Chapter 20

415 78 15
                                    

Episode Selanjutnya...

Shani menjalani fisiotherafy nya di bantu oleh Feni.

"Coba berdiri pelan-pelan Shan." Titah Feni

"Sini dedek yang bantu pegangin Cici nya." Ucap Gita seraya membantu Shani turun perlahan dari kasur

Shani menginjakkan kaki nya dilantai, dibantu berdiri oleh Gita perlahan.

"Awshhh.. sakit fen." Ringis Shani mengeratkan genggaman tangan nya pada Gita

"Makanya perlahan ulah rurusuhan (jangan terburu-buru)." Ucap Feni yang melihat Shani akan berdiri dengan tergesa

"Iya nih Teh, marahin aja deh Cici nya bandel banget dibilangin." Ucap Gita setia membantu menopang tubuh sang kakak

Shani memutar bola mata malasnya.

"Apa banget sih dedek. Cici nya lagi kesakitan malah nyuruh di marahin." Geruru Shani

"Lagian Cici berdiri nya gak mau pelan-pelan."

"Kalo gak ikhlas nolongin Cici nya gak apa-apa kok dek lepasin aja." Ucap Shani pundung melepas genggaman tangan Gita

"Ishh kok pundung sih Shan cuma gitu aja." Ledek Feni

"Iya ih, Teh kok Cici aku jadi pundungan sih?." Tanya Gita pada Feni dengan kode mengedipkan mata

"Teteh juga gak tau Gits, apa jangan-jangan dia bukan kakak kamu." Ucap Feni

"Kaya nya kakak aku itu Teteh kali ya?." Ucap Gita menggoda Shani

Shani yang semula memalingkan wajahnya dari Gita pun kini langsung melihat wajah sang adik dan membawanya ke dalam dekapan.

"Gak, mana ada. Cici itu kakak kamu, bukan Feni." Ucap Shani cemburu

"Apalagi Gracia." Lanjutnya di dalam hati

"Apa iya?." Goda Gita menggoyangkan sebelah alis nya

"Manja banget sih Shan kalo sama adiknya." Ledek Feni

"Emang nya pas belum ketemu aku gimana teh?." Tanya Gita penuh keingin tahuan

"Asal kamu tau ya Gits, nih orang serius banget bercanda pun gak pernah. Murung kadang-kadang hobi nya, Apalagi manja kaya gini gak pernah sama sekali." Tutur Feni

"Iya kah?." Shock Gita

"Bisa diem gak Fen." Ketus Shani dengan muka datar dan tatapan tajam nya

"Nah kaya gitu, selama gak ada kamu dia kaya orang mati tapi raganya hidup." Ucap Feni

"Kasian banget Cici aku." Ucap Gita mengeratkan pelukan nya

Kaki Shani yang belum kuat menopang badan nya pun bergetar akan luruh ke lantai.

"Awssshhh.. aduh." Ringis Shani

"Gak apa-apa Shan." Tanya Feni

"Gak apa-apa mata mu, sakit ini fen." Kesal Shani

"Duduk lagi aja Ci, dedek bantu." Ucap Gita membantu kembali Shani duduk.

Shani tersenyum menuruti Gita.

"Heuhhh giliran sama Gita aja senyum, kalo sama aku aja sensi." Sindir Feni mendelikkan mata

Sedangkan Shani memutar bola mata malas nya.

"Maacih dedek." Ucap Shani tersenyum dengen menguyel-uyel pipi chuby Gita

"Sama-sama Cici." Ucap Gita membalas dengan senyuman

"Semangat ya Therafy nya biar nanti dedek bisa di gendong Cici hehehe." Sambung nya

"Wkwkwk ada mau nya ternyata bocil." Ucap Feni tertawa

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang