Jangan lupa vote dan komen
Happy reading._____
Matteo kini berada di kelasnya, Matteo duduk di bangku belakang bersama kakaknya, Jay.
Sedangkan Jingga di kelas berbeda dengan Matteo, Jingga berada di kelas yang berada di sebelah kelasnya.
Matteo duduk dengan santai di bangkunya, tas khusus kucing dia taruh di belakang kelas, sedangkan Mogy tiduran dipaha Matteo, Mogy bukan tipekal kucing yang selalu gerak kesana kemari, Mogy lebih senang tiduran.
"Lo bawa Mogy ke sekolah lagi?" Ujar seseorang yang duduk dibangku yang tepat berada di depan Matteo.
Namanya Celio Pradipta, dia duduk bersama dengan Davi Zafludine, mereka berempat teman dekat.
"Iyalah Cep, kasian Mogy ntar di rumah sendirian." Matteo mengelus kepala Mogy.
Celio mendengus. "Gue Celio kalau lo lupa nama gue."
"Iya Cecep gue tau nama lo." Matteo menganggukkan kepalanya.
"Lama-lama gue cabein mulut lo Mat." Celio membalikkan badan nya kedepan, Celio malas berdebat dengan Matteo.
"Selamat pagi anak-anak." Sapa bu Dena, salah satu guru yang paling dihindari oleh siswa yang diajarnya, karena bu Dena termasuk guru yang galak dan cerewet.
"Pagi ibu cantik, hari ini saya izin bawa Mogy kedalam ya bu." Matteo tersenyum menunjukkan deretan giginya.
~Meong.
Bu Dena menatap Matteo dengan tajam. "Gak boleh! Bawa kucing kamu keluar! Ini tempat belajar bukan penampungan hewan."
Matteo menatap bu Dena dengan wajah sedihnya. "Bu Dena kok jahat banget sih, hewan selucu ini disuruh keluar? Yang bener aja bu!" Matteo menggendong Mogy dan menunjukkannya ke bu Dena.
Bu Dena menunjuk pintu. "Sekalian sama kamu keluar! Saya gak suka kalau ada hewan di kelas saya, ini tempat belajar bukan buat kucing!"
"Lagian kan kucingnya Mamat gak ganggu bu, dia diem aja dari tadi." Davi mencoba membela Matteo.
~Meong.
Bu Dena memelototi Davi. "Kamu diam Davi, saya tidak bicara dengan kamu."
Jay mengangkat tangannya. "Maaf bu, kenapa bu Dena selalu keberatan jika Mogy didalam? Sedangkan Mogy tidak pernah mengganggu proses belajar mengajar."
Matteo mengangguk-anggukan kepalanya dengan semangat, merasa senang Jay membelanya.
"Saya tidak suka ada hal-hal yang mengganggu konsentrasi di kelas saya, pelajaran matematika harus kalian pahami dengan benar, dan saya juga tidak suka kucing." Bu Dena menunjuk Mogy.
Matteo menghela nafas panjang. "Baik bu, kalau gitu saya keluar sama Mogy, kasian kalau Mogy diluar sendirian." Matteo menggendong kucingnya lalu pergi dari kelas.
Bu Dena menatap Matteo yang sedang berjalan menuju keluar kelas. "Kamu yakin ninggalin materi demi seekor kucing? Emang kucing bisa nentuin masa depan kamu?"
Matteo menghentikan langkah kakinya ketika mendengar pertanyaan yang diucapkan oleh bu Dena.
"Maaf bu, tapi Mogy selalu nemani saya ketika saya kesepian. Mungkin Mogy gak bisa nentuin masa depan saya, tapi saya tidak menyesal bu sudah menyayangi Mogy dengan sepenuh hati, bu Dena gak bakal tau kalau belum ngerasain sendiri, kalau urusan materi saya bisa belajar sama teman sama atau abang saya, kalau gitu sama permisi bu." Matteo meninggalkan ruang kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATTEO [ON GOING]
Paranormal"Kenapa dimata lo seakan-akan gue gak bisa apa-apa!" "Gue juga pengen bisa jadi lebih baik dari lo! Tapi gue selalu dipandang sebelah mata." "Lo pikir dengan semua yang lo lakuin bisa bikin gue lebih baik? Lo salah! Gue justru dibanding-bandingin sa...