9

3.3K 233 16
                                    

Selamat membaca~

_

_

_

***

"Mencari satu anak saja tidak becus!"

Bugh!!

"Maaf bos, saya sudah mencarinya di seluruh kota ini. tapi, tidak saya temukan. "

"Seluruh kota ? Kau seharusnya mencari seluruh dunia ! "

"Saya tidak mau tau, temukan dia secepatnya! Kalau kamu datang tanpa membawa berita bagus akan saya jadikan hari ini menjadi berita duka untuk keluarga kamu ! " Titah Baron merasa begitu frustasi dengan kejadian yang menimpanya.

"Baik bos," orang tersebut membungkuk, dan pergi dari hadapan Baron.

"Hah ... Sial !" Gumam Baron, duduk di kursi kebanggaannya.

Sudah setahun berlalu, sejak kepergian Arka yang tiba-tiba,  Baron terus mencari keberadaan Arka namun belum ada hasil.

Baron tidak terima dengan apa yang di lakukan Arka, kepadanya. sangat tidak terima!
Dia berjanji pada dirinya sendiri jika  bertemu dengan Arka, akan Baron pastikan untuk tidak bisa kabur dari hidupnya.

Baron terpaksa mencari seseorang untuk mengantikan posisi Arka menjadi sekertaris nya.

"Tidak perlu menyesal, Aku yakin dia pasti ketemu." Ucap zio

Baron menoleh ke samping, menatap zio yang sedang duduk di sofa, di ruangan itu.

Zio bekerja menjadi sekertaris Baron untuk sementara sampai Arka ketemu.
Zio tidak tau kalau Arka bakalan benar-benar pergi.

"Dari awal ini salah mu! " Ujar Baron

"Tidak sepenuhnya, dan ini memang salah Mu bar, "

"Dia memilih jalannya sendiri. "

"Dia sadar kamu memang penjahat. " Zio Tidak berhenti  bicara terus saja menyalahkan Baron.
Tanpa dia sadari Baron berdiri di hadapannya.

"Kamu bertanggung jawab menemukan dia, sampai ketemu! Kalau tidak, Aku tidak akan segan mengirimmu ke neraka. "

"Itu ancaman atau perintah. ?"

"Perintah yang tidak bisa di bantah !" Jawab Baron.

Lantas pergi meninggalkan Zio seorang diri di ruangan tersebut.

"Hah .. kenapa dulu Aku suka manusia yang tidak punya sifat manusia seperti dia ?" Gumam Zio menyesali dirinya dulu yang jatuh cinta dengan Baron.

***

"Ada perlu apa datang ke sini ?" Tanya Yohan menatap Baron.

Baron duduk di sofa, menyenderkan kepalanya di punggung sofa,Menghela nafas panjang.

"Diam, biarkan aku istirahat di sini. "

Yohan bangun dari duduknya, berjalan mendekat ke arah Baron sambil menyiapkan jarum suntikan.

"Apa yang kamu lakukan ?" Tanya Baron.

"Memeriksa pasien "

"Aku bukan pasien mu ?"

"Lalu ? "

"Hah .. berhentilah bercanda, jangan sampai aku marah. " Ujar Baron kembali memejamkan matanya.

"Suntik mati baru tau rasa nih anak. " Gumam Yohan.

"Aku bisa mendengar mu. "  ucap Baron.

"Aku tau kamu sedang frustasi karena kehilangan Arka. Tapi bukan berati kamu bersikap gila seperti sekarang. "

OBSESIF BOS! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang