---
Hari itu adalah hari yang telah lama mereka nantikan. Setelah bulan-bulan penuh perjuangan, Anda dan Lookkaew akhirnya bisa berdiri bersama di altar kecil yang dikelilingi oleh teman-teman terdekat dan keluarga mereka.
Lokkaew, yang kini telah pulih sepenuhnya, terlihat memukau dengan gaun putih sederhana yang memancarkan kelembutan dan kekuatannya. Anda, dengan setelan jas elegan yang menonjolkan aura tegasnya, tidak pernah melepaskan pandangannya dari wanita yang telah menjadi pusat dunianya.
"Aku masih nggak percaya kita bisa sampai di sini," bisik Lookkaew sambil tersenyum kecil.
Anda menggenggam tangan Lookkaew erat. "Aku juga. Tapi aku tahu satu hal pasti, Lookkaew. Kamu adalah takdirku."
Mata Lookkaew berkaca-kaca mendengar itu. "Dan kamu adalah alasan aku terus berjuang."
Saat upacara dimulai, mereka saling menatap dengan penuh cinta. Anda, yang biasanya dingin dan sulit mengungkapkan perasaannya, kini tidak ragu lagi menunjukkan betapa berharganya Lookkaew baginya.
"Lookkaew, sejak pertama kali aku bertemu kamu, aku nggak pernah menyangka kalau kamu akan mengubah hidupku sepenuhnya. Kamu membawa warna ke dalam duniaku yang selama ini terasa kosong. Aku berjanji, aku akan selalu ada untukmu, dalam suka maupun duka, sampai akhir hayatku."
Lookkaew tersenyum lebar, air matanya jatuh tanpa bisa ia tahan. "Anda, kamu adalah rumahku. Tempat di mana aku merasa aman dan dicintai. Aku juga berjanji, apa pun yang terjadi, aku akan selalu mencintaimu dan berjalan di sampingmu."
Tepuk tangan meriah menggema saat mereka akhirnya saling menukar cincin. Ketika Anda membungkuk dan mencium Lookkaew dengan lembut, semua orang yang hadir bisa merasakan cinta yang begitu tulus di antara mereka.
---
Setelah pesta pernikahan selesai, Anda dan Lookkaew menikmati momen tenang di villa kecil yang menghadap langsung ke pantai. Malam itu, hanya suara ombak dan angin yang menjadi saksi kebahagiaan mereka.
Lookkaew duduk di balkon, mengenakan kimono tipis berwarna putih. Pandangannya jauh ke arah laut, seolah-olah mencari sesuatu di cakrawala. Anda datang dari belakang, membawa dua cangkir teh hangat.
"Untuk apa melamun, Kaew?" tanya Anda sambil menyerahkan salah satu cangkirnya.
Lookkaew mengambil cangkir itu dengan senyuman kecil. "Aku cuma berpikir tentang semuanya. Tentang kita. Rasanya seperti mimpi."
Anda duduk di sampingnya, menyesap tehnya perlahan. "Kalau ini mimpi, aku nggak mau bangun."
Lookkaew tertawa kecil. "Kamu semakin pandai berkata manis, CEO dingin."
"Aku belajar dari kamu," Anda membalas sambil mengusap pipi Lookkaew lembut.
Malam itu mereka berbicara panjang lebar, tentang rencana masa depan, tentang tempat-tempat yang ingin mereka kunjungi, dan mimpi-mimpi yang ingin mereka wujudkan bersama.
"Anda, aku ingin melakukan sesuatu yang berarti," ujar Lookkaew tiba-tiba.
Anda menatapnya penasaran. "Maksudmu?"
"Aku ingin membantu orang-orang yang pernah mengalami apa yang aku alami. Orang-orang yang merasa terpuruk, yang berpikir mereka nggak punya harapan lagi. Aku tahu rasanya, dan aku ingin ada untuk mereka."
Anda mengangguk, senyum bangga terpancar di wajahnya. "Aku akan mendukung apa pun yang kamu inginkan, Lookkaew. Kamu tahu itu, kan?"
Lookkaew menggenggam tangan Anda erat. "Aku tahu. Dan aku bersyukur punya kamu."
---
Tiga Bulan Kemudian
Anda dan Lookkaew memulai sebuah yayasan kecil yang fokus pada rehabilitasi fisik dan mental. Yayasan itu mereka beri nama "Cahaya Harapan", sebagai simbol perjalanan Lookkaew yang kembali menemukan cahayanya setelah kegelapan.
Hari-hari mereka kini dipenuhi dengan kunjungan ke pusat rehabilitasi, berbicara dengan para pasien, dan memberi semangat kepada mereka. Lookkkaew menjadi sosok yang menginspirasi banyak orang, sementara Anda tetap mendukungnya dengan sepenuh hati, meski harus membagi waktunya dengan tanggung jawabnya sebagai CEO.
Di tengah kesibukan itu, mereka selalu menyempatkan waktu untuk bersama, menjaga api cinta mereka tetap menyala.
---
Satu Tahun Kemudian
Di sebuah acara perayaan ulang tahun yayasan mereka yang pertama, Lookkaew berdiri di depan panggung kecil, menyampaikan pidatonya.
"Hari ini, aku ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah mendukung perjalanan kami. Terutama kepada seseorang yang selalu ada di sampingku, yang tidak pernah menyerah untuk membuatku percaya bahwa aku layak dicintai dan layak berjuang. Anda, kamu adalah alasan aku berdiri di sini hari ini."
Anda, yang duduk di antara para tamu, tersenyum bangga. Ia tidak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya.
Setelah pidato selesai, Lookkaew turun dari panggung dan langsung menghampiri Anda. Tanpa berkata apa-apa, ia memeluk Anda erat, membiarkan air matanya mengalir.
"Kita berhasil, Anda. Kita berhasil," bisiknya.
Anda mengusap punggung Lookkaew, menahan haru. "Kita akan terus berhasil, Lookkaew. Ini baru permulaan."
Malam itu, di bawah langit penuh bintang, mereka berdua menyadari bahwa cinta mereka bukan hanya membawa kebahagiaan bagi mereka sendiri, tetapi juga bagi banyak orang.
Dan dalam pelukan satu sama lain, mereka tahu bahwa mereka telah menemukan rumah sejati mereka.
------Tamat------
KAMU SEDANG MEMBACA
COE Dingin Dan Gadis Bawel
Fiksi PenggemarKisah seorang COE yang bernama Anda anunta yang jatuh cinta kepada Asisten nya yang bernama Lookkaew