16

2.1K 212 11
                                    

SELAMAT MEMBACA ~

_

_

_

Arka menatap Baron dari balik kaca jendela, dia melihat Baron sedang melakukan hal yang sangat tragis.

Arka juga melihat salah satu anak buah Baron mengeluarkan tiga hewan kesayangan Baron.
Hewan itu terlihat sangat lapar, setelah keluar dari Kandang nya. hewan tersebut langsung menyerang laki-laki yang tadi di hajar oleh Baron.

Hewan itu mulai saling rebut, menggigit tubuh pria itu tanpa ampun.
Meski teriak kesakitan Baron tidak perduli dia tersenyum menyaksikan adegan itu.
Hingga akhirnya pria itu mati di makan ketiga hewan peliharaannya.

Arka merasa ngeri melihat adegan itu, Ia juga takut melihat  senyum Baron, yang menurutnya sangat mengerikan.

Dia mundur beberapa langkah lantas duduk di tepi kasur, Arka merasa mual dia berlari ke kamar mandi.

Beberapa menit Arka kembali lagi ke kamarnya, Dia duduk di sofa,
Kesalahan apa yang di lakukan pria itu hingga berakhir tragis seperti ini ?

Jika seandainya Dia melarikan diri dan tertangkap lagi apakah hidupnya akan berakhir menjadi santapan ketiga hewan itu. ?

Memikirkan itu membuat arka semakin mengeratkan pelukan lututnya.

Dia menangis, entah kenapa senyum hangat sang nenek teringat di benak Arka.

Semakin di ingat Arka semakin menangis, sesegukan memeluk dirinya sendiri.

Arka ingin hidup normal, tanpa adanya sosok Baron.
Apa begitu susah untuk nya ?

Dia juga merindukan neneknya yang sudah lama tidak dia temui.

Suara pintu kamar terbuka, sosok Baron datang, dia melihat Arka masih memeluk dirinya duduk di sofa.

"hai ?"  Panggil Baron, mendekat ke arah Arka dan langsung mengangkat tubuh arka.

Baron duduk di sofa dengan Arka yang ada di pangkuannya.

"Kenapa ?" Tanya Baron menghapus air mata Arka

"Lapar ?" Tanya Baron dan Arka menggeleng.

Tangan Baron mulai masuk ke dalam baju arka, Dia menyentuh nipple Arka.

"Jangan .." tolak Arka melepaskan tangan Baron dari putingnya.

"Jangan apa ? Hmm ? Aku lapar dan biarkan aku memakan mu " ujar Baron. Mencium mata Arka yang masih basah akibat air matanya tadi.

Baron membuka baju yang ada di tubuh arka meski melawan Arka tidak bisa.
Dia membiarkan Baron menyesal nipplenya.

"Aarhhkk !!"

"Cukup !!" Titah Arka menjauhkan mulut Baron.

Bau amis akibat darah pria itu masih menempel di tubuh Baron.

"Penolakan di larang !" 

Mengangkat tubuh Arka dan menidurkannya di kasur.

Dia menaiki tubuh Arka, membuka celana tangan besar Baron mengungkung penisnya yang besar berurat itu mulut Arka.

"Hisap ! Dan jangan di gigit!" Ujarnya

"Uummhh "

"Aahh ~ " Baron melempar kepalanya kebelanga, sambil memaju mundurkan pantatnya

"Terlalu besar " batin Arka

"Mulut ku bisa sobek. "

"Kamu payah dalam hal ini. " Ujar Baron

OBSESIF BOS! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang