12

17K 810 37
                                    

SELAMAT MEMBACA ~

_

_

_



"Ada apa dengan hari ini ?" Tanya Yohan melihat pancaran sinar kebagian mengelilingi tubuh Baron. Biasanya selalu ada bulu hitam berterbangan di sisi Baron suram. Sekarang berbeda, Baron terlihat bahagia

Yohan belum tau penyebab kebahagian Baron itu apa.

"Seperti biasa " Baron menaruh kopi nya di atas meja dengan kaki yang di silangkan. Terlihat begitu gagah.

"Hmm .. jadi ? Alasan kamu panggil Aku datang ke sini untuk apa ? " Yohan  ikut duduk, dia meminta pelayan di sana untuk membuatkan dirinya minuman.

"Thanks bi, " ucap Yohan sopan sambil menerima minuman tersebut.

"Untuk apa kamu panggil aku ?" Tanya Yohan sekali lagi

"Obati luka Arka "

"Uhuk !!! " Yohan sedikit kaget sampai batuk-batuk, dia mengelap sisa air yang ada di mulutnya.

"Udah ketemu ? Terus kenapa luka ?"

"Jangan cerewet, cepat habiskan minuman mu dan lakukan pekerjaan mu !"

"Astaga, " Yohan melihat Baron,

"Apa?! " Tanya Baron melihat balik Yohan.

"Kau gak punya hati nurani ? Kalau anak itu mati gimana ? Kau bakal frustasi lagi. "

"Hanya goresan kecil, tidak membuat Dia mati. "

"Dan aku sudah bersumpah, kalau dia mati, mayatnya  aku simpan dan rawat dengan baik."

"Jadi, berhentilah protes, lakukan pekerjaan Mu, S-E-K-A-R-A-N-G! "

"Ciih, Aku sumpahin kau menyesal di kemudian hari"

"Apa ?" Tanya Baron karena dia samar-samar mendengar Yohan sedang mengutuknya.

"Bukan apa-apa. " Yohan bergegas menolong Arka yang bisa di bilang tidak baik-baik saja karena luka pada dadanya dan juga di bagian bawah sana.

"Kau bisa tunggu di luar, jangan berdiri di sana. "

"Aku tetap di sini, mengawasi Mu "

"Hah .. "Yohan melanjutkan lagi pemeriksaannya.

Dia kembali menatap Baron yang masih berdiri di sampingnya "Arka harus di bawa kerumah sakit. "

"Lakukan di sini saja, "

"Bar, Kau paham gak, Aku ke sini gak bawa cukup alat, Dia harus di beri infus.! Dan aku tidak membawanya. "

Baron berjalan keluar, setelah itu datang dengan membawa infus dan segala jenis obat lainnya.

"Apa yang kamu butuhkan ? Aku memiliki semuanya. Aku tidak mengijinkan Dia keluar dari kamar ini "

Yohan memperbanyak sabar, Dia mengambil alat-alat itu dan mulai memasangkan infus ke punggung tangan Arka.

Yohan mengobati, dan membalut luka Arka yang ada di dadanya.
Tidak lupa dia juga memberikan salep ke lubang Arka yang terluka

Namun,

Belum memberikan salep, Baron sudah menghentikan aksi Yohan.

"Apa yang kamu lakukan ?"

"Kau sendiri yang memintaku untuk mengobati Dia, kenapa bertanya lagi ?"

"Jauhkan tangan mu, Biar aku yang mengobati di sana. "

"Oke " Yohan mengurungkan niatnya karena di tatap  tajam oleh Baron.

OBSESIF BOS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang