Happy Reading all
Dean DevandraDean baru saja sampai di sekolahnya kakinya dengan cepat masuk ke dalam kelasnya tanpa menghiraukan panggilan dari Rafa yang berada di belakangnya. "Aishh!" Kesal Rafa dengan cepat ikut menyusul Dean.
Di sinilah Dean di dalam kelasnya dengan tangan yang di lipat di atas meja dan kepala yang bertumpu di atas lipatan tangannya. Rafa juga sudah ada di depan Dean tidak ada suara yang ia keluarkan saat melihat Dean di depannya hanya diam dengan kebisuan sebelum akhirnya sang guru datang dan dirinya berpindah duduk di sebelah Dean.
Tanpa disadari waktu terus berputar hingga kini waktu sudah menunjukkan waktu pulang sekolah, Dean bergegas memasukkan buku-bukunya ke dalam tas ranselnya, masih tidak ada pembicaraan di antara Rafa dan Dean bahkan Arsha sudah sedaritadi bolos dari sekolah. "Lo sehat?" Celetuk Rafa tiba-tiba yang membuat Dean menoleh ke sebelahnya dimana Rafa duduk.
Dean tidak menjawab hanya anggukan kepala yang ia berikan, setelahnya dirinya segera berlari keluar dari dalam kelasnya yang sudah sepi. "Aneh," gumam Rafa dengan pandangan menatap punggung Dean yang mulai menghilang.
🐻🐻
Saat ini Dean sedang berada di depan toko kue, menatap dari luar sebelum memasuki toko itu dengan semangat, tak berselang lama kue yang ia cari sudah di dapatkan dan siap diberikan pada Darren.
"Bang Darren pasti suka," batin Dean dengan senyum yang tercetak jelas di bibirnya.
Dean segera ke luar dari toko itu dengan semangat untuk kembali pulang dan memberikan kue itu pada si sulung. Di perjalanan Dean hanya diselimuti oleh rasa senang, entahlah dirinya tidak tau kenapa, apa mungkin karena dirinya akan memberikan kue pada Darren?
Dean membuka pintu utama rumahnya, tidak lupa dengan senyuman yang tidak luntur sedikitpun sedaritadi. Dirinya hanya terus membayangkan betapa bahagianya Darren saat melihat kue yang ia beri nanti.
Dean berjalan masuk memasuki rumahnya, sepi. Hanya itu yang mampu Dean katakan saat melihat seisi rumahnya, Dean tidak peduli dirinya lebih memilih langsung masuk ke dalam kamarnya tidak lupa dengan kue yang ada di tangannya. Tanpa disadari ada dua pasang mata yang menatapnya dari arah dapur dengan alis sedikit terangkat, Raksa.
Raksa berjalan ke ruang tengah saat dirasa Dean sudah benar-benar pergi ke kamarnya. "Kue? Buat bang Darren?" Ucapnya penuh tanda tanya saat tadi melihat Dean membawa kue.
"Kalaupun iya, semoga ya di bayangan gue ga terjadi," batin Raksa yang langsung mendudukkan tubuhnya di atas sofa dengan teh yang ada di tangan kanannya.
Hiiii masih nyambung ga sih? Semogaa masihh, takutt banget🙁🙏🏻
Janlup vote yaaa??
See you next chapter all
Thank youu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dean Devandra
Teen Fiction"Bunda ga ada itu karena lo, dan Ayah pergi itu karena lo juga!" Rayyan Arshaka. "Gue benci ketika harus anggap lo sebagai adik gue sekaligus bagian dari keluarga ini." Darren Rarendra. "Gue benci lo juga, tapi hati gue nyuruh buat ga benci lo, sorr...