Chapter 14

57 5 0
                                    

Happy Reading all
Dean Devandra.








Sama halnya jika ada malam dan muncul bulan maka akan ada pagi yang akan mendatangkan matahari. Saat ini jalanan terlihat masih basah yang disebabkan oleh hujan kemarin malam.

Dean terbangun dari malam dengan udara dingin, meski merasakan dingin dirinya enggan untuk bangun hanya sekedar menutup jendela kamarnya, hingga saat ini jendela kamarnya masih terbuka dengan lebar, kamarnya sedikit basah karena beberapa tetesan air hujan masuk ke dalam kamarnya karena angin.

Matanya yang terpejam kini mulai mengerjap-ngerjapkan berusaha untuk membukanya, bola matanya yang indah mulai menelusuri semua isi kamarnya, sebelum tubuhnya ia dudukkan di atas ranjang. Tidak ada kata yang ia ucapkan hanya jenjang kakinya yang tidak terlalu panjang mulai melangkah dan mengambil handuk dengan mulai berjalan memasuki kamar mandi. Sepertinya air saat ini akan sangat dingin.

🐻🐻


Kini Dean sudah siap dengan seragam putih abunya, kakinya hendak berjalan keluar sebelum menyadari saat ini tanggal berapa

6 November 2024

Tanggal yang sama persis dimana dirinya kehilangan sosok seorang Ibu untuk selamanya, tanggal dimana abang sulungnya terlahir. Entahlah bahkan Dean tidak tau apa dia harus senang atau sedih dengan tanggal ini.

"Bunda, Dean harus apa? Apa Dean harus senang karena hari ini adalah hari kelahiran bang Darren atau sebaliknya?" Tanya Dean dengan menatap foto sang Bunda yang berada di atas mejanya.

"Tahun lalu bang Darren ga bisa ngerasain bahagia di hari kelahirannya, apa sekarang juga engga?" Lirih Dean.

Sempat terdiam sebentar akhirnya dirinya memilih melanjutkan langkah kakinya ke luar dari rumahnya, tidak heran lagi saat melihat keadaan rumahnya kosong.

Sedangkan Darren anak itu tidak pergi bekerja ia memilih pergi ke suatu tempat yang mungkin menurutnya nyaman, danau.


Darren menatap danau yang di depannya dengan angin yang mengenai wajahnya yang terlihat begitu lelah. "Bunda hari ini hari ulang tahun Darren," ucapnya dengan pandangan tak lepas dari danau.

"Ayah lihat hari ini putra sulungmu genap berumur 25 tahun," lirih Darren. "Tapi Darren sudah seperti duda beranak 3," ucap Darren melanjutkan dengan kekehan.







Sorry for typo
See you next chapter
Thank you!!

Dean Devandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang