lelaki manis, namun tidak dengan kehidupannya. penuh dengan banyak tantangan tak membuat Arlangga putus asa. saudara yang seolah menjadikan dirinya saingan tidak membuat Arlan goyah untuk terus menjalani semuanya. ditemani pula oleh beberapa teman-t...
Hai, jangan lupa vote dan komen ya. Ramaikan komentarnya biar cepet update
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Kamu hebat karena telah bertahan di kehidupan ini. Jadikan hidupmu lebih berwarna tanpa melihat standar dari orang lain.” ─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──
Petikan gitar yang memenuhi ruangan terdengar melantun indah dengan suara nyanyian yang lembut khas seseorang. Sesekali ia melihat ke arah laptop yang sedang melakukan video call dengan teman-temannya itu. Arlan menyanyikan lagu-lagu soft yang terdengar syahdu bagi yang mendengar ditambah dengan petikan gitar yang sangat melodis.
“Eh, besok katanya kita di suruh manggung di Cafe punya Nara,” ucap Devandra yang langsung di hadiah tatapan aneh Arlan.
“Hah? Manggung ? ngapain, kita bukan band bjir,” sela Arlan yang masih tak mengerti maksud Devan.
“Bukan gitu ege, Nara nyuruh kita ngisi acara musik buat besok malem di Cafenya. Nah kebetulan lo bisa main gitar, Mahen bas nah gue vokal,” jelas Rayyan yang menjadi pertimbangan Arlan.
“Lah terus devandra?” tanya Mahen karena tidak mendapati Devandra di posisi acara musik tersebut.
“Gue bagian nonton sih.”
“Devan bagian promosi. Nara udah bilang ke gue tadi,” ujar Rayyan.
“Terus kita besok manggung gitu? gak ada persiapan lagi.”
“Cuma beberapa lagu doang, Lan. Tenang aja itu cuma buat hiburan karena kata Nara ada tamu yang datang,” ucap Rayyan dengan jelas yang membuat Arlan dan teman-temannya yang lain berfikir.
“Yaudah deh gue terserah lo pada. Besok siang aja latihan di rumah gue.” Arlan menyetujui permintaan untuk mengisi acara di cafe milik Nara.
***
Segala persiapan telah dilakukan. Sejak tadi siang hingga sore saat ini, Arlan dan kedua temannya sibuk mengatur untuk acara malam nanti. Saat ini mereka tengah mengatur sound sistem agar musik terdengar lebih keras dan tidak ada kendala dari sound tersebut.
Berbeda dengan Devandra yang tengah sibuk mengatur jalannya acara promosinya dengan dipandu oleh Nara sendiri. Arlan melihat sekeliling Cafe yang tidak terlalu ramai karena memang acaranya tepat pada pukul 20.00 WIB.
Hazel mata Arlan menangkap Dista yang tengah sibuk mondar-mandir seakan dirinya adalah orang yang paling sibuk sedunia. Ia tersenyum tipis sembari menggelengkan kepalanya melihat tingkah adiknya itu. Dista sudah Arlan anggap seperti saudara kandungnya.