Ini sudah waktu nya!
Namun,ia tidak tega membangunkan gadis mungil yang tampak amat lelap di pelukannya itu.
Sudah berapa hari ia tidak tidur dengan nyenyak?
Tubuh gadis itu sedikit mengurus.
Namun apapun yang terjadi pada nya,hal itu tidak akan mengurangi kadar kecantikan Gadis gila itu.Di kegelapan malam itu saja jeremiah masih bisa melihat betapa indah nya pahatan tuhan yang satu itu.
Namun jeremiah mengalihkan atensi nya saat mendengar suara mesin mobil dari luar.
Ada apa ini?
Lalu suara mesin itu perlahan menjauh.
Jeremiah menghela nafas lega.
Hazel nya kembali berbinar penuh semangat."Maaf gadis gila,saya harus membangun kan mu"gumam Jeremiah.
Pria itu mengguncang pelan badan mungil Rui.
"Bangun"bisik nya.
"Hei,bangun...mari kita keluar"bisik jeremiah lagi.
Dan tak lama kelopak manik rubah itu terbuka.
"Sudah subuh?"seakan mengerti apa maksud jeremiah membangun kan nya Rui langsung bangun dan mengambil ancang-ancang.
"Ya, sudah saat nya kita pergi kan?"bisik jeremiah membalas.
"Ya,kamu bisa berdiri?"jeremiah mengangguk kan kepala nya,luka di punggung nya juga tidak terlalu sakit sekarang.
"Bantu aku"Rui mengangkat tangannya meminta untuk di bantu oleh Jeremiah yang telah berdiri di depan nya.
Jeremiah pun dengan cepat membantu gadis itu berdiri.
"Kamu kuat?"tanya jeremiah.
Bu-bukan khawatir! jeremiah hanya tidak mau jika nanti rui akan menghambat perjalanan kabur mereka.
"Ya,aku kuat"balas Rui.
Lalu gadis itulah yang berjalan duluan dengan tertatih.
Ia mengambil jepitan rambut yang ia sembunyikan di balik Helai helai rambut panjang nya untuk membuka pintu ruangan gelap yang mereka tempati.
Setelah terbuka,dua orang itu mengendap endap di lorong panjang yang akan membawa mereka ke pintu keluar.
Tidak sulit bagi mereka untuk keluar karena seluruh penjaga dengan bodoh nya pergi mengikuti bos nya untuk mengambil senjata.
"Sampai,hor-"mulut jeremiah langsung di bekap oleh Rui.
"Diam!jangan berbicara dengan suara besar!disini bisa saja masih ada yang tertinggal"tegur Rui memelototkan manik nya.
"Ah...ma-maaf"ucap Jeremiah kikuk.
"Sial! ternyata ini markas mereka yang berada di hutan"lirih Rui mengumpat saat melihat rimbun nya pohon pohon setelah mereka keluar dari lorong Lorong tadi.
"Lalu kita akan kemana?"tanya jeremiah yang terlihat sudah putus asa.
"Mari kita ke arah sana,aku sedikit nya tahu tentang seluk beluk hutan ini"balas Rui lalu memimpin jalan.
Ia berjalan dengan pelan dan seakan berjinjit.
Tentu hal itu membuat jeremiah bingung."Kenapa jalan mu Begitu?"tanya si pria.
"Kita harus berusaha untuk tidak meninggalkan jejak agar keparat Keparat itu tidak tau kita berjalan ke arah mana"jawab Rui.
Benar juga, jeremiah akui ancang ancang Rui memang amat teliti.
Jeremiah saja tidak terpikir sampai situ.Hari itu masih amat dini.
Tidak ada penerangan lain selain cahaya bulan yang sudah akan berganti matahari beberapa jam lagi.Dengan manik nya yang sedikit sayu Rui memimpin jalan.
Karena gadis itu sedikit paham dengan isi dari hutan itu.
"Ini sebenarnya dimana?"tanya Jeremiah.
"Kita di bawa ke hutan rindang yang ada di luar kota"jawab Rui seraya menyingkirkan ranting ranting yang menghalangi jalan mereka.
"HAH?!jadi kita sekarang ada di luar kota?!"kejut jeremiah.
Rui mengangguk pelan.
"Hutan ini jadi tempat pelatihan menembak calon penjaga kakek ku sekitar 7 tahun lalu"jelas Rui.
"Jadi kamu menghafal seluk beluk hutan ini?"tanya jeremiah berbinar.
"Tidak,aku hanya tahu sedikit"jawaban Rui itu membuat jeremiah menghela nafas kasar.
"Lalu kita bagaimana?"ucap jeremiah putus asa.
"Di ujung hutan ini ada desa setahu ku,kita mungkin akan menumpang menetap ke salah satu warga disana seraya kita cari cara agar bisa menghubungi orang orang yang ada di mansion"jelas Rui.
"Jadi kita tidak bisa langsung pulang?"semakin hilang sudah semangat jeremiah mendengar itu.
"Tidak bisa,resiko nya besar"balas Rui lalu terus berjalan seakan tidak memiliki rasa takut sama sekali.
Sudah sekitar 5 kilometer mereka berjalan.
Dan baskara pun sudah menampakkan silau nya.Jeremiah terlihat susah lelah mengikuti Rui yang berjalan dengan cepat dan terus berbelok belok.
"Tidak kah kamu lelah, gadis gila?"tanya jeremiah dari belakang,bahkan pria itu sudah ngos-ngosan.
"Bisakah kamu tidak memanggil ku dengan sebutan itu?apa kurang jelas nama ku Rui!"kesal Rui menoleh kebelakang.
"Baiklah gadis pemarah,bisakah kita berhenti sejenak,setidak nya untuk mencari minum?"pinta jeremiah memelas.
Rui hanya berdehem lalu melangkah berbelok entah kemana.
"Kita mau kemana?hei?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSÃO
Fanfictionkadang ada beberapa orang yang melakukan cara apapun untuk mendapatkan yang ia cintai. sekali nya ia tahu itu akan menghancurkan hidup orang yang ia cintai. ia Tidak peduli,inti nya orang yang ia cintai harus jadi milik nya. itulah obsesi. dan inila...