Bab 3 Hukuman

61 50 5
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy reading.

___

Mereka berdua berada di ruangan BK, Mogy dibiarkan ikut masuk dan duduk dipaha Matteo.

Violet duduk dengan santai sambil bersandar di kursi yang menurutnya empuk. Smeentara itu Matteo mengelus-elus Mogy.

Bu Herni menatap Matteo. "Matteo, kamu tau kan pihak sekolah membiarkan kamu membawa kucing dengan syarat tidak mengganggu proses belajar mengajar."

Matteo menatap bu Herni. "Mogy gak pernah ganggu proses belajar mengajar bu, hanya bu Dena yang keberatan Mogy berada di kelas, lagian Mogy juga hanya diam saja bu tidak bersuara atau berjalan kesana kemari."

"Terus kenapa kamu ikut ketika diajak ke kantin oleh Violet?"Bu Herni melirik Violet sekilas, Violet hanya diam dan memerhatikan bu Herni dan Matteo.

Matteo menatap bu Herni dengan heran. "Vio teman saya bu, dia ngajak saya karena memang dia belum sarapan bu, saya juga tidak melakukan apa-apa di luar kelas jadinya saya ikut untuk ke kantin, kita juga ke kantin hanya makan bu tidak berbuat aneh-aneh."

Bu Herni mengangguk-angguk. "Kalian memang hanya makan saja, tapi kamu tau kan Matteo kalau hal tersebut dianggap bolos pelajaran, kamu juga kenapa tidak bertanya kepada Violet alasan dia berada diluar kelas?"

Matteo menghembuskan napasnya kasar. "Kenapa hanya saya si bu yang ditanya-tanya terus, tuh Violet diam saja bu sambil ngantuk dengerin ibu introgasi saya." Matteo menunjuk Violet yang sedang memejamkan matanya.

Seketika Violet membuka matanya dan menjulurkan lidahnya ke arah Matteo. Matteo memelotokan matanya.

"Violet! Jelaskan alasan kamu kenapa berada diluar kelas!" Bu Herni menatap Violet tajam.

Matteo membalas menjulurkan lidahnya kearah Violet dengan tatapan mengejek.

Violet mengangkat jari tengahnya dan diacungkan ke Matteo lalu Violet memalingkan wajahnya dan menatap bu Herni.

"Violet!!"

"Iya bu Herni, saya diluar kelas gara-gara saya belum mengerjakan tugas bu, makannya saya disuruh keluar, kebetulan kan saya belum sarapan bu jadinya cacing-cacing diperut saya meronta-ronta minta dikasih makan." Violet mengelus-elus perutnya.

Matteo menatap Violet. "Lo cacingan? Pantesan badan lo mungil, lo juga gak tinggi-tinggi."

Violet menatap Matteo tajam. "Diam lo Mamat!!"

"Sudah-sudah, ribut terus kalian. Supaya kalian jera ibu minta kalian ambil daun-daun yang berserakan di lapangan outdoor." Bu Herni menunjuk Matteo dan Violet.

"Tap--"

Matteo membekap mulut Violet. "Baik bu, akan kami kerjakan. Kalau gitu kami izin keluar bu." Matteo menarik tangan Violet agar mengikuti langkah kakinya.

Setelah sampai ditempat yang dituju, Matteo melepaskan genggaman tangannya.

"Lo ngapain sih tarik-tarik gue kayak tadi?!" Violet mengusap tangannya.

"Lagian kalau gak gue tarik pasti lo ngomel-ngomel di ruangan bu Herni, gue males kalau urusannya makin panjang." Matteo menatap sekitar, terlihat Mogy berjalan ke bawah pohon.

"Bersihin sono daunnya." Matteo menunjuk daun yang berserakan di lapangan.

"Dih ogah banget, ngapain lo nyuruh-nyuruh gue? Lo kan juga dihukum!" Violet bersedekap dada.

"Gue dihukum juga gara-gara lo." Matteo berjalan ke arah pohon tempat Mogy berada.

Violet berteriak. "Woi! Lo juga mau-mau aja ikut sama gue, jangan salahin gue lah Mamat!"

MATTEO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang