Bab 11 Cecep or Udin

30 25 4
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy reading.

___

"Cep, lo tau kan hari ini kita mau ngapain?" Davi yang menutupi wajahnya dengan masker dan kacamata menatap Celio yang jongkok disebelahnya.

Setelah mendengar omongan aneh Matteo kemarin, Davi dan Celio sepakat untuk melakukan penyelidikan, mereka berangkat sangat pagi.

Celio menatap penampilan Davi. "Lo ngapain pakai kayak gitu sih Din? Lo malah mencurigakan."

Davi menaruh jari telunjuknya dibibir. "Shuttt, diem Cep! Nanti kita ketahuan."

"Gak bakal ketahuan, baru jam segini belum ada yang berangkat bego!" Celio bangkit dan merapikan bajunya.

Davi segera menarik Celio kembali ketika melihat siswa yang mulai berdatangan.

Davi berbisik dengan tegas."Lo bisa diem gak sih?" Davi sangat kesal dengan tingkah Celio, padahal tadi pagi Celio sangat semangat.

"Terus kenapa lo milih tempat buat sembunyi kayak gini, badan gue gatal-gatal semua." Celio menyingkirkan ranting semak-semak yang menganggu pengelihatannya.

"Namanya juga sembunyi bego! Harus ke tempat yang gak dilewatin orang."

"Lo juga diem, nanti ketahuan orang bego!" Celio membekap mulut Davi.

Davi melepaskan bekapan tangan Celio. "Tangan lo bau banget!"

"Kayak tangan lo wangi aja." Celio mengusap-usap tangannya ke celananya.

"Tangan gue wangi sabun, nih cium." Davi menyodorkan tangannya ke muka Celio.

Celio menghempaskan tangan Davi. "Sono lo jauh-jauh dari gue."

Akhirnya Celio beralih ke tembok dan meninggalkan Davi yang masih  berada di semak-semak.

Davi berteriak sambil menunjuk Celio. "Gue juga ogah deket-deket sama lo."

Celio menepuk jidatnya. "Udin gesrek bego baget malah teriak-teriak." Gumam Celio.

Davi kembali fokus menatap siswa yang berlalu lalang, saat melihat Jingga datang, Davi segera memberi kode kepada Celio, Celio pun mengangguk paham.

Celio dan Davi segera membuntuti Jingga, mereka bersembunyi dibalik tembok yang dilalui Jingga.

Siswa yang melihat mereka heran dengan tingkah mereka, namun mereka tidak begitu menghiraukannya karena mereka tau jika itu Celio dan Davi yang tingkahnya memang sangat absurd.

"Tumben lo gak sama Mamat." Violet menghampiri Jingga dan berjalan bersama.

Davi dan Celio menajamkan pendengarannya ketika mereka mendengar nama Matteo disebut.

Sementara itu disisi lain, Matteo sudah berada didalam kelas, Matteo tidak melihat kedua temannya, hari ini Matteo tidak membawa Mogy, karena Mogy sedang sakit, sebab Mogy kemarin bermain dengan kucing di sekitar sekolah yang memang terlihat sedang sakit sehingga kemungkinan Mogy tertular.

Matteo menghampiri Jay yang sedang menghapus papan tulis karena hari ini jadwalnya Jay piket. "Lo lihat duo curut gak Jay?"

Jay menghentikan kegiatannya lalu menatap Matteo. "Gue gak lihat sejak pagi, kayaknya mereka telat." Setelah itu Jay melanjutkan kembali.

Matteo mengacak-acak rambutnya. "Yaudah gue pinjem buku pr lo dong Jay, gue nungguin mereka lama banget keburu gurunya dateng."

Jay menaruh penghapus ke tempat semula, kemudian menatap Matteo dengan heran. "Lo gak ngerjain dari semalem?"

MATTEO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang