10

78 12 0
                                    


"Apa mau mu?"

"Bajingan itu! Serahkan bajingan itu!"

...

Rui berjalan dengan tenang saat keluar dari pintu utama mansion milik nya.

Rui berjalan dengan tenang saat keluar dari pintu utama mansion milik nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia hisap nikotin yang baru saja ia nyalakan.

"Punya nyali juga,ya?"kekeh Rui seraya menatap pria yang menodong kan pistol pada nya.

Dengan tenang Rui semakin mendekat pada pria itu.

Lalu dengan gesit Rui memelintir tangannya pria itu.
Hingga pria itu kesakitan dan terbaring di tanah.
karena bukan hanya di pelintir namun setelah pria itu lengah Rui menendang dada pria itu hingga akhirnya ia terbaring.

Rui mengambil pistol milik pria itu yang telah tergeletak.

Cuih!
Ia meludahi pria itu sebelum ia menekan pelatuk pistol milik si pria mengarah langsung ke pemilik nya.

DOR!

Dan sampai di situlah hidup pria itu.

Ia mati mengenaskan dengan kepala yang hancur karena peluru dari pistol milik nya sendiri.

Setelah itu Rui langsung mengangkat pandangan nya.

Menatap penyusup penyusup lain yang dengan berani nya masuk ke kawasannya.

"Masih ada yang mau maju?"tanya Rui dengan tatapan mengintimidasi para pria yang sudah standby dengan pistol di tangannya.

"Silahkan maju!"teriak Rui dengan lantang menantang para penyusup itu.

Namun tak ada yang maju.

Nyali pria pria itu menciut hanya dengan melihat rekan nya mati konyol dengan mudah di tangan seorang gadis.

Karena melihat anak buah nya tidak ada yang maju,akhir nya pria bertubuh bongsor itu lah yang melangkah maju mendekati si mungil,Rui.

"Lihat lah tuan,lihat anak buah mu!betapa cantik dan lugu nya pria pria mu ini!"ejek Rui dengan tutur kata yang lembut namun dapat membuat si bongsor marah dan tidak terima.

"Sialan!"umpat pria itu.

"Kalian semua!dasar tidak tahu diri,tidak berguna! Mati saja kalian!"dan benar saja pria itu langsung menembak satu persatu anak buah nya sampai semua nya terkapar bersimbah darah di halaman depan mansion Rui.

Rui terkekeh.
Se mudah itu ya memancing emosi pria buncit itu?
Bahkan sampai dia lah yang membuka jalan menuju kematian nya sendiri karena emosi nya.

"Mau mu apa?"tanya rui berbasa basi,karena sebenarnya ia tahu apa maksud dari pria itu sampai berani masuk ke istana nya.

"Sebenarnya saya tidak ingin memiliki masalah dengan mu..."jawab pria itu seraya menggantung ucapan nya.

"Namun kamu menghalangi jalan ku untuk membalas kan dendam"sambung pria itu.

"Kamu tanya apa mau saya?"

"Bajingan itu!serahkan bajingan itu!"sentak pria itu.

Tentu Rui tidak terima jika ia di teriaki oleh pria yang memiliki bau mulut seperti sapi itu.

Ia langsung menodong kan pistol ke pria itu.

Namun Rui tidak menembak nya.
Ia hanya menakut nakuti pria itu agar ia kembali lengah.
Kemudian Rui menyuntikkan sebuah obat yang langsung membuat pria itu jatuh pingsan.

"Minghao,bawa dia ke sel!"titah Rui lalu langsung pergi darisana.

"Lalu mayat mayat ini?"tanya minghao berteriak bertanya pada sang majikan.

"Buang saja ke kolam buaya yang ada di markas besar!"sahut Rui ikut berteriak.











OBSESSÃOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang