di ayunan yang ada di taman sambil menatap nya dengan kesal.
Gerald tersenyum ke arah Hanan kemudian berjalan mendekat, dia berdiri di belakang hanan kemudian memeluknya dari belakang.
"Kesayangan mas kenapa mukanya di tekuk gitu Hem?"
"Nggak papa"
"Katanya Nggak papa tapi kok bibir nya tambah maju " Gerald menarik bibir Hanan yang mempout lucu itu dengan main main.
"Ayah bilang tadi kamu berantem sama orang di supermarket, kamu nggak papa kan ada yang luka nggak?"
"....."
"Sayang jawab mas dong" Gerald mencubit pipi tembam Hanan.
"Ini semua salah mas Gerald"
"Lo kok jadi salah mas"
"Salah mas Gerald kenapa harus sok soan jadi pangeran berkuda putih yang nyelamatin si Lusi Lusi bitch itu!. Salah mas Gerald kenapa haru punya wajah ganteng yang narik perhatian semua orang salah mas balablablabla" Hanan masih terus mengoceh tentang banyak nya salah Gerald yang justru membuat Gerald terkekeh karena wajah lucu yang dia buat saat memarahinya.
"Iya sayang maafin mas ya karena mas ganteng". Canda Gerald
Hanan menatap Gerald dengan wajah jijik nya. "Siapa bilang mas ganteng, mas Gerald itu orang terjelek di dunia!".
Gerald terkekeh kemudian semakin mengeratkan pelukannya ke Hanan karena gemas.
"Walaupun mas orang tejelek di dunia kamu tetep sayang kan sama mas?" Gerald menaik turunkan alisnya menggoda Hanan.
"Nggak!"
"Boong"
"Ih apasih pergi sana mas udah jelek bau lagi".
"Dekmil kenapa sih hari ini sensi banget sama mas".
"Nggak tau aku sebel liat muka mas yang sok ganteng itu. Cih si paling pangeran berkuda putih nya Putri lusi" sindir Hanan dengan sinis.
"Siapa itu putri Lusi maaf tapi pangeran ini hanya bisa melihat pangeran Hanan adalah satu-satunya yang ada di hidupnya".
"Apasih cringe tauk!!" Hanan kesal kemudian memalingkan mukanya. Tetapi bisa di lihat dengan jelas jika ujung telinga nya sudah sangat merah.
Gerald yang gemas masih ingin menggoda Hanan lebih banyak lagi. Tetapi dia melihat ke arah langit yang mendung dan angin dingin yang terus bertiup. Sepertinya akan turun hujan.
Dia tidak ingin Hanan sakit jadi dia menyampirkan jasnya ke pundak Hanan kemudian mengangkat tubuh Hanan bridal.
Hanan yang terkejut reflek mengalungkan tangannya ke leher Gerald.
"Pangeran Hanan seperti nya akan turun hujan. Hamba tidak ingin kesayangan hamba ini sakit, jadi ayo masuk ke istana kita".
"Mas Gerald udah ih! Cringe banget tau!!" Hanan memukul dada Gerald main main.
Gerald terkekeh kemudian mengecup pipi Hanan dengan gemas.
"Oke oke, ayo masuk udah mau ujan"
"Hmm"
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Return Life Evil Husband's [BL- END]
RandomDi ujung hidup nya, Gerald teringat akan perbuatan buruknya dulu. Terutama perbuatan buruknya kepada istri dan anaknya dulu. Karena Perbuatan buruknya lah yang memaksa Istrinya bunuh diri melompat ke dalam sungai bersama dengan anaknya yang sakit sa...