Yichen menggenggam tangan Zhu Yan dengan erat, ia tidak ingin siluman itu pergi jauh dan tersesat. Karena mereka kini tengah berjalan di pasar dengan banyak manusia yang berlalu lalang.
"Siluman apa kau mau itu?" Tanya Yichen sambil menunjuk kedai yang menjual makanan. "Jangan panggil aku siluman!! Zhu Yan!! " Protes Zhu Yan dengan bibir yang mengerucut lucu. Yichen hanya tersenyum dan mengangguk.
"Mau, tapi... " Zhu Yan menunduk, memeriksa kantung uang yang dia bawa. Tak tersisa apapun.
"Baiklah ayo" Yichen menarik Zhu Yan untuk mendekat, mata Zhu Yan berbinar karena banyak makanan cantik berbagai bentuk yang baru pertama kali ia lihat.
Di dahuang para siluman tak perlu makan, namun Zhu Yan masih sering memakan pisang karena ia sangat menyukainya. Kali ini melihat banyak makanan manusia dengan warna dan bentuk yang berbagai macam membuat Zhu Yan sangat antusias.
"Kau mau yang mana?" Tanya Yichen lalu Zhu Yan dengan ragu menunjuk sebuah buntalan kapas yang sangat mencuri perhatiannya, harum manis itu diambil oleh penjual dan diberikannya pada Zhu Yan.
Zhu Yan memandangnya dengan berbinar, ia mencium bau dari makanan itu, sangat manis lalu mencicipinya sedikit.
Rasa yang baru diterima oleh lidah Zhu Yan, sangat jauh berbeda dengan Pisang yang menjadi favoritnya. Makanan awan ini kini akan menjadi favorit Zhu Yan nomer dua.
Lalu mereka melanjutkan langkah hingga Yichen berhenti pada penjual kenari, ia membeli sebungkus untuk dirinya sendiri.
"Apa kau suka kenari?" Tanya Zhu Yan sambil melihat tangan kecil Yichen mengambil sebuah kenari. Yang lebih muda mengangguk, ia dengan susah payah memecahkan kulit kenari itu.
Biasanya sang kakak akan memberikan kenari yang sudah terlepas dari kulitnya, Yichen hanya tinggal memakan kenari itu tanpa susah payah.
Melihat Yichen yang kesusahan membuka kenari Zhu Yan langsung mengambil satu kenari. Ia meremasnya hingga kulit kenari itu remuk dan menyiksakan isiannya, Zhu Yan memberikannya pada Yichen. Namun yang lebih muda memandangi Zhu Yan dengan kagum.
"Kau sangat hebat!!" Puji Yichen sambil menerimanya, si siluman kera nampak tersanjung karena kemampuan kecilnya di puji oleh Yichen.
"Jika kau butuh bantuan mengupas kenari panggil saja aku, aku akan mengupaskannya sebanyak yang kau mau" Ujar Zhu Yan diangguki semangat oleh Yichen.
.
.
.Hari ini Zhu Yan datang lagi, namun niatnya kini bukan untuk menemui Zhuo Yi Xuan, melainkan sang adik Zhuo Yichen. Zhu Yan ingin berterimakasih pada Yichen karena telah mengajaknya jalan-jalan di dunia manusia, Yichen juga membelikan apapun yang Zhu Yan mau dengan uangnya.
"Eh siluman kecil?" Sapa Yi Xuan yang baru datang ke Biro Pembasmi Siluman, Zhu Yan menoleh. Matanya berbinar karena bisa bertemu tuan penyelamatnya lagi.
"Tuan Zhuo!!! Apa kau baru pulang?" Tanya Zhu Yan dengan antusias, Zhuo Yi Xuan mengangguk seraya mengelus kepalanya.
"Ku dengar dari penjaga kau selalu datang ke Biro untuk menemui ku, ada apa?" Tanya Zhouo Yi xuan.
"emm sebenarnya... Aku ingin memberikan hadiah sebagai ucapan terimakasih" Zhu Yan menatap kotak yang ia bawa dengan ragu, kota itu sebenarnya berisi kenari yang sudah ia lepas dari kulitnya. Zhu Yan sengaja membawakannya untuk Yichen, siapa sangka Yi Xuan yang lebih dulu ia temui.
"Ini, kenari untuk mu" Ujarnya menyodorkan kenari untuk Yichen pada sang kakak. Yi Xuan menerima kotak itu dengan senyumnya, saat membuka dirinya sedikit terkesima karena kenari sudah berkumpul di kotak tanpa sedikitpun kulit menutupinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kill Li Lun First
ParanormalKetika Bing Yi dan Zhuo Yichen harus bekerja sama untuk melindungi Zhu Yan dari kegilaan Li Lun yang ingin selalu membuat Zhu Yan berada dalam genggamannya. Segala cara Li Lun lakukan untuk membuat Zhu Yan bisa mencintainya, namun hanya ada kehancur...