15

70 11 0
                                    


Seminggu tidak nampak.
Seakan ada rasa rindu di hati terdalam pria dikara itu.
Sejak pagi hari itu jeremiah tidak lagi melihat wajah dahayu milik Rui.

Entah lah gadis itu pergi kemana.

Tapi,entah kenapa kali ini Jeremiah gelisah dan memiliki sedikit rasa khawatir terhadap gadis cina itu.

Ia pernah bertanya namun jawaban dari para antek antek gadis yang telah membuat nya resah itu selalu sama yaitu 'mohon maaf tuan,tapi saya tidak tahu'

...

Di hari yang terik ini.
Jeremiah hanya bisa duduk di ruang tamu seperti hari hari sebelum nya.
Ia kembali membaca buku milik Rui yang ia ambil secara acak untuk mengisi kebosanan nya.

Terhitung sekitar 3 buku yang bertema kesehatan dan senjata yang telah ia tamat kan.

Jadi setidak nya jeremiah sudah sedikit paham tentang senjata dan cara mengobati luka dan juga penyakit.

Hal hal yang paling malas jeremiah lakukan akhir nya ia lakukan juga seperti contoh nya membaca buku.

Ia tidak tahu jika membaca akan memberi nya banyak ilmu baru yang pada suatu saat nanti akan berguna bagi nya.

Tiba tiba...

PYARR!

terdengar suara kaca pecah yang sangat nyaring dan terus berulang ulang.

Dan sial nya pada hari itu mansion sedang dalam penjagaan yang tidak ketat.

Dengan cepat penyusup penyusup yang membawa senjata itu masuk.

Dengan sekuat tenaga para penjaga mansion berusaha melindungi sang tuan,pria nona mereka.

Penjaga dan penyusup itu sempat beradu skill menembak sekitar setengah jam.

Namun penjaga mansion akan tetap kalah karena kurang nya anggota.

Ayolah!mereka hanya belasan,sedangkan para penyusup itu bisa lebih dari 30 orang.

Para penyusup itu tampak bersorak akan kemanangan mereka.

Kemudian dengan gesit mereka menangkap pria yang sedari tadi di lindungi itu,siapa lagi kalau bukan Jeremiah?

"Lepaskan saya,keparat!"pekik jeremiah.

"Diam, bajingan lemah!"bentak salah satu penyusup itu.

Mereka segera menyeret jeremiah yang sudah terikat keluar dari mansion milik Rui.

"Siapapun tolong saya..."batin jeremiah melas.

"Rui,kali ini saya butuh kamu..."





















...

"Akhh!"

"Sakit..."

"Su-sudah!"

"Sshh..."

Pekikan itu terus terdengar bersamaan dengan suara cambuk yang bertemu dengan sebuah kulit halus.

Dan suara itulah yang membuat kelopak mata seseorang yang sedari tadi kehilangan kesadaran nya terbuka.

Netra itu membelalak setelah melihat apa yang terjadi di depannya.

"Ru-rui..."ucap pria itu terbata tak percaya.

Dimana ia melihat gadis yang seperti robot besi yang tak kenal sakit kini terduduk lemas membelakangi nya dengan punggung kecil nya yang terus terkena cambukan.

"Lepaskan dia!kenapa kalian lemah sekali?!kenapa harus memukul seorang perempuan?"pekik jeremiah membuat para penyiksa yang ada disana melihat nya.

Rui juga ikut melirik dengan sepasang manik rubah nya yang sudah tampak sayu.

Terlihat sangat menyedihkan.

"Apa kau bilang?!kau berani sekali,ya?!"sentak seorang pria yang berkepala gundul mulai berjalan mendekati jeremiah.

Dengan kekuatan nya yang seperti Ogoh ogoh pria itu menyeret Tubu kekar Jeremiah ke samping Rui.

Dan...

CTAS!

"JANGAN!"

"Akhh!"

Jeremiah juga ikut di cambuki.

Tentu sangat amat sakit bagi Jeremiah.
Apalagi ia hanya memakai sebuah kaos tipis.

Penyiksa penyiksa itu tampak tertawa senang sambil mencambuki sepasang manusia itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penyiksa penyiksa itu tampak tertawa senang sambil mencambuki sepasang manusia itu.

"Sialan!"umpat Rui membatin.

...

Tiada lagi cahaya terang yang menyinari ruangan luas itu.
Menandakan jika malam telah tiba.
Sunyi dan sepi.
Hanya terkadang ada suara jangkrik yang terdengar.
Dan deru nafas dari kedua insan yang tesandar di dinding ruangan itu seraya menahan rasa sakit yang luar biasa.

"Shh..."Jeremiah menoleh ke arah manusia mungil yang baru saja mengeluarkan lirihan.

Gadis itu menggigil.

Jeremiah terdorong untuk membawa tubuh nya mendekat ke arah Rui.

Sungguh menyedihkan kondisi gadis itu.
Kemeja satin yang ia gunakan dipenuhi bercak darah.

Kaki nya lebam.
Dan sudut bibir juga terdapat lebam.

Jeremiah memeluk tubuh kecil itu karena tidak tahan mendengar ringisan dan lirihan Rui yang menggigil.

Ia memeluk gadis itu dengan sangat erat seakan Ingin menyalurkan kehangatan yang amat.

"Sakit?"bisik Jeremiah.

"Di-ssh...dingin"lirih Rui.

"Sabar,ya?kita cari jalan keluarnya"hati Rui menghangat,kupu kupu berterbangan di rongga dada nya.
Baru kali inilah gadis itu mendengar jeremiah bertutur lembut pada nya.

Entah itu karena rasa kasihan atau rasa yang lain, Rui tidak peduli.
Ia hanya ingin menikmati malam itu dengan hangat nya pelukan pria yang ia cintai.

"Kita punya kesempatan keluar saat subuh nanti...karena keparat Keparat itu akan pergi untuk mengambil senjata"lirih Rui dengan suara amat kecil.

Sepasang hazel milik pria tampan itu berbinar.
Ia dengan cepat mengangguk kan kepala nya.

"Kau tidur saja dulu,saya akan berjaga sampai subuh"bisik jeremiah.

Dan bisikan itu kembali membuat bahagia yang amat besar mengisi kekosongan hati si gadis.

Jeremiah... jeremiah,kamu membuat gadis beku itu berbunga bunga di malam yang amat gelap

OBSESSÃOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang