Chapter 22

349 56 10
                                    

Episode Selanjutnya...

[Ilustrasi dapur mansion At-treya]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Ilustrasi dapur mansion At-treya]

Gita sedang duduk sambil memandangi Shani yang tengah memasak sarapan.

Shani memakai apron dengan rambut yang diikat.

Dengan lihai tangan nya memotong sayuran dan menyiapkan bahan-bahan makanan.

Dengan lihai tangan nya memotong sayuran dan menyiapkan bahan-bahan makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Potret Ci Shani yang sedang memasak]

Shani sesekali melihat sang adik yang tengah setia memperhatikan dirinya.

"Liatin apa sih dek?."

"Cantik." Satu kata yang keluar dari mulut Gita yang mampu membuat Shani salting brutal, dengan dagu yang di topang oleh kedua tangan.

Shani yang di puji pun kembali merah merona pipi nya.

"Apa banget, takut kesambet deh dek kalo lagi kaya gitu."

Gita tak menyauti kata yang keluar dari mulut Shani, Dengan jail Shani menoelkan tepung ke hidung Gita.

"Cici ih kotor tau." Kesal Gita yang langsung membersihkan hidungnya pakai tissue

"Habisnya dedek bengong mulu sih. Liatin apa coba?."

"Liatin bidadari nya dedek."

"Bidadari? Siapa?."

"Cici lah siapa lagi."

"Hmm mulai deh gombal nya."

"Boleh dedek bantuin gak Ci?." Tanya Gita yang merasa bosan menunggu

"Gak boleh, dedek duduk aja di situ ya?." Jawab Shani lembut

"Bosen tau Ci nunggu doang." Cemberut Gita

"Bentar lagi selesai kok ini."

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang