Bab 21 : Tremor

3 2 0
                                    

Bismillah ramaikan vote komen😉🤏🏻

***

"Lo bisa berhenti ketawa nggak?" kata Asa sensi kepada Zay yang sejak tadi terus tergelak seraya memegangi perutnya.

Zay mengelap sudut matanya yang berair. Lelaki itu sedikit merundukkan punggung, menatap ke arah sesuatu yang Asa tenteng di tangannya.

"Hallo Syaruni... emang ya mak lo itu ada aja kerjaannya. Kemarin mulut Abang lo Asa hampir melepuh, sekarang di suruh cosplay jadi pengasuh." Zay menggeleng tak habis fikir.

"Emang kasian banget idup lo, Sa."

"Diem, lo!" sentak Asa sebal. Jika tahu dari awal akan ternistakan seperti ini. Lelaki itu tidak akan mau memperkenalkan identitas Syahruni beserta asal muasal dia ada. Teramat memalukan.

"Mending lo bantu cariin makanan buat hewani satu ini." Asa kembali menelisik rak yg berada di sampingnya dengan cermat. Memilih makanan apa yang tepat untuk seekor burung hantu.

Keduanya kini sedang berada di supermarket. pertemuan mereka memang tidak di rencanakan sejak awal melainkan secara kebetulan.

Sebenarnya Asa tak minat keluar malam ini, tapi karena Xaveera mengirimkannya pesan untuk membeli makanan untuk Syahruni, lelaki itu terpaksa menurut sebab sudah terikat kontrak perjanjian.

"Ketemu! ini dia makanan buat Syahruni!"

Suara anak kecil itu terdengar membuat Asa memutar tubuhnya. Dia adalah Hazel, hari ini adalah jadwal rutinan baginya setiap 2x seminggu memborong cokelat di supermarket. Zay membebaskan Hazel memilih dan mengambil apa yang dia suka.

Namun waktunya itu rela ia habiskan hanya untuk membantu Asa mencari makanan Syahruni. Sungguh mulia perbuatan anak perempuan ini.

Asa membungkukkan tubuhnya sehingga wajah lelaki itu sejajar dengan tinggi Hazel. "Mana?" tanyanya dengan binar.

Merentangkan telapak tangan. Lelaki itu sudah jengah karena berkeliling hampir 1 jam. mendengar Hazel menemukan makanan yg dia cari, rasanya begitu lega.

"Nih, Abangsa," Hazel menyodorkan 1 bungkus makanan kepada Asa.

"Itu makanan Cety, Zel, bukan Syahruni. mereka beda spesies." Karel menyahut di samping Hazel.

Dia sudah berkali-kali mengatakan bahwa Hazel salah membeli makanan, tapi perempuan kecil itu tetap saja kekeh dengan pilihannya yang selalu benar.

Asa menatap nanar bungkus makanan itu sekilas lalu beralih menatap Hazel. "Catty siapa?" tanya lelaki itu penasaran.

"Kura-kura di rumah gue," Zay berjalan mendekat, lagi-lagi ia tergelak "Yakali burung hantu makan pelet, yang ada muntaber tu burung.”

"Yaa nggak papa, kan bentar lagi Syahruni bakal jadi temannya Cetty. Lalu apa salahnya mereka punya selera makan yang sama?" jawab Hazel sok benar. Seperti tahu saja, padahal teramat salah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 8 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ATMA Seluas SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang