Bab 14 Kucing Garong

2 2 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy reading.

___

Matteo mengendap-endap memasuki rumah, Matteo melihat kanan kiri memastikan tidak ada yang melihatnya pulang.

Matteo masuk ke rumah lewat pintu samping, kakinya melangkah perlahan supaya tidak menimbulkan bunyi.

"Lo udah pulang."

Matteo melompat dan refleks bersembunyi di belakang meja. Matteo memegang dadanya yang berdebar kencang karena terkejut.

Matteo berdiri sambil mengusap dadanya. "Lo ngapain disitu sih Jay? Lo mau buat gue jantungan?"

Matteo melihat pakaian Jay dari atas sampai bawah. "Lo ngapain pakai celemek kayak gitu." Matteo menahan tawanya.

"HAHAHAHA kayak emak-emak lo." Matteo tertawa terbahak-bahak melihat penampilan Jay.

"Emangnya kenapa, gue lagi nyuci piring makanya pakai ini biar airnya gak kena baju." Jay memegang celemek nya.

Matteo menyipitkan matanya dan menatap Jay penuh curiga. "Tumben banget lo nyuci piring, lo buat masalah apa?"

"Akhirnya kamu pulang juga." Casie menjewer telinga Matteo.

"Aduhhh sakit ma! Jangan kencang-kencang ma nanti telinga Teo copot." Matteo memegang tangan Casie menahannya agar tidak terlalu kencang.

"Kamu itu sekarang jadi sering bolos ya!" Casie melepaskan jewerannya.

Matteo mengusap-usap telinganya. "Mama kasar banget."

Jay terkekeh lalu melanjutkan aktivitasnya kembali.

Matteo menunjuk Jay. "Woi gak usah ketawa lo!"

"Teo! Sekarang jelasin ke mama kenapa kamu bolos." Casie berkacak pinggang.

"Sekali-kali ma, Teo bosen masuk kelas terus." Matteo terkekeh.

"Kamu bilang apa? Mama gak salah denger kan? Coba ulangi." Casie menatap Matteo dengan tajam.

Matteo menunduk. "Maap ma, Teo gak bisa jelasin alasannya."

Casie mengambil alat pel, kemudian menaruhnya didepan Matteo.

"Bersihin sampai kinclong, nanti malam giliran papa yang ngasih kamu hukuman." Setelah itu Casie meninggalkan Matteo yang terdiam menatap alat pel.

"Nyebelin banget." Matteo mengambil alat pel dengan terus menggerutu.

"Minggir lo Jay." Matteo dengan sengaja menjahili Jay.

"Sengaja banget lo." Jay menggeser posisinya.

"Emang." Dengan wajah memberengut, Matteo mengepel lantai secara acak.

"Nih pakai celemek biar gak kecipratan." Jay menjulurkan celemek yang dia ambil.

"Nanggung, gue juga belum mandi." Matteo tidak menghiraukan Jay.

Matteo menggeser posisinya menjauh dari Jay, lama-lama Matteo kesal berada didekat Jay.

Saat Matteo sedang mengepel lantai, terdengar suara kucing yang asing baginya, Matteo diam dan menajamkan pendengarannya.

Meong~

"Jay lo denger suara kucing gak?" Matteo sedikit berteriak.

Jay menoleh ke Matteo. "Kayaknya temennya Mogy."

Matteo langsung teringat jika Mogy sakit gara-gara kucing liar, Matteo bergegas keluar rumah untuk mencari keberadaan kucing tersebut.

Matteo melihat sekitar rumah dan tepat saat dirinya melihat ke atas pagar, disitu terdapat kucing yang sedang bersantai sambil menjilati bulunya.

MATTEO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang