Happy Reading all
Dean DevandraDarren baru saja sampai di area rumahnya terlihat dari wajahnya sangat masan sudah dipastikan dia sedang lelah. Pintu rumahnya mulai terbuka dan memperlihatkan Raksa yang sedang duduk di atas sofa dengan Arsha di sebelahnya, Dean? Entahlah Darren tidak peduli dengannya sangat tidak penting.
"Bang," panggil Arsha saat melihat Darren yang berdiri di ambang pintu, bahkan Raksa yang mendengar pekikan Arsha ikut menoleh menatap Darren. Arsha yang melihat Darren tidak bergeming. "Ck! Bang, ngapain disana?" Kesal Arsha dengan sedikit berteriak.
Darren yang sedaritadi mendengar ucapan Arsha mulai melangkahkan kakinya, tidak ada yang diucapkan oleh kedua adiknya apa mereka lupa hari ini hari apa? Ahh dirinya tidak terlalu mengharapkan ucapan dari kedua adiknya itu, namun jika kedua orang tuanya sudah tidak ada dimana lagi dirinya mendengar ucapan seperti itu?
"Baru pulang bang? Udah makan?" Taya Raksa yang membuat Darren mengangguk.
"Udah tadi, kalian gimana udah makan?" Tanya Darren, Raksa dengan cepat mengangguk berbeda dengan Arsha anak itu mengangguk dengan sedikit malas.
"Kamu kenapa, Sha? Ada masalah?" Tanya Darren saat melihat Arsha sedikit aneh.
"Ck! Ga mungkin lupa kan bang sama permintaan gue hari itu?" Celetuk Arsha yang membuat Raksa menoleh bingung, apa sebenarnya yang diinginkan oleh anak ini?
"Permintaan yang mana?, abang lupa, Sha," kata Darren, sejujurnya Darren ingin sekali memarahi Arsha karena berbicara padanya dengan menyebut dirinya 'gue' namun rasanya sangat lelah untuk memarahinya.
Pertanyaan yang dilontarkan oleh Darren, membuat Arsha memutar bola matanya malas. "Abang emang bodoh apa pura-pura bodoh?" Kesal Arsha.
"Maaf, tapi abang benar lupa Arsha, apa susah kamu mengatakannya langsung tanpa harus berbelit-belit seperti ini?" Jujur saja saat ini Darren sedang menahan kesal pada Arsha.
"Selalu! Selalu abang kaya gitu! Gue cuma pengen motor bang, apa sebegitu susahnya?" Kesal Arsha dengan segera berdiri.
Kali ini Darren tidak bisa sabar berbicara dengan Arsha. "Berhenti berbicara dengan menyebut nama kamu sebagai 'gue', Arsha!" Tukas Darren dengan mata memerah, bahkan Raksa terkejut ini bukan pertama kalinya Arsha berbicara dengan menyebut namanya menggunakan 'gue'
"Bang Darren ada masalah apa?" Batin Raksa yang masih terduduk menyaksikan keduanya beradu mulut.
"Bukan itu masalahnya disini bang! Tapi soal permintaan gue waktu itu!" Tukas Arsha dengan menunjuk wajah Darren yang tepat berada di depannya.
Plak.
Tamparan yang baru saja dilakukan oleh Darren berhasil mendarat di pipi sebelah kiri Arsha, bahkan sekarang sudah mulai terlihat kemerahan di pipinya. "Abang ga suka ya kamu kaya gitu, Arsha!" Tegas Darren, namun yang ditunjukkan oleh Arsha hanya amarah.
"Cih! Kalau tau gini, mending gue milih abang yang tiada bukan Bunda," tukas Arsha yang berlalu melawati Darren dengan tangan kiri memegang pipinya yang terasa kebas.
Deg.
Apa katanya tadi? Arsha lebih memilih jika Darren yang tiada dan bukan sang Bunda? Darren memejamkan matanya sebentar sebelum akhirnya kembali memanggil nama Arsha. "Arsha!" Teriak Darren saat Arsha sudah berada di pertandingan anak tangga.
Meski dipanggil oleh Darren anak itu tidak ada niatan untuk berhenti anak itu malah melanjutkan jalannya dengan sedikit ditekan agar menimbulkan suara. "Berhenti atau abang seret kamu keluar dari rumah ini?!" Ucapan kali ini berhasil membuat Arsha benar-benar berhenti bahkan langsung membalik badannya.
Sedangkan Dean? Anak itu tidak mendengar keributan yang ada di luar, telinganya sibuk mendengarkan musik dengan membayangkan bagaimana bahagianya Darren ketika diberi kue nanti.
"Bang," ucap Raksa dengan berdiri di sebelah Darren.
"Turun kembali Arsha!" Tegas Darren, namun Arsha tidak bergeming sedikitpun.
"Turun atau abang seret kamu dari tangga itu?"
Janlup vote and komen
Sorry for typo
See you next chapter all
Thank you!!!
Papapyyy🤩💚🐻
KAMU SEDANG MEMBACA
Dean Devandra
Teen Fiction"Bunda ga ada itu karena lo, dan Ayah pergi itu karena lo juga!" Rayyan Arshaka. "Gue benci ketika harus anggap lo sebagai adik gue sekaligus bagian dari keluarga ini." Darren Rarendra. "Gue benci lo juga, tapi hati gue nyuruh buat ga benci lo, sorr...