15

2.3K 221 9
                                    

SELAMAT MEMBACA~

_

_

_

"Apa sekarang aku di pecat ?" Tanya zio

"Ya " jawabnya dengan pandangan fokus ke layar hape, sibuk bermain game ular rakus.

Mulutnya sering mengumpat kasar ketika ularnya menabrak hingga mati.

"Jangan ganggu, Saya lagi fokus. " Titahnya penuh emosi.

"Kau boleh pergi sekarang.!"

Zio tidak mau nurut, dia berjalan mengambil ponsel milik Baron dari genggamannya.

Hal itu memicu kemarahan Baron.

"Apa ?!"

"Gak terima ? " Tanya zio

"Kamu aja berani mecat aku, masa aku gak berani menganggu kesenangan Mu "

"Mau mu apa ?" Tanya Baron.

"Mau kamu " ucap zio menggoda.

"Udah bosan hidup ?" Tanya Baron.

"Tapi, aku benar-benar mau kamu bar, mau ngerasain penismu ngamuk di dalam tubuhku. "

"Selama kita pacaran, kita gak pernah ngelakuin itu kan ? " Ujarnya

"Bar ayolah, Aku janji tidak akan bilang ke Arka yang saat ini sedang kamu kencani. "

Drrttt drrttt drrt

Ponsel Baron berdering, hal itu menghentikan sejenak keinginan Zio untuk mencicipi penis Baron.

Zio melihat ponsel Baron, tertuliskan nama 'rumah' di layar ponsel nya yang pipih.

"Rumah ?" Ulang Zio

Sedetik kemudian, Baron berhasil merebut kembali ponselnya dia mengangkat sambungan telepon itu dengan buru-buru, karena tidak mau kalau panggilan itu sampai mati.

"Ada apa hmm?" Tanya Baron begitu lembut.

"..."

"Aku kabulkan "

Terlihat kalau Baron sangat bahagia menerima panggilan itu

Baron tidak memperdulikan zio dia bergegas pergi, kerumah bertemu Arka.

"Bar, Baron !" Panggil zio.

Baron tidak mungkin mau melakukan hal itu ke zio, seperti kata zio waktu lalu, penis Baron tidak bakal bisa berdiri gagah kalau dengan orang lain. Beda dengan Arka

Melihat tubuhnya di balik kain saja bisa membuat Baron sange, apalagi sampai telanjang mungkin Baron jadi gila.

Di perjalan pulang Baron menepi, dia membeli makanan yang di inginkan Arka tumben banget dia menelpon dan meminta makanan.

Setelah mendapatkan apa yang di minta Arka Baron kembali melajukan mobilnya

Sekitar 20 menit Baron sampai di rumah, Dia memarkirkan mobilnya sembarang kemudian masuk ke dalam.

Langkah kaki Baron terhenti ketika dia melihat sosok laki-laki duduk di ruang tamu sambil membaca surat kabar.

Baron tau betul laki-laki itu, dia mendekat wajahnya kembali datar.

"Apa yang kamu lakukan di sini ?"

"Oh Baron, kamu dingin seperti biasa " ucap laki-laki itu menaruh surat kabar nya kembali di atas meja.

Tidak lagi menjawab, Baron memilih pergi ke kamar  mencari arka.

Sosok itu menganggu Baron, sangat terlebih lagi dulu mereka sering musuhan bertengkar saling adu tonjok cuma untuk membuktikan siapa yang paling kuat.

OBSESIF BOS! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang