Bab 10: Terluka

600 83 54
                                    

Li Lun menghacurkan sebuah segel penjara yang ada di dahuang, lalu seorang siluman dengan tubuh ditutupi jubah keluar, ia menurunkan jubahnya lalu menatap Li Lun.

"Kenapa pemimpin para siluman melepaskan ku setelah sekian lama?" Tanya siluman wabah bernama Fei.

"Buat kekacauan di dunia manusia, aku akan membebaskan mu pergi kemanapun kau mau" Fei terkekeh padahal alasan dirinya dikurung karena menyebarkan wabah di dunia manusia.

"Apa yang terjadi pada pemimpin siluman? Kenapa ingin berbuat onar di dunia manusia?"

"Turuti saja, dengan begitu kau tak akan terkurung lagi disini"Li Lun lalu pergi dari sana. Fei tersenyum, membuat onar adalah keahliannya.

.
.
.

Dengan sisa-sisa kekuatannya Zhu Yan menggunakan mantra satu kata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dengan sisa-sisa kekuatannya Zhu Yan menggunakan mantra satu kata. Ia ingin menghentikan Fei namun wabah itu sudah menyebar pada tubuhnya dengan cepat, membuat Zhu Yan memuntahkan darah dan terkapar di tanah.

Ia melihat pada langit yang sedikit tertutup pepohonan, awannya sangat cantik, langitnya pun biru cerah. Jika Zhu Yan mati ia berharap cuaca seperti saat ini yang akan mengantar kepergiannya.

" Zhao Yuanzhou!!" Bing Yi dan Yichen akhirnya menemukan Zhu Yan, mereka langsung mendekat. Yichen bahkan sudah mengangkat tubuh Zhu Yan dan menahannya. "Apa yang terjadi?!" Zhu Yan menatap raut wajah khawatir Yichen. Ia bahagia, Yichen ternyata masih memikirkannya.

"Wabah Fei?" Ucap Bing Yi setelah memeriksa aliran nadi Zhu yan, kacau dengan wabah yang semakin menyerang tubuhnya.

"aku tidak... uhukk...uhukk... tidak apa-apa" Ucap Zhu Yan, mengelap darah yang keluar dari mulutnya, ia tersenyum untuk menenangkan keduanya.

"Tidak apa-apa bagaimana?!" Bing Yi langsung mengambil alih tubuh Zhu Yan, ia menggendongnya tanpa banyak bicara.

"Leluhur Bing Yi sangat perhatian pada ku" Ejek Zhu Yan namun Bing Yi tetap diam, ia berjalan untuk menuju tiandu utara yang hanya berjarak beberapa meter lagi, Yichen juga mengekor dibelakang mereka. Melihat leluhurnya yang menggendong Zhu Yan seolah-olah kekasihnya. Yichen lagi-lagi menjadi marah tanpa alasan, seperti cemburu namun ia cukup waras untuk cemburu pada leluhurnya dan Zhu Yan

plakk

Yichen menampar pipinya sendiri, 'sadarlah, Zhao Yuanzhou adalah musuh mu' cicit Yichen.

Mereka akhirnya sampai di tiandu utara, melihat kota yang dulunya sangat ramai kini bagai terbengkalai, orang-orang menutup rapat rumah mereka takut tertular wabah yang sudah menyebar.

"Sepertinya disini juga cukup kacau" Ucap Yichen diangguki oleh Bing Yi, Bing Yi menunduk kearah Zhu Yan yang ada digendongannya. Siluman itu terpejam dengan nafas yang sangat tipis. "Sebaiknya bergegas untuk mencari penginapan. Aku harus mengobatinya" Ucap Bing Yi.

Kill Li Lun FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang