Karena mereka akan ke Swiss Minggu depan hari ini mereka tengah dalam perjalanan menuju kota X.
Sesampainya ke kota X mereka kembali ke rumah Ayah Gerald terlebih dahulu, baru besok mereka akan ziarah ke kuburan ibu Gerald dan Ibu kandung Hanan.
Gerald memarkirkan mobilnya di depan rumahnya yang lama, dia dan Hanan membuka pintu rumah untuk masuk, sementara ayahnya dia tengah membagi rokok dan oleh-oleh yang dia beli dari kota kepada tetangga tetangga Gerald.
"Wah Pak Roni keliatan makin muda aja, jadi pangling deh".
"Nggak lah buk saya masih biasa aja"
"Nggak loh pak auranya jadi beda loh, jadi makin hot HH"
"Ibuk ibuk bisa aja, ini Monggo di ambil buk, jangan malu malu sedikit bingkisan dari saya"
"Makasih ya pak Roni semoga rezeki bapak dan anak anak lancar"
"Amin"
"Kang Roni, kok nggak ngabarin saya Kao mau pulang".
"Loh Agus, lama nggak ketemu Gus kamu sehat?"
"Sehat kang Alhamdulillah, ada yang mau saya kasih tau ke akang"
Pak Roni mengangguk, kemudian menyerahkan bingkisan dan beberapa slip rokok yang masih banyak ke Tina istri Agus yang notabenenya adik ipar sepupunya untuk di bagi bagikan.
"Ada apa gus"
"Kang ini uang hasi dari penjualan sapi, semuanya ada di situ, sumpah saya nggak ngurangin satu lembar pun kang".
Pak Roni tersenyum kemudian menyerahkan setengah uang yang ada di dalamnya kepada Agus.
"Kang Roni apa maksudnya ini".
"Buat kamu beliin Nina sana Doni baju"
"Kang tapi ini kebanyakan, gaji saya juga kan udah di bayar akang tiap bulannya ".
"Ambil aja Gus, makasih udah jagain ternak saya dan lagi saya liat rumah saya walaupun nggak di huni keliatan terawat, pasti kamu kan yang ngebersihin rumah saya secara rutin, terimakasih ".
"Nggak usah kaya gitu kang, saya ikhlas ngelakuin nya, lagian kita dari kecil bareng, walaupun kita saudara sepupu tapi udah kaya saudara kandung, saya malah nggak enak kalau Nerima ini".
"Nggak PP Terima aja, dan mulai sekarang peternakan saya akan saya alih namakan ke nama kamu Gus "
"Kang maksud akang?"
"Uang yang Gerald kasih ke saya udah lebih dari cukup buat saya hidup tanpa kerja, Gerald juga bilang sebaiknya peternakan kasih ke kamu aja, dan saya memang udah ada niatan itu, lagi pula cuman kamu saudara saya yang selalu ada ketika saya susah".
Agus tiba-tiba memeluk Pak Roni sambil menangis.
"Terimakasih Kang"
"Nggak usah berterimakasih kamu kan yang tadi bilang kalau kita saudara. Dan satu lagi. Setengah dari uang ini tolong sumbangkan ke desa buat dana pembangunan jalan".
"kang Roni serius?"
"Nggak saya bercanda "
"Ohh"
"Saya serius Agus, saya minta tolong ke kamu ya Agus".
"Baik kang"
"Ayah, Om. masuk dulu makan Hanan udah panasin makanan yang kita beli tadi di jalan, oh iya Om Agus panggil Tante Tina sama Nina, Doni juga. Kita makan bareng²".
Agus mengangguk kemudian keluar dari rumah untuk memanggil istrinya dan anaknya. Kebetulan istrinya juga sudah selesai membagikan bingkisan dan tengah bercanda gurau dengan para ibuk ibuk yang dulu julid sekarang malah muji muji itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return Life Evil Husband's [BL- END]
RandomDi ujung hidup nya, Gerald teringat akan perbuatan buruknya dulu. Terutama perbuatan buruknya kepada istri dan anaknya dulu. Karena Perbuatan buruknya lah yang memaksa Istrinya bunuh diri melompat ke dalam sungai bersama dengan anaknya yang sakit sa...