Bab 9 : Patah Hati Zhu Yan

488 81 10
                                    

"Zhuo dàrén bisa berhenti sebentar? aku sangat lelah" Ucap Zhu Yan dengan nafas tersegal, padahal mereka belum lama beristirahat tapi siluman kera itu sudah minta istirahat lagi.

"Kenapa kau jadi lemah?"

"Aku juga mahluk hidup, bisa kelelahan. Istirahat dulu" Zhu Yan sudah berjalan mendekat pada pohon besar, ia langsung menyandarkan tubunya pada batang pohon dan memejamkan mata.

Zhuo Yichen hanya terdiam, ia lalu mengedarkan pandangan ke sekitar. sepertinya tak jauh dari pemukiman warga, ia tanpa banyak bicara langsung pergi dari sana.

Si siluman kera yang merasa Zhuo Yichen pergi pun, membuka matanya. "Ehh Zhuo dàrén mau kemana?" Tanya Zhu Yan namun Yichen tak menjawab, Zhu Yan lanjut memejamkan mata toh Zhuo Yichen juga tak akan meninggalkannya.

Yichen sebenarnya pergi untuk mencari persewaan kuda atau apapun yang membuat mereka bisa cepat sampai, ia harus segera kembali ke Biro karena posisinya yang kosong saat ini.

Saat menyelusuri kota Yichen tertarik pada seseorang yang tengah mengobral kuda nya. "Laoban apa kau menjual kuda ini?" Tanya Zhuo Yichen sembari melihat kuda yang masih nampak bagus.

"ehh benar sekali, aku sedang kesusahan jadi terpaksa menjualnya"

"kira-kira berapa harga yang anda tawarkan?" Tanya Zhuo Yichen sembari mengambil kantung uangnya, ia selalu membawa banyak uang untuk keadaan-keadaan genting. "Bagaimana kalau 2.300 Kaiyuan?" Ucap penjual dengan ragu-ragu. Zhuo Yichen mengangguk.

"Kau sangat berbaik hati, aku akan melebihkannya" Ucap Yichen sembari membuka isi kantungnya, ia agak merasa aneh saat isi kantung itu tak seberat biasanya dan saat Yichen membuka hanya tersisa beberapa keping saja. Dia menahan rasa marah dan malu, Yichen langsung menutup kembali kantung uangnya. "Laoban bagaimana jika ku tukar dengan gatungan giok ini" Ujar Yichen sembari mengambil gantungan giok yang terpasang di bajunya. Jika di konversikan giok itu seharga 5 ribu Kaiyuan Tongbao.

"eh ini... Ini terlalu mahal Tuan, tidak bisa mengambilnya" Ucap si penjual dengan sungkan, ia memberikan lagi giok tersebut pada Yichen. "Tidak apa terima saja, itung-itung kau juga membantu ku" Si penjual berulang kali berterimakasih dan mendoakan Zhuo Yichen. Keturunan Bing Yi tersebut tersenyum sembari menarik kudanya.

"Zhao Yuanzhou" Zhu Yan membuka matanya, ia melihat Yichen sudah membawa seekor kuda. Dengan kegirangan langsung menghampiri dan memeriksa kuda itu. "Eh Zhuo dàrén apa pergi lama karena berburu kuda?" Tanya Zhu Yan sembari memeriksa kuda.

"Tidak ada berburu kuda, aku membelinya dengan harga mahal. Sebenarnya apa yang kau lakukan dengan uang ku?" Tanya Zhuo Yichen, Zhu Yan menoleh dengan pandangan horornya. Ia teringat menghabiskan beberapa uang Zhuo Yichen bersama Bing Yi.

"eerrr itu.. OH IYA!!, leluhur mu yang menggunakannya!! Kemarin dia membawa ku pada penginapan tapi tidak membayarnya setelah pergi kami di kejar-kejar oleh segerombolan orang yang menagih biaya sewa. Alhasil aku harus membayar lebih mereka, maafkan aku Zhuo dàrén, salahkan kebodohan leluhur mu itu" Zhuo Yichen sedikit kaget karena Zhu Yan mengumpati leluhurnya.

'mana ku tau harus bayar. aku juga tidak punya uang' komentar bing yi dari alam bawah sadar Yichen.

"Zhao Yuanzhou, harusnya kau memberi tau dia. Kau harus mengajari leluhur Bing Yi sedikit demi sedikit, dia merupakan orang dari jaman dahulu sangat berbeda dengan kita" Nasehat Zhuo Yichen di angguki oleh Zhu Yan, tapi didalam hatinya Zhu Yan menaruh dendam pada si tua Bing Yi. Gara-gara kecerobohan pria tua itu dia harus dimarahi Yichen.

"Sekarang naik lah, kita harus segera kembali" Yichen memegang tali kekang dengan erat, sembari Zhu Yan naik perlahan ke atasnya. Lalu ia menuntut kuda tersebut dengan menarik tali kekangnya. "eh zhuo dàrén kenapa tidak naik juga?" Tanya Zhu Yan.

Kill Li Lun FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang