Chapter 12

499 26 0
                                        

Happy Reading all
Dean Devandra.

Raksa masih terduduk di atas sofa dengan handphone yang berada ditangannya hingga Dean selesai bersih-bersih Raksa juga enggan membuka suara, Dean sedikit berjalan pelan. "Bang boleh nonton televisi? Sekali saja," ucap Dean yang berdiri di sebelah Raksa, Raksa yang ditanya hanya mengangguk saja.

Dean tersenyum senang akan hal itu, akhir-akhir ini Raksa sedikit membuat Dean nyaman, entahlah tapi rasanya sangat menyenangkan. Dean mulai mendudukkan tubuhnya di bawah sofa, yang membuat satu alis Raksa terangkat.

"Ngapain dia duduk dibawah?" Batin Raksa penuh tanda tanya.

Dean terlihat fokus menonton televisi apa sebegitu inginnya Dean menonton atau ada hal lain? Entahlah tapi rasanya kasihan, Raksa tidak ingin bertanya dan membuat Dean harus menjada tontonannya. Raksa sedari tadi hanya diam bahkan handphone miliknya menyala tanpa ia pedulikan.

Raksa rindu akan interaksi dirinya dengan Dean yang dulu, tidak ada rasa canggung dan rasa takut. "Harusnya Bunda ga ngerencanain semua itu sendiri, Bun." Batin Raksa

"Harusnya Bunda bilang sama kita semua, Bun."

"Dan harusnya Raksa ga nurut kan sama Bunda hari itu?" Sedaritadi hatinya terus berisik akan semua ini, hingga pintu rumahnya terbuka dan menampilkan sosok Arsha di balik pintu itu, mata Arsha sedikit menyipit saat melihat siapa yang sedang duduk di depan televisi itu.

"Cih makin hari, makin deket aja," gumam Arsha, langkah kakinya ia lanjutkan hingga melewati kedua saudaranya.

"Udah deket aja," sindir Arsha yang membuat keduanya menoleh cepat dengan wajah syoknya.

"Ga usah kaget gitu dong, ga sadar ya gue masuk?" Tukas Arsha kembali

"Maksud lo apa Sha?" Tanya Raksa dengan sedikit menegakkan badannya, Arsha menghela nafasnya kasar, abangnya ini sudah ketularan bodoh dari Dean. "Lo bilang apa tadi?" Tanya Raksa sekali lagi dengan menatap Arsha dalam

"Udah ketularan budeknya ya, bang? Kaya gitu doang masa kagak denger, kita ga jauhan bang," tukas Arsha yang membuat Raksa berdiri tegak

"Lo bilang gue baikan sama anak ini? Ciuh najis!" Tukas Raksa yang membuat Dean mendongak.

"Itu kenyataannya kan, bang? Udah ke berapa kali gue liat kalian bersama akhir-akhir ini?" Tukas Arsha.

"Cih gue emang sempet bersama sama dia tapi itu ga lama, dan ya gue ga sudi harus deket sama bocah ini," ketus Raksa dengan sinis bahkan tangannya menunjuk Dean yang masih enggan berdiri dari duduknya.

Arsha yang mendengar itu sedikit menaikkan alisnya senyum tipis terlukis dari bibirnya. "Ini yang gue mau denger dari lo bang," batin Arsha saat melihat rat wajah Dean berubah dengan cepat.

Dean yang mendengar setiap ucapan Raksa, hatinya terasa terkena cambuk ribuan kali, baru saja ia merasakan kenyamanan, namun semuanya langsung tandas dengan pejaman mata.

"Keulang  lagi? Harunya gue emang ga berharap dari awal." Batin Dean yang menatap Raksa mulai berlalu pergi menyisakan Dean dan Arsha saja disana.







Haii mungkin aku 1-3 hari atau lebih ga bisa up, jadi aku up sekarang langsung 3, ya? Tapi jangan lupa votee, heheheh

Sorry for typo
Janlup vote, see you next chapter all💚🌹
Thank you!! Papapyyy

Dean Devandra (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang